Tak pernah terfikir dalam benak Irene.Semua akan berakhir seperti ini,ya iya salah,ia menyadari itu semua,dan saat ia sadar semuanya sudah terlambat,seokjin membalasnya dengan sempurna,membalasnya dengan menikahi Wonyoung sekretarisnya sendiri,dengan meninggalkannya yang saat ini tengah hamil,dan yang paling pedih adalah kata kata menyakitkan yang Kim seokjin ucapkan yaitu membuang bayi dalam kandungannya selalu terngiang di benaknya.
Dan hari ini,hari di mana pernikahan megah Kim Seokjin di gelar dan juga hari di mana Irene dan Sehun meninggalkan Seoul,mereka menetap di Jepang .Kim Seokjin membuka ikatan dasinya,kemudian melepas jas di tubuhnya,ia kemudian duduk di pinggir ranjang kamar hotel yang ia sewa,hotel di mana pernikahannya di selenggarakan secara mewah.
Ia kemudian mengambil kotak kecil di saku celananya,ia membuka kotak itu perlahan.Mimik mukanya sedikit menunjukan guratan keterkejutan,kotak itu berisi sebuah kalung yang tentu ia mengenal kalung tersebut.Kalung sederhana dengan simbol hati kecil yang tengahnya di hiasi permata biru.Kalung yang ia berikan pada Irene 5 tahun lalu kini kembali padanya,terselip juga sebuah kertas kecil dengan tulisan si empunya membuat dadanya kini bergemuruh,di bukannya perlahan surat itu,Kim Seokjin oppa....selamat atas pernikahanmu dengan Jang Wonyoung.Aku minta maaf padamu,atas semua rasa sakit yang harus kamu lalui karna bersamaKu,karna mencintaiKu.
Aku sudah menyerah padamu seperti mauMu,dan soal aegi,aku sudah melenyapkannya seperti mauMu juga"Seokjin meremas ujung kertas yang ia pegang.Matanya sedikit menyalang tapi dadanya bergemuruh nyeri,ada cubitan keras di hatinya.Kemudian ia membaca kembali kertas itu.
"Aku berharap kau selalu bahagia pada hidupmu"
"Aku berharap kita tak akan pernah bertemu kembali di kehidupan ini,atau di kehidupan selanjutnya"Bae Irene
Kim Seokjin meneteskan air matanya setelah membaca surat tangan itu.
Osaka Jepang
Pagi ini Irene di buat lemas karena muntah berkali-kali.
"Irene,ini tehnya di minum supaya mualnya mereda"
"Kita cek up ke rumah sakit ya nanti siang?"tanya Sehun kawatir sambil sebelah tangannya mengelus pucuk kepala Irene sayang."Nanti juga reda sendiri mualnya"
"Hari ini hari pertamamu mulai bekerja,pergilah Sehun,aku tidak apa-apa di sini sendiri"
"Bagaimana kamu mau memberi makan kami kalau tidak bekerja"
ucap Irene sambil memegang tangan Sehun lembut.
Membuat Sehun tersenyum kecil"Aku masih punya tabungan,walaupun tidak bekerja hari ini sayang"
"Kamu dan aegi tak akan kelaparan hanya karna aku tidak bekerja"
"Aku juga tinggal menelfon Kai,meminta izin,dia pasti mengerti"ucap Sehun sambil membalas pegangan tangan Irene dan menarik tangan Irene,mencium tangan Irene berulang kali."Sayang dengarkan aku"titah Irene.Panggilan sayang yang Irene ucapkan adalah taktik yang selalu mempan membuat Sehun luluh.Ia benar benar jahat pikir Irene dalam hati, dengan mata yang mengembung menahan air mata yang akan menetes
"Hem"jawab Sehun luluh tak tega
"Pergilah bekerja,ini hari pertamamu bekerja,jangan mengecewakan suho oppa,yang mencarikanmu pekerjaan,juga kai yang memberimu tanggungjawab penuh untuk foto cover majalah perusahaanya bulan ini"
"Sayang,kamu sudah melepaskan karirmu yang gemilang di Seoul demi aku dan aegi"
"Aku akan tambah merasa bersalah jika di jepang ini karirmu yang gemilang tidak kembali karena kami"
Tukas Irene dengan air mata yang jatuh lebih deras ,membuat Sehun memeluk tubuh Irene erat."kamu dan aegi jauh lebih penting untukku dari pada karirku di seoul,aku tak perduli dengan karirku lagi"
"Kamu memutuskan hidup bersamaku saja dan tidak membuang aegi,itu lebih dari cukup membuatku kebahagia"
"Sayang,dengar aku",aku benar benar kawatir keadaanmu dan aegi"ucap Sehun sambil melepaskan pelukannya,sambil menghapus air mata Irene di kedua pipinya