Chapter 6
Membuat Perhitungan
Ilona Callie adalah wanita yang pernah paling dihindari oleh Evander sepanjang hidupnya. Sungguh sial semalam ia bertemu lagi dengan Ilona dan lebih sial lagi Bianca meninggalkannya, membuatnya terjebak dengan Ilona dan terpaksa meladeni Ilona yang berbicara tak tentu arah sementara dirinya harus berpura-pura menjadi pendengar yang baik. Evander tidak akan memaafkan Bianca dan wanita itu harus membayarnya, Evander akan membuat perhitungan dengannya.
Evander dengan malas turun dari tempat tidur, pagi ini ada pertemuan penting yang harus dihadiri dan fakta dirinya kurang tidur membuatnya sedikit tidak bersemangat. Setelah membersihkan diri pria itu mengambil MacBook-nya dan membaca materi pertemuan ditemani secangkir kopi tanpa gula. Suara pesan ponselnya berbunyi dan Evander mengernyit membaca siapa pengirim pesan tersebut.
Dulu ketika masih menjadi mahasiswa, Evander hanya tahu Ilona seperti gadis-gadis pada umumnya, namun Ilona sedikit berbeda karena menjadi role mode di kampus mereka. Cara berdandan dan pakaian yang dikenakan selalu nyaman dipandang juga termasuk ke dalam jejeran mahasiswa berprestasi dan untuk kedua kalinya Evander melakukan jalan yang sama yang digunakan untuk mendekati Bianca, kali itu tidak sesulit mendapatkan Bianca.Namun, di sanalah Evander terjebak.
Ilona yang di luar tampak sempurna ternyata wanita yang pengatur, manja, dan semua harus sesuai dengan keinginannya. Evander benci itu sehingga Evander sering beradu mulut dengan Ilona, tetapi bukan Ilona namanya jika tidak bisa kembali mengambil hati Evander. Dia akan meminta maaf dan bersikap manis kembali lalu akan berulang, wanita itu mencoba mengendalikan hidupnya.
Setelah memutuskan Ilona, bukan berarti Evander terbebas dari Ilona sepenuhnya. Wanita itu mencarinya, menerornya seolah terobsesi padanya hingga Evander menghindar cukup lam. Butuh waktu satu semester untuk menghindari Ilona dan Evander kala itu memutuskan untuk mengambil cuti dari kuliahnya dan kembali ke Barcelona. Mengisi hari-harinya dengan membantu kakaknya mengelola perusahaan.
Sekarang wanita itu muncul lagi di depannya dan tidak tertutup kemungkinan masih akan menjadikan mengendalikan hidupnya jika Evander tidak waspada atau memasang benteng pertahanan terlebih dahulu.Evander menyeruput kopinya lalu menutup MacBook-nya dan bergegas pergi ke kantornya.
Baru saja Evander tiba di kantor Peter Redmarey, sekretarisnya menyambutnya. “Sir, Kakak Anda berada di ruangan.”
Kakaknya, Ares Miguel Torrado adalah pria yang keras kepala dan angkuh. Tetapi, tidak dipungkiri jika kinerjanya mengelola perusahaan layak diacungi jempol dan sejujurnya Evander banyak belajar dari kakaknya ketimbang ayahnya yang sibuk di dunia politik.
“Ada apa dia ke sini?” tanya Evander enggan. Berpikir jika kakaknya datang untuk menilai kinerjanya lalu menceramahinya.
“Aku tidak berani menanyakannya.”
Kakaknya selalu berperangai dingin di depan orang-orang yang tidak kenal dekat dengannya hingga hampir semua karyawannya seperti melihat hantu saat berpapasan dengannya dan dari kakaknya juga Evander belajar bersikap sebagaimana mestinya seorang pemimpin menjaga wibawanya di depan anak buah.
Evander lalu menuju ruangannya dan mendapati kakaknya sedang membolak-balik dokumen di meja kerja milik Evander.
“Ada apa kau ke sini?” tanya Evander tanpa berbasa-basi.
“Kudengar dari Papa kalau kau mengalami banyak sekali perubahan makanya kau dipercaya memimpin perusahaan inti di Madrid,” kata Ares, pria tampan bermata biruyang uasianya sudah mneginjak tifa puluh tujuh tahun.
Sebelumnya Evander memang mengelola kantor cabang Binter Canarias di Barcelona selama dua tahun setelah sebelumnya ia hanya menjadi pengawas lapangan.
Evander mengedikkan bahunya. “Jadi, kau datang untuk memberiku selamat?”
“Ya. Salah satunya.”
Evander tersenyum. “Dan?”
“Vanya ingin magang dan dia tidak mau magang di kantorku.”
“Jadi kau ingin menitipkan Vanya di sini?”
“Tentunya kalau kau tidak keberatan.”
Lavanya Leonora Callas adalah adik tiri Evander dan Ares. Semula Ares berencana menghancurkan ibu Vanya yang dianggap telah menjadi penyebab perceraian orang tua mereka melalui Vanya, tetapi karena kedekatannya dengan Vanya, Ares justru jatuh cinta pada adik tiri mereka dan sekarang mereka menjalin hubungan kekasih dan hanya beberapa orang yang tahu hubungan mereka.Ares dan Vanya yang masih berusia dua puluh tahun bahkan pernah menikah ketika Vanya berusia delapan belas tahun karena saat itu Vanya hamil dan Ares tidak ingin anak itu tidak memiliki keluarga yang harmonis. Tetapi, belum satu tahun pernikahan mereka bercerai karena saat itu Vanya cemburu pada salah satu aktris yang dirumorkan dekat dengan Ares.
Namun, setelah semuanya jelas mereka kembali rujuk meskipun Vanya menolak untuk kembali menikahi Ares dengan alasan ingin mengekar karier dan ingin memiliki sedikit prestasi agar dapat setara dengan Ares.
“Tentu saja aku tidak keberatan,” jawab Evander sambil tersenyum.
“Jangan macam-macam dan jangan jadikan dia temanmu main Mobile Legend sampai pagi, jika aku sampai mendengar hal itu, lihat saja apa yang akan kulakukan padamu,” ucap Ares sungguh-sungguh sambil memicingkan matanya menatap adiknya.
Evander tentu saja senang mendengar jika Vanya akan magang di kantornya karena dengan adanya Vanya hari-harinya tidak akan sepi, tetapi untuk tidak main Mobile Legend bersama Vanya kedengarannya itu mustahil diatur Ares.
Vanya saja di sela-sela kesibukannya selalu memainkan game itu dan tidak jarang mengajak Evander untuk log in. Jadi, atas dasar apa Ares mengatur? Ares tidak akan memantau Vanya dua puluh empat jam.
“Jadi, kapan Vanya akan mulai magang?”
“Bulan depan,” jawab Ares sambil bangkit dari kursi. “Dan aku minta seminggu sekali kau siapkan jet pribadi untuknya kembali ke Barcelona.”
“Itu pemborosan,” protes Evander cepat-cepat.
“Aku tidak minta secara gratis,” ucap Ares sambil melewati Evander lalu meninggalkan pria itu.Bersambung.....
Jangan lupa kasih komentar dan bintang ya....
Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
1001 Love
Romance🔞 Adult content! ⚠️ Sesuaikan usia kalian untuk membacanya! Bianca tidak menyangka jika akan bertemu lagi dengan mantan kekasih brengseknya di sekolah menengah atas setelah sembilan tahun tidak bertemu, pria itu kini menjadi seorang CEO di sebuah p...