PROLOG

1.4K 91 27
                                    

🔥🔥🔥
Warning!! 21+
Cerita ini mengandung unsur adegan dewasa, kekerasan, dan kata-kata yang tidak diperuntukkan untuk anak di bawah umur.
Harap kebijakannya dalam membaca
Sadar diri dan sadar umur !!!
🔥🔥🔥




Namaku Serena Cho, aku tinggal di salah satu kota besar yg ada di Korea Selatan. Hidup sebatang kara di apartemen kecil dan semua biaya di tanggung pamanku, ia adalah kakak dari ibuku

Orang tuaku ?
Ayahku pergi meninggalkanku sejak kecil dan ibuku bekerja keras menghidupiku, hingga suatu hari ibuku tidak kuat dengan apa yg ia jalani dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya

Saat itu, Aku yg baru pulang sekolah menemukan ibuku tergeletak bersimbah darah di lantai kamar mandi

Separuh jiwaku telah hilang, aku ingin mengikuti jejaknya tetapi sahabatku mencegahnya

Hari demi hari aku lalui, sampai akhirnya semua kenangan itu aku simpan sebagai kenangan terburuk. Aku harus lebih kuat dari ibuku

Ya, aku lebih kuat dari ibuku. Contohnya saja tubuhku sudah sering lebam dan ujung bibirku ini sering mengeluarkan darah karena ulah pacarku, Sean Kim

Apa kalian mengira aku bodoh tidak bisa meninggalkannya ?
Silahkan jika kalian berpikir seperti itu, tetapi aku memiliki alasan tersendiri untuk bertahan bersamanya





"Selamat pagi sayang" sapa seorang pria yg ada di sampingku, wajahnya yg tampan dan senyumanya yg manis selalu menjadi kesukaanku

"Selamat pagi juga sayang" balasku, tentu saja dengan senyuman secerah mentari

"Bibir kamu berdarah lagi ?" Tanyanya sembari mengelus lembut ujung bibirku yg lukanya sudah mengering

"A~ sakit Sean" jeritku memanggil namanya

"Apa ada luka lain lagi ?" Tanya Sean dan menyibakkan selimut yg menutupi tubuhku, "shit ! Semalam kamu dari mana lagi sih ?" Ia terduduk menatap tubuhku yg terdapat beberapa luka lebam

Aku hanya bisa terdiam, entah aku harus jujur dengannya atau tidak

"Kamu gak mau cerita lagi sama aku ?"

"Sean please, ini masih pagi" jawabku sambil menarik selimut dan menutupi tubuh polosku, jujur saja badanku terasa nyeri di beberapa bagian dan kepalaku masih pusing karena semalam terbentur sisi meja yg ada di kamar Sean

"Serena" Sean merebahkan tubuhnya dan ikut masuk kedalam selimut, penuh kasih sayang ia memeluk tubuhku. "Aku gak akan maksa kalau kamu gak mau cerita ke aku" ucapnya seraya tangannya mengelus rambutku yg panjang

"Aku sayang sama kamu, Sean" ucapku dengan merebahkan kepalaku di dada bidangnya

"Aku lebih lebih lebih sayang sama kamu" balasnya lalu mencium puncak kepalaku

Aku menyukai sisi lembutmu, Sean. Seseorang yg benar-benar aku sayang melebihi diriku sendiri

Terkadang aku ragu kamu menyangiku seperti yg sering kamu ucapkan, karena kenyataannya kamu memilih menyembunyikan hubungan kita dengan alasan agar Ayahmu tidak mengetahui

Terutama di kampus, seolah kita tidak saling mengenal satu sama lain

"Kamu lapar ?"

"Uhm" aku mengangguk didalam pelukannya

"Sebentar, aku buatin sarapan dulu ya. Kamu mandi aja dulu" Sean kembali mengecup puncak kepalaku dan bergegas membuat sarapan untukku




























TWO SIDES SEAN KIM - SUNOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang