Bab 20 : Ikatan yang Putus
Ilay memandang Taeui yang tergeletak di tanah, darah terus mengalir dari mulutnya sementara Jake tanpa ampun menekan kakinya ke perut Taeui. Sementara, Taeui tampak semakin lemah, setiap detik yang berlalu memperburuk kondisinya.
Ilay bisa merasakan ketakutan yang mulai merasuki dirinya. Ini bukan sekadar ketakutan biasa-ini adalah ketakutan yang lahir dari mimpi buruk yaang paling dalam, di mana Taeui terbunuh di depan matanya, tidak mampu melakukan apa-apa untuk menyelamatkannya.
Kilasan mimpi buruk itu kembali menghantui llay, mimpi di mana ia menyaksikan Taeui, pria yang ia akui sebagai miliknya, meregang nyawa di bawah kekejaman tangan yang tidak bisa ia hentikan.
Tapi ini bukan mimpi.
Ini nyata.
Dan setiap tetes darah yang keluar dari tubuh Taeui mengingatkan Ilay bahwa jika ia tidak bertindak sekarang, mimpi buruk itu akan menjadi kenyataan. Taeui tidak boleh mati. Ia harus tetap hidup. la harus tetap berada di sisi llay, tidak peduli berapa banyak darah yang harus ditumpahkan untuk itu.
Taeui yang setengah sadar menoleh ke arah Ilay, mata mereka bertemu. Dalam pandangan itu, Ilay bisa melihat keputusasaan yang mendalam. Taeui dengan suara parau, hampir tak terdengar, berbisik, "Ilay..."
Hanya satu kata itu, dan Ilay tahu Taeui sedang memohon bantuan. Seolah-olah Taeui menggantungkan harapannya pada satu-satunya orang yang mungkin bisa menyelamatkannya dari tangan Jake yang kejam.
Ilay tidak bisa menahan diri lagi. Pemandangan Taeui yang semakin tidak berdaya, darah yang terus mengalir, dan kengerian bahwa ia mungkin kehilangan Taeui selamanya, meledakkan amarah dan ketakutan dalam dirinya.
la menggeram keras, dorongan primal yang tak tertahankan menguasainya. Shin yang masih dalam cengkeramannya didorong kasar ke samping, nyaris terjatuh, namun llay tidak peduli lagi. Pandangannya hanya tertuju pada Jake yang dengan kejam menyiksa Taeui.
Dengan satu gerakan cepat, dia mengarahkan pistol yang sebelumnya tertuju pada Shin ke arah Jake. Tanpa ragu, dia menarik pelatuknya. Rentetan tembakan meletus, memaksa Jake untuk segera menghindar, melepaskan tekanan brutal yang tadi dia lakukan pada tubuh Taeui.
Jake terpaksa mengambil langkah mundur, dengan sigap mencoba mencari perlindungan di balik mobil-mobil yang terparkir di tepian jalan. Peluru-peluru yang ditembakkan oleh Ilay menghujani posisi Jake, memaksa pria itu untuk terus bergerak, mencari celah untuk membalas tembakan. Suara dentuman senjata yang menggelegar menggema di jalanan, menciptakan kekacauan yang mendebarkan.
Di tengah kekacauan itu, Leewon dan Taekjoo melihat kesempatan untuk bertindak. Tanpa membuang waktu, mereka segera turun dari helikopter dan berlari menuju Taeui dan Shin. Mereka tahu bahwa keadaan tidak bisa dibiarkan seperti ini lebih lama lagi.
Leewon meski tertatih-tatih, mengabaikan rasa sakit di kakinya dan menghampiri Taeui yang terbaring tak berdaya di jalan. Pandangannya langsung tertuju pada luka-luka yang mengerikan di tubuh Taeui. Luka tembak di kaki dan lengannya, serta luka di kepala yang terus mengeluarkan darah. Goresan-goresan di tubuh Taeui menambah kesan bahwa dia telah mengalami peristiwa yang brutal.
Wajah Leewon dipenuhi kekhawatiran, tetapi dia berusaha tetap tenang.
"Taeui, kau tidak apa-apa? Bertahanlah, aku akan membantumu," kata Leewon dengan suara penuh ketegasan, meski dalam hatinya diliputi rasa takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Run ! Run ! Run ! [ BL Crossover Rose And Champagne, CA, Shutline, Passion]
FanfictionRose and champagne X Codename anastasia X Shutline X Passion (Cerita crossover mengenai Leewon, Taekjoo, berusaha kabur dari pacar Black Flag mereka, Caesar dan Zhenya. Dibantu oleh Shin dan Jake. Dan juga Taeui dan Ilay) BL Crossover. Cerita ini kh...