Setelah menempuh perjalanan hampir kurang lebih dua jam di pesawat. Lian dan Sabil pun tiba di tempat tujuannya "Bali". Tempat yang sudah lama tidak Sabil kunjungi begitu juga dengan Lian.
Udara Bali membuat Sabil terbawa suasana jika perjalanannya adalah untuk berlibur bukan bekerja, tapi orang arogan yang saat ini berada didepannya, yang tengah berjalan petantang – petenteng menyadarkannya. Jika dia sedang berada didalam dunia pekerjaannya."Pak, ini koper bapak bawa sendiri dong, berat tau" dengan bodoh amat Lian tetap berjalan tanpa mengambil kopernya.
"Gue tinggalin disini baru tau rasa lo" Sabil meninggalkan koper Lian dan hanya membawa kopernya sendiri.
Penjemputan mereka pun datang, Lian yang hanya melihat Sabil membawa koper berwarna pink, heran dimana Sabil menyimpan koper hitam miliknya.
"Koper saya mana?"
"Tuh disana" Sabil menujuk tempat dimana dia meninggalkan koper Lian
"Kamu tuh ya, iih...." Lian berlari dengan kesal mengambil kopernya sendiri
"Makanya udah besar itu mandiri, lo bukan bayi lagi yang barang bawaannya dibawain orang lain" Huuu
Perjalanan menuju hotel memakan waktu 1 jam, mereka cukup bosan berasa didalam mobil, hanya saling diam tanpa suara, sementra Lian kini tampak mulai mengantuk.
Saat Lian mulai memejamkan matanya, suara Sabil terdengar nyaring ditelinganya
"Pak ngomong dong""Hemmm"
"Bapak Limbad ya? Kan biasa bersuara"
"Kamu mau ngapain sih, saya mau tidur"
"Ngga boleh, bapak di pesawat tadi udah tidur ya, emang ngga bosen apa molor mulu"
"Kita main tebak-tebakan yok pak"
"Menurut Bapak yang cocok sama Salma Salsabil itu siapa?"Mendengar nama Salma Salsabil disebut, Lian tampak antusias dan kantuknya pun mulai hilang "Salma yang penyanyi itu?"
"Iya, Bapak tau ya?"
"Taulah, Saya ngefans banget sama dia"
"Oh ya?"
"Calon saya itu" Ujar Lian dengan bangganya
"Idih enak aja, punya Rony Parulian tau"
"Gantengan juga saya"
"Stop ah udah ngga asik, bapak over PD. Jadi kita akhiri saja permainan ini"
"Apaaan sih orang ngomel, ngomel, ngomel mulu"
___________________________
Kamar hotel Sabil dan Lian saling berhadapan, sebelum masuk ke kamar Lian mengingatkan kembali agar Sabil dapat membantunya untuk persiapan nanti malam. Malam ini mereka akan menghadiri pesta keluarga pak Will rekan bisnis Lian, dan sekaligus bertemu dengan relasi lainnya dalam proyek Lian yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Hari Menaklukan Hati Pak Boss (END)
Romance"Ma, aku ngga mau ya punya assisten baru" "Plis lah Maa" "Aku tu CEO punya aissten dengan pakaian sexy itu biasa" "Lianda Sanjaya!!!" "Ikutin kata mama, atau mama kirim kamu kembali ke luar negeri !!!" "Oke fine ma, 30 hari" "Kalau dalam 30 hari aku...