.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Perth? kau marah padaku?" tanya Khaotung saat jam istirahat sekolah.
"Marah? Untuk?" tanya Perth balik.
"Karena aku sudah bercinta dengan ayahmu sendiri" ucap Khaotung langsung.
Uhuk... Perth tersedak sandwich yang sedang ia makan. Khaotung hanya menatap teman baiknya itu dengan wajah bingung.
"Bisakah kau tidak berbicara frontal seperti itu, Khaotung?" kata Perth. Khaotung memasang pose heran.
"Memangnya kenapa?" Perth menghembuskan napasnya kesal.
"Kau tidak marah padaku kan?" tanya Khaotung sekali lagi.
"Tidak. Puas?" jawab Perth singkat.
"Yeyyy~ kau memang sahabat terbaik ku Perth~" Khaotung langsung memeluk Perth kencang.
"Hoii jangan peluk-peluk sembarangan!" seru Perth kesal. Dan Khaotung hanya tertawa mendengar suara Perth.
.
.
.
.
.
First merasa ada yang mengganggu tidurnya yang berharga. Ia membuka mata dan menatap jam disamping tempat tidurnya. Pukul 2 pagi. Mata First menangkap sesosok bayangan hitam yang kini sedang berjongkok diantara kakinya.
"Ahhh~" desah First.
First menyibakkan selimutnya dan melihat Khaotung tengah mengulum penisnya.
"Khaotunggg..." ucap First sambil merasakan nikmat.
"First? kau terbangun? Apa aku membangunkan mu?" tanya Khaotung polos.
"Tidak sayang, kau tidak hanya membangunkan ku, tapi kau juga membangunkannya" First melirik penisnya yang sudah berdiri tegak.
"Apa aku boleh melanjutkan kembali kegiatan ku, First?"
"Of course baby~" Khaotung mengecupi ujung penis First dengan bibir sexynya.
"SShhh... Masukkan sayang~" First rupanya sudah tidak sabar.
Hup. Khaotung memasukkan tidak sampai setengah dari penis First ke dalam mulutnya. Tangannya pun tak mau kalah, ia memijat pelan sisa penis First dan lidah Khaotung bermain dengan lihai pada penis First.
"Good job baby~" First mencengkram rambut Khaotung, pinggulnya ia gerakkan seolah sedang bercinta dengan lubang Khaotung yang ketat.
"Nngghhh... ngghhh..." getaran dari mulut Khaotung semakin menambah nikmat pada penis First.
"Ohh~ sayang~ aku hampir..." Khaotung yang merasa First akan orgasme, segera mempercepat kulumannya. Tak sampai 5 menit, mulut Khaotung sudah penuh dengan sperma First.
"First~ kau mengotori piyama kesayangan ku~" rengek Khaotung saat sperma First sampai mengotori piyama yang ia pakai.
"Aku akan membelikan yang baru untuk mu~" ucap First.
"Benarkah?" seru Khaotung girang.
"Tentu saja sayang~"
"Yey~ terima kasih First~" Khaotung langsung menubruk First dan mencium bibirnya. First langsung memanfaatkan kesempatan itu untuk memeluk pinggang Khaotung. Posisi Khaotung kini duduk diatas paha First dengan lutut terlipat.
KAMU SEDANG MEMBACA
FirstKhaotung Oneshots
FanficIntinya kumpulan Oneshots nya FirstKhaotung dalam berbagai genre (some of them 18+, YG MERASA MINOR JGN BACA). Kalo rame ya rajin update, kalo engga ya update sesuai mood. Gitu aja simpel wkwkwkwk