kebahagiaan Selir

2.9K 7 0
                                    

menegang kembali.

“Akhh aku ingin sekali lagi” tanpa mendengarkan jawaban Sofie hentakan sudah menghujam lubang vagina Sofie 

Plok

Plok

Plok

“Akhhhhh ammpunn ammpunn hikss sakit akhhh ahhh sudah ahhhhh” 

“Stopp ahhh nggghhh sakittt pangeran ouugghhh” 

Sofie menjerit kesakitan bahkan dadanya sudah memerah akibat remasan brutal sang pangeran.

Sofie pasrah menerima hujaman demi hujaman seperti ingin menghancurkan lubang vaginanya.

“Akhhh aku akan keluar ahhhh” 

“Akhhh kenapa itu semakin membesar ahhhh penuhh ahhhh ahhhhh sssttthhh ougghhhh” Sofie menatap horor perutnya yang menonjol akibat batang penis pangeran yang semakin membesar hingga membuat Sofie sesak.

Plok

Plok

Plok

“GGGGGHHHRRRRR”

“ahhhhh” desah mereka berdua dengan tubuh yang melengkung lagi-lagi Sofie menyembuhkan cairannya keluar akibat tidak tertampung di dalam.

PLOP

“Ahhhhh” desah Sofie ketika pangeran langsung mencabut batangnya.

“ Istirahat lah aku akan membangun saat makan malam nanti” setelah mengatakan itu pangeran langsung memakai bajunya dan langsung keluar dari kamar Sofie.

Sofie antara sedih dan bahagia telah di selamatkan oleh pangeran mahkota, sedih karena pangeran sudah memiliki permaisuri yang sedang hamil tua dengan merasa bersalah Sofie akan menemui permaisuri untuk meminta maaf.

Malam harinya semua sudah berkumpul di meja makan, termasuk pangeran dan permaisuri sudah duduk manis.

“Maaf saya terlambat” suara itu mengalihkan perhatian semuanya terutama permaisuri yang langsung mendengus

“Dasar tidak tahu diri” ucap permaisuri pelan tapi masih di dengar baik oleh Sofie 

“Duduk di tempatmu Lily” ujar pangeran memecahkan kesunyian 

Mereka makan dengan hikmat karena dilarang berbicara ketika sedang makan. Setelah makan malam selesai pangeran pamit undur diri untuk melanjutkan pekerjaannya. Tinggal Sofie dan permaisuri yang ada di meja makan itu.

“Maaf permaisuri ada yang ingin saya sampaikan” Sofie memberanikan diri untuk berbicara duluan karena dia bingung ingin memulainya dari mana

“ Baik kita bicarakan di taman kaca ” taman kaca yang di maksud permaisuri adalah taman bunga yang telah di sulap oleh permaisuri untuk menghabiskan waktu senggangnya.

“Ada apa” kata permaisuri ketika melihat selir yang di bawa suaminya ini terus diam

“Saya mohon ampun permaisuri saya tidak bermaksud menjebak pangeran mahkota untuk meniduri saya” 

“ Saya di jebak permaisuri oleh teman saya” ujar Sofie menjelaskan semuanya karena dia merasa bersalah dengan permaisuri 

“Yah kamu cukup beruntung Sofie bisa di Bawak oleh suamiku”  sahut permaisuri lembut

“ Ampuni saya permaisuri, permaisuri boleh menghukum saya ”

“Saya tidak punya hak untuk itu Sofie” 

Sofie kagum dengan permaisuri yang tutur katanya lembut bahkan wajah permaisuri tidak ada sedikit pun menampakkan ekspresi marahnya.

Mereka menghabiskan waktu bersama dengan saling bertukar cerita, tidak buruk berbicara dengan selir suaminya ternyata Sofie anak yang lugu pikir permaisuri.

Selanjutnya ada di link bio, selamat membaca terima kasih

StorykuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang