Wu Xie's Private Notes Edisi Ke 1 & 2 (Indonesia Terjemahan)

Bab 19 Pulau Yongxing

Pulau Yongxing juga dikenal sebagai “Pulau Berkayu” karena hutannya yang lebat. Pulau Yongxing mendapatkan namanya dari kapal perang yang mengambil alih Kepulauan Xisha pada tanggal 29 November 1946.

Pulau Yongxing terletak pada 16 derajat, 50 menit lintang utara dan 112 derajat, 20 menit bujur timur. Pulau ini memiliki panjang sekitar 1.850 meter dari timur ke barat, lebar sekitar 1.160 meter dari utara ke selatan, dan luas wilayah sekitar 2,1 kilometer persegi.

Ini adalah pulau terbesar di Kepulauan Xisha dan Laut Cina Selatan. Pulau Yongxing datar dengan ketinggian rata-rata sekitar lima meter. Ada tanggul pasir besar dengan panjang sekitar 870 meter dan lebar 100 meter di barat daya pulau dengan ketinggian maksimum 8,3 meter.

Danau ini juga dikelilingi oleh gundukan pasir dan memiliki cekungan di tengahnya yang terbentuk setelah laguna mengering. Mudah untuk menggali sumur di sana untuk mendapatkan air, tetapi airnya tidak dapat diminum karena tercemar kotoran hitam. Meskipun demikian, airnya masih cukup untuk mencuci.

Pulau Yongxing memiliki permukaan yang luas, vegetasi yang rimbun, air tawar yang melimpah, tidak ada genangan air di dataran rendah bagian tengah, dan tanggul pasir yang tinggi untuk menahan angin. Oleh karena itu, pulau ini merupakan pulau yang paling menguntungkan di Laut Cina Selatan.

Karena Pulau Yongxing kebetulan berada di tengah Kepulauan Xisha, pulau ini dianggap sebagai ibu kota Kepulauan Zhongsha di barat daya, dan Provinsi Hainan mengirim sebuah lembaga pemerintahan (setara dengan tingkat kabupaten) untuk bermarkas di sana.

Pulau Yongxing merupakan pusat transportasi Kepulauan Zhongsha di barat daya. Pulau ini memiliki bandara modern, yang dapat lepas landas dan mendaratkan pesawat Boeing 737, dan dermaga dapat menampung kapal seberat lima ribu ton. Infrastruktur dan fasilitas penerimaan lainnya juga relatif lengkap.