chapter 十二

100 16 20
                                    

HAPPY READING

12






Karena Felixia merupakan anggota dari UKM Literatur, maka perempuan itu harus mengikuti rapat setelah kuliah hari ini berakhir. Oleh karena itu, setelah kelas Herbal Dentistry 1 berakhir, Felixia pun meminta Ryujin pulang duluan dan segera mengikuti rapat yang sudah dijadwalkan. Selain itu, dia juga tahu, Ryujin pasti senang bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama Jinyoung.

Waktu terus berjalan. Arloji menunjukkan pukul empat sore. Langit mulai mengeluarkan corak jingga beserta warna-warni lainnya yang tampak abstrak dipandang mata. Setelah rapat itu berakhir, Felixia pun kembali ke ruangan terakhir yang biasa mereka gunakan untuk belajar, berniat mengambil jas labnya yang ketinggalan. Namun, setelah pintu itu dibuka, Felixia tertegun ketika dia melihat seorang lelaki di dalam ruangan tersebut, duduk dengan laptop di hadapannya.

Felixia dan Seungmin beradu pandang untuk sejenak, sebelum Felixia memutuskan kontak mata mereka dan berjalan menuju mejanya, meraih jas lab yang dia letakkan di kepala kursi. "Kamu kenapa di sini?"

"Pencuri wifi," jawab Seungmin, singkat.

Felixia hanya bisa menyengir kuda. Bisa-bisanya dia memberikan jawaban konyol itu dengan wajah yang super santai. Apakah lelaki itu sempat pulang ke rumah, lalu kembali ke sini? Atau apakah lelaki itu belum pulang sama sekali?

"Ya sudah, aku pergi dulu."

"Eh, sebentar," ujar Seungmin, menghentikan langkah Felixia. Felixia berbalik badan dan menaikkan sebelah alisnya, bingung. "Kamu marah ya, karena aku panggil gorila tadi?"

Felixia menggeleng. "Biasa saja."

"Terus, tadi hanya air mata buaya? Drama, begitu?"

"Hah? Bisa-bisanya kamu berpikir seperti itu," kata Felixia, sebal. "Untuk apa juga aku pura-pura menangis."

Hening sejenak.

"Yah, aku minta maaf kalau membuat kamu tersinggung," ujar Seungmin. "Meskipun setelah ini, aku tetap ledekin kamu gorila, tapi yah... begitu deh, Ryujin dan Jinyoung bisa membacok aku setelah ini, kalau aku tidak minta maaf."

Felixia tersenyum pasrah. Sepertinya, setelah kejadian tadi, Seungmin dimarahi habis-habisan dua sejoli kesayangan Felixia itu. "Ya sudah, tidak perlu dipikirkan."

"Kamu bisa mendadak sensitif begitu karena sedang jatuh cinta? Ribet banget ya jadi perempuan," ujar Seungmin, menghela napasnya. "Lagipula, siapa sih pria yang kamu suka itu? Kasihan banget, disukai dengan dirimu."

"Hah? Kasihan? Aku geplak kamu, ya."

"Ya, tapi, keren juga sih, kata Ryujin kamu sampai menurunkan standar untuk dia. Memangnya dia tidak sesuai tipe kamu banget, ya?" tanya Seungmin, antusias. "Jelek banget? Bodoh banget? Atau bagaimana?"

"Dia tampan, kok," Felixia memberi jeda. "Tapi, otaknya hanya seperempat."

"Dih, mau-mau saja dengan pria begitu," ejek Seungmin. "Siapa sih orangnya? Tidak adil banget. Masa aku sendiri yang tidak diberi tahu? Ryujin dan Jinyoung juga tidak mau memberi tahu aku."

"Bodoh. Kamu tidak tahu juga karena kamu bodoh."

"Sialan, apa hubungannya?"

"Ya sudah, kamu tebak."

"Kalau anak voli..." Seungmin memegang dagunya, berpikir keras. "Christopher?"

"Bukan."

"Heeseung?"

You Are the Apple of My EyesWhere stories live. Discover now