PMP 1

468 9 4
                                    

Suhardi atau biasa dipanggil Hardi laki laki berusia 29 tahun itu hidup dalam kemiskinan ia hanya bekerja serabutan untuk memenuhi kebutuhannya tapi masih saja kurang, karena bosan hidup miskin dan ia juga sudah capek mendengar cemooh dari orang-orang kampung atas saran dari temannya untuk melakukan Pesugihan temannya memberitahu ada sebuah dukun bernama Mbah Karto yang sering didatangi orang orang untuk meminta pesugihan, pelet, pengasihan, penglaris, dan santet.

Ilustrasi Hardi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi Hardi

Akhirnya Hardi pergi menemui mbah karto tersebut yang rumah cukup jauh dari tempat tinggalnya setelah sampai disebuah rumah yang cukup jauh dari pemukiman penduduk rumah berdinding dari anyaman bambu tanpa berlama-lama Hardi langsung mengetuk pintu rumah tersebut

"Masuk" Kata seseorang dari dalam rumah mendengar jawaban dari dalam rumah Hardi masuk ia begitu kaget karena rumah tersebut tampak remang karena hanya disinari lampu minyak disana ia melihat seseorang laki-laki tua yang duduk bersila didepannya ada sebuah meja diatas meja terdapat sebuah Anglo perapian, sebuah kendi berisi air, kembang 7 rupa dinding rumah tersebut bewarna hitam dengan banyak benda mistis disekitarnya Hardi duduk didepan menunggu Mbah Karto sambil menunggu Mbah Karto mempersilahkannya untuk berbicara

" Siapa namamu wahai " Mbah Karto akhirnya berbicara

" Saya Hardi Mbah "

" Apa tujuanmu datang kemari"

"Saya ingin meminta pesugihan mbah, Saya capek mbah hidup miskin saya sering di hina orang saya ingin jadi orang kaya"

"Baiklah yang penting kamu sanggup melakukan segala syarat syaratnya" Tanya Mbah Karto

" Saya sanggup Mbah " Jawab Hardi

" Baik ikuti aku"

Mbah Karto menyuruh hardi untuk mengikutinya ternyata Mbah karto membawa Hardi masuk kesebuah hutan setelah lama berjalan akhirnya mereka sampai ditempat tujuan mbah Karto berhenti di pohon yang cukup besar disampingnya terdapat sebuah mata air

" Baik kita akan melakukan ritualnya ditempat ini Sekarang lepas pakaian mu "

" Tapi mbah kenapa harus sampai lepas pakaian "

" Sudahlah lepas saja pengen kaya tidak "

Dengan terpaksa hardi melepas pakaian hingga tersisa celana dalam lusuhnya " Celana dalam juga dilepas" Hardi terkejut mendengarnya tanpa banyak bertanya Hardi melepas celana dalamnya kini Hardi telanjang di depan Mbah karto, Hardi memiliki tubuh yang cukup bagus kekar berotot karena kerja beratnya terpampang kontol Hardi yang besar kira kira sekitar 18 cm dengan diameter yang cukup besar, buah zakar juga besar dan padat.

Mbah karto tampak memandangi tubuh hardi namun hanya sebentar kemudian Mbah Karto menyuruh Hardi untuk duduk bersila dibawah pohon mbah karto duduk didepan hardi sambil merapal mantra yang Hardi sendiri tidak tahu tiba-tiba datang sosok mahluk kecil dengan tubuh bewarna hijau dengan telinga panjang Hardi tampak sedikit takut namun Mbah Karto menenangkannya

Pesugihan Membawa PetakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang