"KUMOHON BI, AKU HANYA BUTUH HIA, AKU HANYA DIRINYA"
Brugggh
Sea seketika pingsan, Ibu yang berhenti tadi seketika bingung dengan apa yang akan dilakukannya nanti,
"Kita harus bagaimana Bu? Apakah kita panggil ambulance saja? "Tanya sang sopir
"Dia seperti begitu takut dengan RS, lebih baik kita bawa dia ke rumah, dan tolong cek di mobilnya jika ada barang seperti handphone atau apapun agar nanti kita bisa menghubungi pihak keluarganya langsung"
Sang sopir yang mendengar perintah tuannya segera melaksanakannya, dan untunglah barang² sea ada berada di tas kecilnya .
Orang orang disana juga membantu mengangkat sea kemobil milik ibu itu ...
.
.
.
.
.
"Bagaimana, apakah dia baik baik saja?"
"Bagaimana? Apakah dia baik baik saja Nak?"
"Dia --------- baik baik saja, tapi kenapa dirimu bisa jadi seperti ini -------"ujar orang itu sendu sambil membelai pipi sea secara lembut
Dan hal itu tak luput dari pandangan bibi itu "ibu juga ngak tahu nak, kalau yang ibu lihat, dia mengalami kecelakaan tunggal, bahkan saat dia keluar dari mobilnya dia hanya meneriaki sesuatu"Ujar sang bibi itu, dia masih melihat tingkah anak itu yang masih membelai pipi lelaki yang belum sadarkan diri
"Nak, kau mengenalnya?"
Orang itu melihat ibu itu dengan pandangan yang membuat ibu itu sedikit bingung, dia melihat ada raut rasa rindu,cinta? Tapi juga sedih? .
"Sangat !"
"Jangan bilang, dia adalah orang itu?"
Dan sang empuh menganggukkan kepala, sang ibu kaget "sungguh? Bukankah ini bisa dikatakan takdir ?"kata ibu itu
"Lebih baik aku pergi sebelum dia sadar,"
"Tunggu nak! Bukankah jika seperti ini sama saja kau menyakitinya lagi?"
".........."
"Kau Tahu nak? Bukannya memperdulikan keadaanya dia hanya meneriaki nama seseorang, dia meneriaki itu saat keluar, dia terlihat begitu putus asa nak,,, apa yang kau pikirkan semuanya salah"
"Selama ini aku hanya menyakitinya,, "ujar orang itu mulai beranjak pergi
"Nak, Pikirkanlah baik baik, bahkan takdir kembali mempertemukan kalian, Tuhan memberimu kesempatan Nak, jangan menyianyiakannya, jangan membuat mu kembali menyesal lebih dalam"
"Aku------
"Eghhh"sea tiba tiba mulai bangun,
Orang itu yang melihatnya seakan panik dan segera pergi dengan cepat"Nak "panggil sang ibu, tapi sayangnya orang itu udah pergi,
"Eghh hi-hia?"ujar sea yang mencoba untuk duduk, meski kepalanya terasa begitu pusing
"Nak, berbaringlah dulu kau baru saja sadar"
"Bi-bibi, apakah anda tadi memanggil Hia? Dia dimana? Aku tak melihat siapa siapa, bisakah aku bertemu dengannya,? Bisakah aku melihatnya? Mungkin saja dia orang yang kukenal, bi-biarkan aku melihatnya"ujar sea yang mulai meranjak dari kasur tapi segera ditahan oleh ibu itu lagi