Tiga sahabat datang ke Academy Decelis sebagai murid baru, karena di sekolah itu tidak terdapat Vampire(?).
Ya, disaat itu keadaan sedang geger dengan keberadaan Vampire-vampire mengerikan yang suka menghisap darah manusia hingga m*ti, termasuk kel...
"Kau sebenarnya siapa?" ___________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JANGAN LUPA VOTE, DAN COMMENT NYA YA...
~HAPPY READING~ _________________________
Jia menegak ludahnya sendiri ketika mendengar pertanyaan Solon yang dimana sebenarnya sudah berulang-ulang kali ia dengar dari oranglain.
"E-eum.. A-aku? A-aku siapa?"
Solon berdecak pelan "Ck, Hei. Kau bertanya padaku? Ya mana aku tau. Justru aku yang seharusnya mendapatkan jawaban darimu, jangan malah bertanya padaku siapa dirimu" sewot Solon membuat Jia setidaknya lebih tenang karena sifat Solon yang tidak menekan dirinya.
"Kalau tentang diriku.... yah itu tidak terlalu penting. Yang terpenting adalah Dar- eh, Chris dan Rayan akan datang lagi dan mengincar Sooha dan (name)." Ujar Jia dengan raut serius.
Solon hanya menatap dalam kepada Jia dan mengangguk pelan, walaupun ia masih penasaran akan diri Jia.
___________________
Semenjak saat itu, (name) menjauhi Jia, akhirnya Jia pun mengalah dan membiarkan Sooha serta yang lain untuk tetap dekat dengan (name), membuat diri Jia jadi sendirian.
"Hufff... apakah mereka sudah kembali ke kamar?" Tanya Jia pada dirinya sendiri dengan tangan yang fokus menari-nari di atas kanvas membentuk suatu lukisan abstrak.
Akhir-akhir ini pikiran Jia sedikit acak-acakan sehingga ia sering bolos kelas karena merasa tidak fokus. Ia melampiaskan hampir seluruh waktunya di dalam kelas melukis.
Ceklek
Jia akhirnya keluar dari ruang melukis setelah jam menunjukkan pukul 3 dini hari.
"Permisi.."
Sontak Jia menoleh ke arah belakang – sumber suara orang yang memanggilnya.
"Hm? Ya? Ada apa?" Tanya Jia menelisik tajam ke arah wanita berumur yang memanggilnya.
"Kau... siapa?"
Jia menaikkan sebelah alisnya dan merasa curiga pada wanita itu. "Kenapa anda bertanya tiba-tiba?" "Maaf saya tidak bisa sembarangan-"
"Anda adalah Sooha?"
Ucapan Jia terhenti ketika wanita itu menginterupsinya. "Bukan." Jawab Jia sambil berbalik badan dan berjalan kembali.
