24

10.2K 1.1K 103
                                    

Typo.
Vote dulu lur, matursuwon.

__________________________

Selamat membaca.
___________________________

Dirgan menatap miris layar laptopnya. Tau siapa yang sudah berusaha membocorkan identitasnya dan Baskara.

"Kenapa, nak?" Monolognya sendiri, ia memijit pangkal hidungnya karena kepalanya benar-benar pusing. Mencoba menghubungi Aksen, orang yang sudah merawatnya dengan Baskara dan sekarang tinggal di negri orang untuk memberitau kekacauan ini.

_________________________

Ruang BEM Universitas Aksentasa telah sepi, hanya ada dua orang saja, yaitu Geska dan Anjani.

"Celvin masih dirawat, Ka?" Tanya Anjani.

"Udah pulang," balas Geska tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.

Ruangan kembali hening, tidak ada yang bersuara lagi sampai terdengar bunyi ketukan pintu. Tak lama terbuka dan memperlihatkan Ray.

"Ray, ada apa?" Tanya Anjani.

"Mau ketemu kak Geska." Ucapan Ray itu membuat Geska menoleh dan menatapnya dengan tanda tanya.

"Kenapa?" Sahut Geska bertanya.

Ray melangkah mendekat ke arah Geska, rambutnya yang terurai seperti anak perempuan itu diselipkan pada telinga.
"Bisa ajarin aku tentang musik gak, kak?"

Tanpa berpikir, Geska mengangguk. Toh, hanya mengajarinya musik saja, kan? Tidak akan menyita waktu bersantainya, apalagi waktu berdua dengan Antares.

"Kalau besok gimana? Cuma besok yang ada waktu senggang," ujar Geska, karena minggu ini rencananya ia akan menjenguk Celvin dan Darga sekaligus mengajak adiknya itu pergi ke rumah Antares.

"Boleh, kak, makasih!" Tanpa aba-aba, Ray memeluk Geska dengan gembiranya, membuat Geska tersentak sendiri.

"Aku keluar dulu kak, sekali lagi makasih!" Dengan lambaian tangan yang hanya dibalas anggukan singkat oleh Geska.

"Main peluk aja tuh bocah," cibir Anjani yang sedari tadi diam memperhatikan interaksi mereka.

"Lo gak pulang, An?" Tanya Geska.

"Bentar lagi, cowok gue masih ada kelas." Gadis itu tampak menyisir rambutnya dan merias wajahnya yang bahkan sudah terlihat cantik.

"Gue tinggal gak papa?" Tanya Geska.

"Gak papa, lah! Lo pikir gue cewek penakut?" Sungut Anjani tidak terima membuat Geska menghela napas.

"Kali aja, ada tuyul masuk."

"Mode ngeselinnya kumat nih, bocah! Lo udah dijemput brondong lo yang ganteng itu, kan? Adeknya Celvin?" Bahkan gadis itu menghentikan aktivitas merias wajahnya.

"Iya." Balasan Geska yang singkat itu membuat Anjani berdecak.

"Kok, dia mau sama lo yang dingin kayak air pegunungan, Ka? Lo jampi-jampi pake apaan, dah?" Tanya Anjani yang begitu penasaran.

"Iya, pake jampi-jampi goyangan maut kuda lumping." Ucapan Geska itu membuat Anjani cengo.

"Cowok lo jangan disuruh masuk, bahaya, kalian cuma berdua!" Ujar Geska sebelum membuka pintu.

KETOS VS PRESBEM ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang