Tidur Namjoon terusik saat mendengar teriakan frustrasi yang ia hafal milik siapa.
Tunggu dulu, Namjoon yakin itu tadi teriakan kakak tertua di grupnya saat kalah saat bermain game. Tapi bagaimana bisa Jin ada di rumah Nanjoon sepagi ini?
Namjoon menggeleng, ia lupa kalau sedang menjalani wajib militer. Jadi tidak mungkin ia di rumah sekarang. Tapi, bagaimana bisa Jin ada di barak militernya? Ini bukan jadwal kunjungan, harusnya Jin tdk boleh ada di sini apalagi membuat kebisingan seperti tadi.
Namjoon mengamati sekitar. Kamar dominasi putih dengan penataan simple namun cozy ini jelas bukan barak militer. Apalagi kasur empuk yg ia duduki sekarang, tentu saja ini bukan kamarnya di camp militer.
Namjoon terdiam sejenak, mencoba mengingat-ingat bagaimana ia bisa berakhir di kamar asing namun terasa familiar ini.
"Fuck!" Umpat Namjoon begitu menyadari apa yg terjadi padanya kemarin.
"Damn! Stupid Namjoon apa yang kau lakukan kemarin!" Rutuknya pada diri sendiri. Ia tidak sepenuhnya ingat, tapi dari potongan-potongan kejadian di kepalanya, ia bisa menyimpulkan kebodohan yg sudah ia lakukan.
Namjoon menghirup napas dalam untuk menenangkan diri. Sialnya ia justru mencium feromon Jin yg begitu pekat, membuat alphanya yg masih terpengaruh insting rut berontak, ingin menghidup lebih banyak aroma itu.
"Tenanglah, jangan menambah kebodohan yang sudah kita lakukan." Protes Namjoon pada innerwolfnya.
Tapi feromon omega Jin memang sulit di lewatkan. Saat sepenuhnya sadar saja, jika Jin tidak menggunakan blocker ia harus menahan diri, apalagi saat rut begini.
"Ck, mianhae hyung." Ucap Namjoon saat menyadari reaksi tubuhnya. Ia bangkit menuju kamar mandi untuk menyelesaikannya sendiri.
Setelah menyelesaikan urusannya di kamar mandi sekaligus mandi, Namjoon berdiri canggung di tengah kamar Jin. Masih mengenakan bathrobe yang untungnya tersedia di kamar mandi.Ia tidak mungkin menggunakan lagi pakaiannya yang sudah kotor dan berbau bekas aktivitas panas kemarin.
Tapi ia juga tdk mungkin menggunakan pakaian Jin tanpa izin. Walau mereka bandmate, tetap saja ada batasan tak tertulis antara alpha dan omega di grupnya. Keberadaan Namjoon di sini saja sudah melanggar batasan itu, tidak mau memperparah keadaan.
Tapi ia juga tidak mungkin menemui Jin dlm keadaan begini. Bertemu Jin, ya?
Namjoon menghela napas, jantungnya berdegup kencang hanya dengan membayangkan bagaimana ia harus menghadapi Jin nanti. Namjoon yakin Jin akan marah dan kecewa padanya. Secara tidak langsung Namjoon sudah melakukan pelecehan ke rekan grupnya itu.
Apa yg harus ia lakukan? Apa yg harus ia katakan pada Jin nanti? Namjoon tak punya banyak waktu, ia harus kembali ke kamp militer malam ini. Mau tidak mau, siap ataupun belum, ia harus bicara pada Jin secepatnya. Ia menghela napas. Kenapa takdir jahat sekali padanya!
Ia mendekati ranjang, ingin membereskan kekacauan yg ia buat kemarin sembari berpikir cara membicarakan masalah ini dengan Jin nanti. Ada banyak selimut, bantal, dan koleksi RJ dan Wootteo milik kakaknya yang terlihat berceceran. Ditambah beberapa pakaian Namjoon dan Jin juga ada di sana.
Namun baru saja ia mengambil anak Jin a.k.a. RJ, pintu kamar terbuka. Menampilkan Jin yg melihat panik ke arah RJ yang ada di tangan Namjoon.
"H-hyung." Respons Namjoon gugup. Ia blm siap bertemu Jin sekarang.
"Letakkan lagi." Ucap Jin yg kini beralih menatap Nj dgn tatapan tajam.
Namjoon mengernyit bingung. Ia membulatkan mata panik saat menciun feromon distress omega Jin.
"Hyung, a-aku..."
"Jangan ubah nestku." Ucap Jin penuh penekanan.
Namjoon menyadari kesalahannya. Harusnya ia tdk mengubah tatanan tempat tidur Jin, itu nestnya. Tempat krusial bagi para omega.
"Maaf hyung, sungguh aku tidak bermaksud mengubah nestmu. Maafkan aku."
Karena saat tinggal bersama dulu, Jin hampir tidak pernah membuat nest, jadi ia tidak berpikir jika tatanan kurang rapi di ranjang Jin itu adalah nest. Sungguh bodoh sekali Namjoon ini. Memperburuk keadaan saja.
Jin tidak mengatakan apapun setelahnya, hanya menata kembali bantal dan plusienya yg sedikit Namjoon geser tadi.
Namjoon mengamati dalam diam, ia bisa melihat cara berjalan Jin yg sedikit aneh. Membuat rasa bersalahnya kian membesar.
"H-hyung, kita harus bicara." Kata Namjoon hati-hati.
Jin mengambil boneka RJ terbesar yang ada di sana.
"Ada pakaian baru di kebinet ujung, pakai aja." Ucap Jin tenang. Namjoonyg sudah bersama Jin sepuluh tahun lebih jelas tahu itu bukan 'tenang' dalam artian baik. Jadi ia hanya mengangguk patuh untuk sekarang.
"Ada rut supresan di kotak obat, kau..." Jin tidak melanjutkannya, mana mungkin ia mengatakan jika feromon rut Namjoon tercium dgn jelas dan membuatnya tergoda?
"A-aku akan meminumnya. Aku jg izin memakai scent blockmu, jika boleh?"Jin hanya mengangguk lalu meninggalkan kamar itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/376146466-288-k525121.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Need U
LobisomemNamjoon tidak sengaja menghamili bandmate-nya, Jin, karena rut yang tak terduga. Semua semakin rumit sebab Namjoon masih harus menyelesaikan wajib militernya pada saat Jin dan pup mereka membutuhkan sosok alpha mereka. - Namjin ABO universe - Alpha...