HAPPY READING
13
"Ini sudah empat hari dan kalian masih saja diam-diaman," ujar Ryujin, menghela napasnya. "Sebenarnya, kalian memutuskan untuk jadi musuh saja atau bagaimana?"
Felixia yang sedang memasukkan peralatan tulisnya ke dalam tas, bersiap untuk pulang, pun menggeleng. Sebenarnya, Ryujin dan Jinyoung yang merupakan orang terdekat Seungmin dan Felixia, benar-benar bisa melihat perbedaan yang signifikan mengenai hubungan Seungmin dan Felixia. Padahal, biasanya, mereka berdua sudah berisik di pagi hari dengan perdebatan hal sepele atau sebagainya. Namun, sudah empat hari sejak Felixia mengungkapkan perasannya kepada Seungmin, dan semakin hari mereka malah semakin menjauh satu sama lain.
Meskipun menurut Jinyoung, ini adalah hal yang wajar karena tak mudah bagi Felixia untuk berhadapan dengan Seungmin, setelah perempuan itu memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya, tapi sungguh, Ryujin merasa khawatir jika perasaan Felixia untuk Seungmin malah mengantarkan mereka berdua kepada hubungan yang renggang, bahkan tak bisa berteman dan saling ledek seperti biasa lagi.
"Mungkin, seharusnya, aku tidak menyatakan perasaan aku waktu itu," ujar Felixia. Perempuan itupun menenggelamkan kepalanya ke meja, menutup matanya. "Aku merasa, aku sudah merusak pertemanan aku dan Seungmin."
Ryujin menatap khawatir. "Jadi, apa yang akan kamu lakukan kalau Seungmin menolakmu?"
Felixia terdiam sejenak. Dia mengangkat kepalanya, menatap Ryujin, cukup lama. Pertanyaan yang Ryujin lontarkan barusan adalah hal yang benar-benar dia takuti untuk sekarang. Namun, dia pun tak bisa mengontrol perasaan orang lain, termasuk Seungmin. Dia juga tak mau Seungmin menerimanya dengan perasaan terpaksa.
"Aku akan tetap berteman dengan dia dan berusaha tidak ada kejadian apapun di antara kita," jawab Felixia, halus.
"Kamu bisa?"
"Aku harap," Felixia memberi jeda. "Daripada, hanya karena perasaan aku, kita jadi canggung seperti ini. Aku memang bodoh banget. Harusnya, aku tidak mengungkapkan perasaan aku, waktu itu."
"Sudah, jangan dipikirkan," Ryujin tersenyum ringan. "Aku yakin, Seungmin pun tetap ingin berteman denganmu."
Ryujin dan Felixia pun berjalan keluar dari ruangan ini, lalu menuruni anak tangga dan berjalan keluar dari gedung fakultas. Sepersekian menit, dua gadis itu merengut sebal ketika mereka baru menyadari bahwa hujan di luar benar-benar deras, tak seperti yang mereka bayangkan. Padahal, setelah ini, Felixia, Ryujin, dan mahasiswi angkatan 2019 lainnya sudah sepakat untuk berkumpul di kafe dekat kampus, soalnya besok sudah libur karena akhir minggu.
"Yah, hujan," gumam Felixia. Kedua matanya memandangi air hujan yang menghujam atap gedung ini dan membuat buliran air hujan menjelma menjadi garis lurus vertikal. Bulan ini benar-benar musim yang tak cukup baik untuk beraktivitas. Terkadang, kalaupun tak hujan, di luar hanya akan mendung dan suhu udaranya pun dingin.
"Ryujin," Felixia dan Ryujin menoleh ke belakang, ke arah suara yang baru saja memanggil Ryujin. "Jinyoung minta aku untuk memanggilmu, baru saja. Dia mau bantuanmu untuk merapikan absen di ruang 51."
Seungmin berjalan ke arah mereka setelah menyampaikan pesan dari Jinyoung tersebut. Lelaki itu memegang payung di tangan kanannya, serta tangan kirinya yang memegang MP3 Player.
"Hah, merapikan absen? Malas banget," kata Ryujin, menghela napasnya panjang. "Ya sudah, kamu pergi lebih dulu saja, Fel."
"Kok pergi lebih dulu? Terus, kamu bagaimana?"
YOU ARE READING
You Are the Apple of My Eyes
FanfictionSEUNGMIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Medical Tags: #genderswitch, #student, #music, #dental, #ageofyouth, #fluffy, #volleyball, #youngadult Seungmin adalah mahasiswa kedokteran gigi yang memiliki cita-cita...