Selamat Membaca
Setelah ciuman tak terduga itu kini Alenka duduk di bangku nya. Banyak pasang mata yang menatap nya tak suka, bahkan sebelum Veron mengisi tubuh Alenka kehidupan Alenka sudah sering di bully oleh teman sekelas maupun kating.
Namun kini kebencian para siswa-siswi bertambah saat si Eiden yang trouble marker yang sangat tampan walaupun dia di kenal dengan julukan Trouble marker tapi fansnya ada begitu banyak dan itu setara dengan para fansnya si King Demon yang terkenal akan visualisasi yang sangat tampan.
NB : Jadi disini aku buat dalam 1 sekolah memiliki para idola di setiap angkatan dan juga keseluruhan sekolah ya guys. Semoga suka karena di cerita ini bakal banyak cogannya.
Oke lanjut.
Kini Alenka sedang makan di kantin di meja pojok, belum selesai ia memasukkan sesendok pentol yang gak di potong ke mulutnya tiba-tiba saja ada yang menggebrak mejanya dan pentol nya jatuh menggelinding ke bawah meja.
"Heh anak pungut" suara yang tinggi dan melengking itu membuat Alenka kaget dan juga reflek mengumpat.
"Anyink" umpat Alenka melihat nanar pentolnya yang menggelinding.
Melihat ke samping sudah ada seorang pemuda tampan tapi tak setampan si Eiden, menatap Alenka penuh amarah dan kini malah mencengkram kerah bajunya.
"Lo apain si Luna hah..." marah tuh si pemuda.
Sedangkan Alenka bingung siapa si Luna dan cowok ini siapa yang tiba-tiba aja dateng terus marah-marah ke dia yang lagi asyik makan bakso mercon nya.
"Luna siapa? " tanya Alenka dengan wajah polosnya.
"Lo gak usah ngelak, lo kan yang udah mukulin si Luna di gudang dan ngunciin dia. Ngaku gak lo, dasar anak pungut" marah si pemuda sambil mendorong tubuh Alenka sampai menabrak meja lalu jatuh ke lantai.
"Uhuk... Anyink nih orang" gumam Alenka langsung bangkit berdiri dan menatap polos si pemuda.
"Eungh... Bukannya si kak Luna ya yang anak pungut, Alenka anak kandung kok cuma sekarang udah di buang aja sama daddy Karena Daddy gak suka punya anak cowok di akhir jadi Alenka yang di buang" jelas Alenka se polos mungkin biar ia bisa main-main.
"Halah gak usah ngarang dah lo, lo cuma anak angkat dan kami sudah dengar dari Luna dan ibunya juga dan lo di usir karena lo udah jadi pencuri di rumah keluarga Luna" kata seorang pemuda lain.
"Secara logika nih ya, jika aku anak pungut terus kenapa wajah ku mirip dengan daddy dan mommy yang gak punya akhlak itu ya" berkata sambil mengetuk-ngetuk dagunya berfikir dan semua siswa membenarkan ucapan Alenka, memang wajah Alenka sangat imut sekarang bahkan wajahnya perpaduan dari Gerald dan Velisha, dan itu membuat para pemuda tadi terdiam sambil menatap wajah Alenka.
"Percuma kalian menyandang nama marga kalian bila otak dan koneksi kalian gak guna banget" perkataan Alenka memukul telak akan kebodohan para pemuda tampan itu, melihat semua terdiam Alenka melanjutkan makannya yang sedang makan bakso mercon.
Tanpa Alenka sadari bila kelakuan dia membuat seorang pemuda tampan di ambang pintu masuk kantin menatap nya puas, namun wajahnya berubah dingin kala melihat si Alenka memakan makanan pedas bahkan kuah bakso Alenka sudah sangat merah karena banyak cabe.
Berjalan cepat dan langsung membuat mangkok Alenka dan itu sukses membuat Alenka berkaca-kaca menatap nanar mangkok bakso yang sudah pecah apalagi pentolnya yang masih banyak berhamburan.
"Bakso Enka" meratapi bakso membuat si pemuda yang melakukan itu tak tega melihat wajah sedih Alenka, tak membuang waktu lama si pemuda langsung menggendong Alenka dan menenangkan si bayi gembul ini yang mulai menangis.
"Sstt... Udah diem" kata dingin itu makin membuat Alenka menangis.
"Hwaa... Bakso Enka... " tangis Alenka membuat siswa-siswi yang melihat betapa menggemaskan Alenka yang sedang menangis.
Sampai tiba-tiba saja ada pemuda lain yang mengambil alih Alenka. Hanya dengan beberapa kata saja langsung membuat Alenka diam dan menatap si pemuda dengan wajah cemberut.
Tbc.
6.09.24
KAMU SEDANG MEMBACA
PPB •Polos² BinaL•
AléatoireCerita Gay, homo, penuh kebinalan yang gak suka bisa skip dan jangan sampai salah lapak.