Setelah 5 bulan.
Dia ditolak oleh guru drona, dia juga mencari guru di aryavart tetapi tidak ada yang siap mengajarinya begitu mereka tahu dia seorang sut. Dia lelah.
Saat dia berpikir apa yang harus dilakukan selanjutnya, sebuah anak panah menancap di pohon tempat dia duduk.
"Hah!!" kata gati sambil berdiri di dahan pohon.Dia melihat ke arah yang menurutnya anak panah itu berasal. Dia melihat seorang anak laki-laki yang lebih tua darinya dengan busur dan anak panah. Dia tampak marah tetapi yang menarik perhatiannya adalah air mata di matanya.
"Apa yang terjadi?!", teriaknya
Karna pov
Karna sekali lagi ditolak. Ia telah berusaha keras tetapi tidak seorang pun bersedia memberinya pendidikan. Ia telah bermalas-malasan dengan harapan bahwa ia tidak akan berat sebelah dan mengajarinya tetapi yang ia hadapi hanyalah penghinaan. Ia marah pada nasibnya dan masyarakat. Tidak seorang pun bersedia mengajarinya ketika ia mengungkapkan bahwa ia telah berbuat salah.
Hari ini adalah guru ke-100 yang menolaknya. Dan ia sudah muak. Jika masyarakat tidak akan membiarkannya mendapatkan pendidikan yang adil maka ia juga akan mengambil hak pendidikannya secara tidak adil.
Ia telah mendengar tentang Lord Parshuram, tetapi setelah ditolak untuk ke-100 kalinya, ia tidak memiliki harapan lagi. Jadi, ia memutuskan untuk menipu Lord Parshuram agar mendapatkan pendidikan.
Dia masih memikirkan keputusannya ketika tiba-tiba dia marah dan melepaskan anak panahnya ke arah sebuah pohon. Tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dan berteriak,
"Apa yang terjadi?!". Dia mendongak dan melihat sosok berpakaian hitam berdiri di dahan pohon.
"Siapa kau?!" tanya Karna saat ia mendekati pohon.
"Aku Bhagi, siapa kau?", kata Bhagi.
"Aku Karna!", kata Karna sambil mendongak.
"Turunlah, kau mungkin akan terluka jika kau tergelincir dari sana.",
"Aww, kau peduli..." kata Bhagi sambil melompat dari pohon.
"Ti.. tidak. Aku tidak peduli, aku hanya tidak ingin kau terluka..." kata Karna.
"Eh. Terserahlah, katakan padaku apa yang terjadi?!", kata Bhagi sambil duduk.
Karna menunduk. "Apa yang terjadi?!"
"Pertama tuan karna, duduklah dan ceritakan apa yang terjadi padamu hingga kau marah-marah seperti itu?", kata bhagi sambil menepuk-nepuk tanah di sampingnya.
Karna menunduk dan duduk. "Aku bukan tuan, panggil saja aku karna."
"Baiklah karna... Sekarang mengapa kau menangis dan marah-marah?", kata bhagi.
"Aa..ku- aku seorang sut dan ingin mendapatkan pendidikan. Saya tahu bahwa mempelajari senjata adalah dosa bagi seorang sut, tetapi aku ingin melakukannya dan hari ini guru ke-100 menolakku. aku tidak tahu harus berbuat apa? aku sangat lelah." Kata Karna sambil duduk.
"Hmm, dan sekarang apa yang akan kamu lakukan, Mitr", kata Bhagi sambil melihat ke arahnya.
Karna sedang memikirkan keputusannya untuk menipu sang penguasa, "Apa yang akan kamu lakukan jika kamu ditolak 100 kali karena kasta kamu dan mengetahui bahwa seorang guru dapat mengajarimu tetapi kamu harus melawan tipu dayanya?"
"Oh karna, ilmu yang diperoleh dengan menipu tidak akan pernah menjadi ilmu yang sejati. kamu bertanya pendapat ku, aku tidak akan pernah menipu, aku akan menunjukkan kepada Guru bahwa aku mampu belajar di bawahnya dan jika dia tetap tidak mau mengajariku, aku akan berterima kasih kepadanya dan pergi dari sana karena kita meminta ilmu, terserah guru apakah dia mau memberikannya atau tidak", kata Bhagi.
"Tapi - tapi bagaimana jika dia menolakmu setelah mendengar kastamu?", tanya Karna sambil menunduk dan merenung.
Karna mendongak dengan air mata di matanya. Dia sekarang memiliki mitra dan mereka meminta janjinya, bagaimana mungkin dia tidak memberikannya kepada mereka.
"Baiklah. Aku berjanji tidak akan berbohong dan tidak menghormati brahmana dan guru mana pun."
"Bagus, sekarang pergilah dan berbaris. Aku tahu kamu akan menemukan seorang guru yang akan menjadikanmu salah satu yang terbaik di seluruh Aryavart", Bhagi tersenyum dan pergi dari sana.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
terima kasih sudah membaca terjemahanku, mohon vote dan komen semangatnya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
MAHABARATA TIME TRAVEL (TERJEMAHAN) / (ON HOLD)
Historical FictionBergabunglah dengan protagonis kita saat dia menjadi bagian terpenting dari dharmstapna. Apakah dia akan memihak Kurawa atau Pandawa? Akankah dia membantu Pandawa bersatu dengan anak sulungnya? Akankah dia membantu dalam penyatuan radha-krishna? A...