13

24 4 15
                                    

CERITA DENGAN GENRE THRILLER, MISTERI, DAN DARK ROMANCE.

PERINGATAN: BANYAK SEKALI ADEGAN KEKERASAN, UMPATAN KASAR, ADEGAN BERDARAH, DAN LAIN SEBAGAINYA. DIHARAPKAN UNTUK PEMBACA BISA BERTINDAK BIJAK DALAM MENERIMA INFORMASI. PEMBACA DIHARAPKAN BERUMUR 17 TAHUN KE ATAS DEMI KENYAMANAN MASING-MASING.

CERITA INI HANYALAH FIKSI BELAKA, SAMA SEKALI TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN APA PUN.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA.

SERI KEDUA DARI BOOK MAYARA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

||• EPISODE 13 •||
.

.

.

Tidak ada hal yang menarik. Bahkan setelah satu minggu Zayyan bersekolah. Ternyata sekolah juga terasa sangat membosankan ya?

Seperti saat ini, dia hanya diam menatap depan. Memperhatikan gerak-gerik guru yang sedang mengajarkan materi sembari menulis di papan tulis. Sedangkan siswa yang lain sibuk mencatat dan mendengarkan penjelasan.

Di samping Zayyan, Reinan tampak menguap menahan kantuk. Dia juga sudah kebosanan. Padahal jam istirahat masih terhitung cukup lama. Apa yang akan mereka lakukan?

Zayyan perlahan mengalihkan pandangannya, menatap buku tulis yang terlihat kosong. Jemarinya memang sedang memegang pulpen, tapi dia sama sekali tak menulis apa pun pada bukunya.

Ah iya, bicara soal kertas dan pulpen, Zayyan jadi teringat sesuatu. Tentang secarik surat yang berasal dari Keira. Zayyan sudah menerima surat itu, bahkan sampai membacanya hingga habis. Isinya memang tak banyak, tapi sedikit membingungkan.

Keira menyatakan perasaannya melalui surat itu secara terang-terangan. Bahkan sampai nekat untuk meminta bantuan kepada Reinan. Sampai saat ini, Zayyan masih belum bisa menjawab surat itu. Dia juga tak memiliki keberanian untuk membahasnya secara tatap muka dengan Keira.

Keira pun begitu. Dia sama sekali tak membahas. Menolak kontak mata dan lain sebagainya. Apakah benar kalau Keira menyukai Zayyan?

Kata Reinan, hubungan romansa semacam itu memang sering kali terjadi di kalangan remaja seumuran mereka. Itu adalah perkara yang wajar. Namun tidak halnya dengan Zayyan, hubungan yang bersifat romansa seperti itu terdengar sangat asing untuknya.

Apakah manusia aneh seperti Zayyan memiliki kesempatan seperti itu? Memiliki hubungan romansa pada lawan jenis layaknya remaja normal?

Ah, itu terdengar konyol sekali. Bahkan untuk menyukai diri sendiri saja, Zayyan tidak bisa. Jika menyukai diri sendiri saja dia tak bisa, mana mungkin dia mampu untuk menyukai orang lain?

Malam yang Mengintai [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang