Chapter 8

808 134 29
                                    

Dengan peluh yang membasahi tubuhnya Jeno berusaha menahan segala rasa tidak nyaman yang ia rasakan.

Hanya terdapat seuntai kalimat permohonan yang sedari tadi ia harapkan akan terkabul, keinginan agar Jaemin yang sedang duduk dikursi sana pergi meninggalkannya.

"Moon Goddes, tolong aku kali ini."

Jeno mengepalkan kedua tangan berharap bahwa ia akan menerima sekelebat bantuan tak kasat mata untuk menolongnya.

Harapan dan permohonan yang dipintanya tak lama datang ketika ia melihat seseorang yang beberapa hari lalu dikenalnya menghampiri Jaemin yang tengah sibuk dengan ponselnya.

"Maaf menganggu waktu anda Presdir, Mr. Seo telah menunggu kedatangan anda sejak tadi."

Wanita yang Jeno kenali sebagai Karina itu terlihat membungkuk dari jarak pandang Jeno.

Jaemin menaikkan sebelah alisnya, ia lalu mengangkat tangan kirinya, melirik ke arah arlogi yang menampilkan merk salah satu brand ternama, "Dari janji temu yang dia inginkan, dia seharusnya datang satu jam lagi."

Pernyataan itu dibalas oleh senyum dari Karina, ia berusaha menetralkan raut wajah setelah melihat ekspresi Jaemin yang tidak senang akan kedatangannya, "Tapi beliau sudah datang Presdir dan kini sedang menunggu kehadiran Presdir untuk menemuinya."

Jaemin menghela napas seraya memijit pelipisnya, bertubi-tubi masalah yang datang membuat ia hampir frustasi karenanya.

"Anda baik-baik saja Presdir?" Melihat raut Jaemin yang terlihat gusar itu membuat Karina sedikit ingin tau.

Jaemin melirik ke arah sang bawahan, "Apa kakek ku pernah kemari dalam satu minggu ini?"

Pertanyaan itu dibalas anggukan ragu oleh Karina, "Dua hari yang lalu beliau kesini Presdir."

Jaemin mengangguk sedikit, "Apa dia masih memaksa mu?"

Tau kemana arah pembicaraan Jaemin pun membuat Karina mengangguk kembali, "Beliau masih meminta saya untuk berkencan dengan anda Presdir."

Jaemin kembali menghela napas lelah, "Pak tua itu masih belum menyerah juga ya!"

Keluh kesah itu ditanggapi dengan senyum tipis oleh Karina, "Dia tidak akan menyerah sampai anda mau menikahi seseorang Presdir."

Jaemin terdiam barang sejenak, netranya menatap gusar pada sepasang sepatu yang dikenakannya, "Hahhh... Kau sendiri bahkan tau alasan kenapa aku tidak mau menikah Karina."

"Karena anda merasa tidak akan bisa memuaskan pasangan anda kelak?"

Dari bawah meja yang kini ditempati Jeno, Jeno mendengarkan dengan seksama percakapan dua orang itu dari tempatnya. Telapak tangan kirinya berusaha menutupi mulutnya yang menganga setelah mendengar fakta yang ada.

Batinnya bercicit ria, "Jadi Presdir impoten?"

Sanggahan itu dijawab gelengan keras dari Jaemin, "Bercandamu itu keterlaluan Karina."

Wanita itu tertawa melihat Jaemin yang misuh-misuh akibat ucapannya, "Salah anda sendiri diusia yang sudah matang begini belum memiliki pasangan, jadi jangan salahkan saya dong kalau saya beranggapan demikian."

Jaemin menggeleng tak terima, ia pun berdiri kemudian berjalan melewati wanita tersebut, "Tunjukan dimana Mr. Seo berada!"

Saat sebelum meninggalkan ruangan tersebut, Jaemin sempat memberikan pesan, "Oh ya, agenda pameran bulanan kita sudah dipersiapkan?"

"Sudah Presdir, beberapa perhiasan yang telah selesai dibuat akan siap dipamerkan pada bulan ini."

Jaemin menggangguk pelan, "Bagus."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sugaring Candy || JAEMJENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang