Vote dulu boleeh dongs sebelum baca
Kalau ada typo tolong kasih tau ya
Enjoy~
.
.
.
***
"Yah, Tante. Kenapa kita pulang sih?"
Mama Liam menatap sang keponakan yang menggerutu sambil nyetir. Sesekali Mama Liam melirik ke kursi penumpang tengah, Neo sama sekali terlihat tidak terganggu dan tertidur pulas.
"Kamu tidak lihat Liam memelototi kamu? Kalau dibiarkan paling kamu sudah ditonjok, tau." Matanya memicing tajam, "kamu tidak melakukan hal aneh kan sampai Liam marah?" Katanya curiga.
Ardan cengengesan.
"Tidak kok~ mana berani, aku." Sahutnya. Padahal yang mengompori Liam di belakang siapa lagi kalau bukan dia.
Meski tidak sepenuhnya percaya, Mama Liam hanya menghela nafas. Ia percaya, Liam bisa menyelesaikan masalahnya dengan Atiya. Meski ia tak tau kenapa sang anak yang harusnya pulang setelah seminggu jadi dipercepat tiga hari. Belum lagi wajahnya yang terlihat sangat kelelahan.
Memikirkan ia tidak jadi menginap agak disayangkan juga. Padahal rencananya ia mau menghabiskan waktu dengan sang menantu. Tapi, ya mau bagaimana Atiya sepertinya akan dimonopoli oleh anaknya sendiri.
.
.
.
"Uhm—mmh!"
Atiya menggerak-gerakkan tubuhnya mencoba meloloskan dari cengkeraman tangan Liam yang membelit kedua tangannya.
Saat wajah Liam menjauh, tautan bibir mereka yang terlepas meninggalkan jejak benang saliva tipis. Liam menatap Atiya yang semakin memberontak, wajah mereka hanya terpisah beberapa senti. Air mukanya yang keruh memperhatikan Atiya yang terus memberontak.
"Le-lepasin!"
"Sekarang kamu berani nolak aku?"
Atiya menatapnya nyalang, "sama Nicole saja sana!"
Liam mengusap pipi Atiya yang sudah penuh dengan jejak air mata. "Beneran? Baiklah." Pria itu menjauh dari atas tubuh istrinya. Ia hampir melangkahkan kaki saat merasakan tarikan di jari kelingkingnya. Perempuannya menggenggam erat kelingkingnya dengan jari lentik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Innocent Wife (Segera Terbit) Part Masih Lengkap
Romansarank 1 #romance-comedy (25 Oktober 2024) Liam Darmawan Putra, duda anak satu itu memutuskan menikah lagi setelah kebingungan menangani libidonya sendiri. Ia pikir, tujuannya menikah hanya dua. Punya pelampiasan yang jelas dan menyenangkan Neo, anak...