Part 3

5 0 0
                                    

Dua hari sudah Daniel, Yumi, dan ibunya menghabiskan waktu libur mereka di Bali. Rencananya mereka akan kembali ke Jakarta 2 hari mendatang karena Yumi sudah harus kembali masuk kuliah. Saat ini Daniel dan Yumi sedang menghabiskan makan malam romantis berdua di sebuah private restaurant yang tak jauh dari villa yang mereka sewa, sementara Nyonya Chandra sendiri tadi pamit untuk pergi ke pesta temannya yang memang tinggal di Bali.

"Makasih ya Mas udah ajak aku jalan- jalan kesini. Ngabisi liburan sama kamu" ucap Yumi yang baru saja menyelesaikan potongan terakhir steaknya dan kini menyedot jus leci yang tadi dipesannya.

"Anything for you Sayang" ucap Daniel begitu lembut sambil mengelus sayang kepala Yumi. Sungguh jauh perlakuannya jika dibandingkan dengan cara dia memperlakukan istrinya dengan dingin bahkan ketika mereka berada diatas ranjang sekali pun.

Yumi menyentuh tangan Daniel yang berada di kepalanya lalu mengajak pria itu bangkit dan setelahnya membawanya berdansa mengikuti alunan musik klasik nan romantis yang diputar oleh pihak restauran sesuai permintaan Daniel. Keduanya larut dalam tarian mereka hingga Yumi menatap lamat pria itu dan mendekatkan wajahnya hendak mencium sang kekasih namun ketika nyaris bibir mereka bersentuhan, mendadak bayangan Kelly muncul dibenak Daniel hingga membuatnya terkejut dan refleks menjauhkan wajahnya dari Yumi yang menatapnya bingung.

"Kenapa Mas?" tanya Yumi tampak kecewa.

"So... Sorry Sayang. Kepalaku mendadak agak sakit. Apa kena angin tadi ya?" ucap Daniel beralasan karena sesungguhnya dia pun tak tahu kenapa dia mendadak begini. Biasanya dia merasa biasa saja menerima ciuman dari Yumi.

"Kamu gak enak badan?" tanya Yumi terlihat khawatir.

"Kayaknya aku agak masuk angin deh Sayang. Maaf ya" ucap Daniel merasa tak enak pada Yumi.

"Ya udah gapapa Mas. Gak usah minta maaf. Kayaknya kita mending balik ke villa aja kali ya. Kamu minum obat terus istirahat" ucap Yumi memberi saran.

"Oke. Sorry ya sekali lagi"

"Iya gapapa Mas. Ayo pulang!"

Yumi menggandeng Daniel yang masih berpura- pura sakit menuju keluar dari ruangan yang tadi mereka pesan.

***
Tengah malam Daniel merasa menginginkan sesuatu. Biasanya sebelum tidur dia akan meminum susu yang dibuatkan Kelly untuknya, namun sudah 2 malam ini dia tidak bisa mendapatkannya. Ingin membuat tapi malas sekali rasanya berjalan ke dapur apalagi dia sedang pura- pura sakit. Akan tidak lucu jika dia bertemu dengan Yumi diluar sana. Tampaknya dia harus bersabar 2 hari ke depan untuk bisa kembali meminum minuman wajib baginya selama 5 tahun terakhir ini.

Kring~ kring~ kring~

Suara nada dering dari ponsel Daniel terdengar. Pria itu meraih ponsel diatas meja nakas disamping tempat tidurnya dan menemukan nomor dari ponsel lamanya yang sekarang dia simpan  dirumah dan biasanya dipakai oleh Kelly untuk menghubunginya.

'Ngapain?' Pikirnya namun tak ayal menggeser ikon jawab di layar ponselnya dan menempelkan benda tersebut ke telinganya.

"Hm?" Gumamnya.

'Mas... Maaf ganggu istirahatnya' terdengar suara Kelly bicara.

"Kenapa?" tanya Daniel cuek.

'Julio sakit Mas' jawab Kelly terdengar panik.

"Ya terus?" tanya Daniel lagi tampak tak menunjukkan rasa khawatir sedikit pun meski yang sakit adalah anak kandungnya sendiri.

'Kayaknya Julio harus dibawa ke rumah sakit Mas' terdengar suara Kelly mulai bergetar diseberang sana. Sepertinya menangis pikir Daniel tapi apa memangnya yang harus dia lakukan. Tidak mungkin kan dia harus datang ke Jakarta saat ini apalagi tanpa tiket pesawat.

Please Don't Hurt Me and Say You Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang