BAB 1 - Helen Emersyn La Deviere

187 14 1
                                    

Seorang membuka jendela diujung,angin sepoi sepoi masuk.
Dia membuka matanya terbelalak kaget.
"lho lho lho, bukannya tadi aku tertabrak truk? kok masih hidup.. dan siapa dia!" gumamnya dalam hati.

Dia menunjuk kearah seorang wanita.
"Nona? anda baik baik saja?". wanita itu mendekat dan memeriksa wajahnya, sepertinya tidak ada yang salah.

"jawab pertanyaanku, siapa kamu dan kenapa aku disini?" tegasnya kasar.

"Tenanglah non, Saya adalah dokter andalan kekaisaran ini. saya yang bertugas merawat seseorang yang terluka atau sakit disini terutama anggota inti keluarga kerajaan" ucap dokter tersebut dengan lembut.

dia kaget, tidak mengerti apa maksudnya kekaisaran. aku kan seorang instrumen kenapa tiba tiba menjadi seorang anggota kekaisaran? tunggu dulu jangan bilang aku?!

Dia segera bergegas bangun dari tempat tidurnya, melompat kelantai dan menatap cermin. matanya terbelalak kaget sekali lagi saat dia melihat dirinya yang baru. seorang dengan rambut merah muda gelap, rambut yang terlihat halus dan juga tebal, serta mata kuning yang terlihat seperti sinar bulan pada malam hari.
"Ini bukannya karakter antagonis di novel yang kubaca itu!?Hei yang bener aja.Aku bereinkarnasi menjadi Helen Amersyn La Deviere?! "

- - - - - - -
dokter tadi menepuk bahunya dari belakang, menunjukkan ekspresi khawatir diwajahnya. "Anda tidak apa apa non? Dari tadi anda bersikap aneh.." Helen membalasnya dengan senyum canggung "aku tidak apa apa, mungkin hanya sedikit pusing. tolong tinggalkan aku sendiri sekarang." dokter itu mengangguk pelan, dia membawa peralatan peralatannya dan sebelum keluar tidak lupa mengingatkan Helen untuk tidak melakukan sesuatu yang aneh aneh seperti melompat dari kasur.

Keheningan menyelimuti kamar tersebut, Helen kembali melihat dirinya dikaca, mengangumi kecantikannya "Baiklah sekarang apa yang harus kulakukan."

meratapi nasibnya, yang dia ingat Helen mendapat takdir tragis dicerita novelnya. dia dijodohkan oleh putra mahkota tapi putra mahkota tersebut jatuh cinta pada seorang pembantu dikerajaannya. Helen dendam pada pembantu itu dan bersikap kejam dan kasar bahkan hampir membunuh Pembantu tersebut alias karakter utamanya, Aria. dan pada akhirnya dia dihukum ditenggelamkan dilaut luas dan mat! disana.

"hey hey kawan aku ingin hidup tenang, kenapa nasibku sial mulu sih?"
dia cemberut dan gelisah, memutuskan untuk pasrah dan menikmati sisa hidupnya.

Dia bangun dari tempat tidurnya dan memutuskan untuk membasuh tubuhnya, beberapa menit setelah membasuh tubuhnya. dia akhirnya memakai gaunnya dan memutuskan untuk mencari ayahnya,yang seorang kaisar.

Dia sedikit terkejut, disaat putrinya sedang sakit dia bahkan tidak berkunjung kekamarnya atau menitipkan surat. tapi Akhirnya dia baru sadar kalau Helen memang anak yang ditelantarkan oleh Ayahnya dikarnakan dianggap tidak berguna. Selama ini yang ingin mengurus Helen hanyalah pengasuhnya yang akan mat! beberapa tahun kedepan karna membela kesalahan yang dilakukan oleh Helen. ini

Helen disambut oleh para prajurit yang berjaga didepan kantor ayahnya, mereka menundukkan kepala mereka dengan rasa hormat penuh "selamat pagi nona, anda sudah sehat?". Helen tersenyum lembut, "ya, tenang saja. apa aku boleh bertemu dengan ayahanda" Prajurit disana saling menatap, tidak tau harus berkata apa.
"Maaf putri, tapi yang mulia bilang untuk tidak mengizinkan seseorang masuk terlebih dahulu sekarang karna beliau sangat sibuk, saya harap Nona mengerti".
"ah, tidak apa apa. aku bisa berbicara dengannya lain kali." Helen tersenyum lagi dan membalikkan badannya, sedikit perasaan takut muncul lagi pada dirinya. ini tentu saja soal perjodohannya, dia tidak siap untuk itu.

Helen mungkin dikenal sebagai seorang putri kaisar yang cantik, tapi kepribadiannya yang egois dan serakah menghancurkan permata dalam dirinya itu. Dia tidak akan berhenti sebelum mencapai apa yang diinginkannya, itulah yang dikenal orang orang disekitarnya. maka dari itu dia tidak heran melihat prajurit menampakkan wajah curiga saat dia tersenyum lembut tadi.

-------
Sore hari,Helen berada ditaman duduk disebuah bangku dari kayu ek menikmati pemandangan indah disore hari disana. Hingga tak lama seorang petugas memanggil namanya

"Nona Helen, maaf jika mengganggu waktumu tapi Yang Mulia Kaisar Memanggilmu" seru prajurit itu.

Helen menatap prajurit itu dan menganggukan kepalanya, dia bangun dari kursi tersebut dan mengikuti petugas itu. Saat masuk kedalam istana, dia dipersilahkan masuk oleh prajurit disana

Jantung Helen berdetak kencang, dia menempatkan tangannya pada gagang pintu. dan disanalah, ia menemukan ayahnya sedang duduk dikursinya seperti biasa ayahnya yang memiliki rambut biru serta mata kuning seperti miliknya menatapnya. "duduklah" tegas ayahnya sedang kan Helen hanya mengangguk pelan.

"mengapa ayahanda memanggil saya?" kaisar sedikit kaget dengan perkataan putrinya, dia jarang mendengar putrinya memanggil ayahanda. tapi dia hanya terkekeh pelan dan mengambil sebuah kertas diatas mejanya "putriku Helen, apa kau ingin menjadi seorang pahlawan?" ucap kaisar dengan sebuah seringai. Helen terdiam bingung "tentu saja ayahanda tapi apa maksudnya?"

Kaisar berdiri dari tempat duduknya dan menghampiri Helen, dia meletakkan kertas yang berada di tangannya tadi ke meja didepan Helen.
"Anakku sayang, aku akan menjodohkan mu dengan putra mahkota Kyran Léandre Mattéo, untuk memperdekat hubungan antara keluarga Mattéo dan juga Deviére, apa kau bersedia?" Kaisar tersenyum dan kembali duduk ditempatnya.

Helen tidak kaget lagi, dia mengambil kertas yang diletakkan oleh ayahnya tadi, dia membaca semuanya dan mencoba untuk memahami isi kertas itu. Pernikahan politik yang tidam akan bisa ia tolak, ia menghela nafas, dan mungkin dia bisa menjawab iya ataupun tidak kini dialah yang menentukan. apa yang harus dia lakukan?

Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang