Pelengkap Hati

962 157 3
                                    

━☆・*。
      ・゜
         °。+ * 。
      .・゜
       ゜。゚゚・。・゚゚。
                       ゚。Happy Reading ❀
                          ゚・。・゚

𐙚˙⋆.˚ ᡣ

“Selamat pagi Souta, tidurmu nyenyak?”

Laki-laki berambut biru itu mengangguk pelan, dengan mata masih mengantuk dia duduk di kursi dapur memperhatikan punggung [Name] yang tengah sedang sibuk memasak.

“Souta, makanan apa yang kamu suka?”

Souta berfikir sejenak. “Aku suka semuanya.”

“Kalau rendang?”

“Suka!” Jawab Souta antusias.

[Name] meraih 1 piring lalu menuang sedikit hasil masakannya disana dan meletakkan piring itu di hadapan Souta. Souta mentap piring itu dengan kagum, itu adalah rendang buatan [Name].

[Name] memberikan alat makan kepada Souta. “Ayo nilai masakanku, Sou.”

Souta mengangguk semangat, ia pun mencicipi rendang itu. Satu suap, dua suap, tiga suap. Senyum tak lepas di wajah pemuda itu.

[Name] sedikit gelisah mengenai rasa makanannya. “Gimana Sou? Ada yang kurang nggak rasanya?” 

“Ini udah enak banget Kak, Souta suka!” Jawab nya semangat.

[Name] tersenyum senang. “Kalau gitu boleh minta tolong bangunin yang lain? Biar kita bisa sarapan bareng.”

Souta langsung berdiri dari duduk nya. “Siap laksanakan!” Ia pun sedikit berlari menuju ke lantai dua setelah itu terdengar teriakannya yang tengah membangunkan anggota lain.

Tak lama satu persatu dari mereka turun menuju ruang makan, ada yang masih dengan muka bantal nya ada juga yang sudah rapi. Key yang datang pertama terkejut melihat meja makan yang sudah penuh makanan.

“Kakak masak semua ini sendiri?!”

[Name] menoleh ke arah Key lalu mengangguk. Elya yang juga baru datang berucap. “Kenapa nggak bangunin kita biar ikut bantu masak?”

“Nggak perlu, aku bisa sendiri kok. Lagian aku nggak masak banyak, cuman buat sarapan aja.”

“WIH RENDANG!”

Datanglah tiga anomali. Krow, Jaki dan Garin yang langsung bersemangat melihat makanan disana. Setalah itu yang lain juga ikut duduk di meja makan.

[Name] tersenyum senang melihat mereka memakan lahap masakannya, banyak pujian yang mereka berikan kepada [Name] atas masakannya.

Mereka sarapan dengan tenang karena didikan Rion yang makan tanpa banyak bicara.

Mungkin di mata orang lain ini hanya makan biasa tapi bagi mereka momen ini adalah waktu berharga yang mungkin jarang mereka rasakan atau bahkan baru pertama kali mereka rasakan.

Sarapan keluarga.

•••

[Name] POV

Hari menjelang sore, sangat pas untuk berpergian keluar karena cuaca sudah tidak terlalu panas.

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, aku merasa begitu tidak berguna karena tidak bisa melakukan apapun. Mengendarai mobil akan sangat dibutuhkan untuk kedepannya sedangkan aku..

Payah.

Pokoknya aku harus mencoba menyetir mobil lagi.

Emm.. Gin seperti nya cocok untuk di jadikan guru. Dimana pria itu sekarang? Perasaan tadi pagi masih ada di rumah sekarang sudah hilang entah kemana.

I'm LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang