BAB 3 - Makanan manis di EmberWinds

81 5 0
                                    

Kota hari ini sangat ramai, langit berwana orange kekuningan benar benar indah untuk dipandang, sebentar lagi mereka akan menyaksikan matahari terbenam dikota EmberWinds. Salah satu kota yang dikenal dengan keindahan pemandangannya setiap musim

Hari ini adalah musim Gugur, Helen dan Yelen menikmati dedaunan yang berguguran dipepohonan, karna memakai gaun yabg sederhana. tidak ada orang yang memperhatikan mereka, orang orang melakukan aktivitas mereka.

"kudengar sebuah toko makanan manis telah membuka resep baru" Yelena membuka topik pembicaraan. "menarik juga, kamu mau kesana?"
"iya,mau" Yelena bersemangat lagi. "tunjukkan arahnya ya, aku tidak tau toko yang kau maksud" Yelena mengangguk pelan, ia menarik tangan kakaknya dan berlari kedepan.

"jangan berlari, bagaimana jika kau jatuh?" Helena memarahi adiknya sedangkan Yelena hanya terkekeh.
"tenang kak, aku tidak akan jatuh, ayo ikuti aku terus!" Helena hanya bisa menghela nafas melihat semangat adiknya, ia mengalah dan mengikuti adiknya sedangkan prajurit dibelakangnya berusaha mengejar mereka ><

Hingga tibalah mereka disebuah toko yang memiliki banner yang menarik, itu adalah toko makanan manis tuan Edward alias pembuat toko dan resep makanan manis disana. Dikatakan makanan manis disana berbeda dengan makanan manis lain seperti mereka menggunakan coklat dan tepung yang berkualitas, menciptakan harga yang tentu saja tidak murah.

Tapi walau mahal, banyak sekali orang yang masih mengantri didepan toko tersebut, membuat Helena semakin penasaran.

"Panjang sekali antriannya.. bagaimana kalau kita kehabisan?" Yelena mengeluh kesal.

"Tenang saja,jika kita bersabar kita bisa memakannya dengan tenang kok, kita akan membeli semuanya saat tiba antrian kita" Helen meyakinkan adiknya.

Yelen mengangguk pelan walau cemberut, mereka masuki antrian yang panjang itu. hingga beberapa menit kemudian tibalah antrian mereka.

"baiklah bisakah kami mengambil pesananmu-" pelayan itu kaget saat melihat yang membeli adalah Helena dan juga Yelena yang seorang putri mahkota.

"Selamat datang yang mulia! kamu senang anda berkunjung kemari" seru pelayan itu, Helena tidak menyangka pelayan itu bisa dengan cepat sadar kalau dia adalah Helena Putri Kaisar. Helena meletakan jari telunjuknya dimulutnya "shhtt.. apa saja yang tersisa ditoko ini?"

Pelayan itu segera menundukkan kepalanya dan meminta maaf
"maaf atas kelancangan saya, berkut adalah beberapa camilan yang masih tersedia,anda tidak perlu takut kehabisan" pelayan itu memberi Helen papan menu mini, yang bertuliskan nama nama dari camilan yang disediakan oleh mereka.

Yelena menepuk bahu kakaknya, membuat Helena menoleh "apa aku boleh melihat?" Helena memberi papan keci itu pada Yelen, dia melihat lihat semua nama dari makanan disana dan yang menarik perhatiannya hanyalah nama kue yang disambung dengan blueberry. 'blueberry vanilla cake' Yelen menunjuk nama camilan dipalan tersebut "Apa boleh yang ini?"
Helen tersenyum "tentu saja" ia kemudia menoleh kearah prajurit yang ada dibelakangnya "apa anda mau juga?" Prajurit itu menundukkan wajahnya "tidak perlu yang mulia" jawab prajurit itu. Helena menghela nafas dia akhirnya membeli satu potong kue stroberi untuk dimakan sekarang dan 10 untuknya dirumah.

Mereka duduk sikursi yang disediakan, Yelen sangat bersemangat tidak sabar untuk mencicipi kue bluberrynya.

Saat menunggu, Yelen akhirnya membuka topik pembicaraan sekali lagi "Kak, aku ingin bertanya"

"silahkan?" Helena mengangkat sebelah alisnya penasaran

"Saat aku pergi keruangan ayah, ternyata ayah sedang tidak berada disana, jadi aku memutuskan untuk menunggu disana. dan aku secara tidak sadar mengintip sebuah surat dimejanya." Helena mendengarkan adiknya secara seksama tiba tiba jantungnya berdegup kencang.

"bukan bermaksud mengintip tetapi, aku tidak sengaja melihat surat perjodohan untuk kakak.." Helen terbelalak kaget, dia sudah menyangka bahwa surat itulah yang dilihat adiknya. "apa setelah menikah kakak akan meninggalkanku?" Ucap Yelen dengan nada murung.

Helen bersandar pada sandaran sofa, ia menepuk kepala adiknya. "Adikku sayang, walau mungkin aku disuruh untuk tinggal diistana puta mahkota yang dijodohkan denganku itu, aku tidak akan melupakanmu"

Kata katanya menenangkannya, Yelena menatap kakaknya "tapi kudengar pria yang ingin kaka nikahi adalah seorang putra magkota yang terkenal dingin dan juga kejam, aku khawatir dia memperlakukan kakak dengan kasar"

Hening.. Helen terharu pada sikap adiknya, padahal ia duku bersikap begitu kasar padanya. "Aku benar benar minta maaf, Yelen" Helen menahan air matanya. "untuk apa? mengapa kakak meminta maaf?"
Helen tersenyum lembut.
"aku dulu memperlakukanmu dengan begitu kasar dan tidak pantas, tapi kau masih menunjukkan rasa kasihan mu padaku, mungkin sekarang, kau satu satunya yang peduli padaku"

Mata Yelena melebar,tidak menyangka kakaknya akan berkata seperti itu.
Yelena mengusap bahu kakaknya
"tenang saja kak! aku akan selalu berada disisimu!"

Kehangatan pada interaksi mereka berdua menciptakan kenyamanan disana, prajurit yang memperhatikan mereka dari jauh tidak tau apa percakapan mereka, tapi melihat mereka tertawa ia hanya bisa terkekeh.

Makanan datang, Senyum kedua anak perempuan itu semakin melebar.
melihat dua buah potongan kue dengan krim yang lumer, membuat mereka tak sabar. pelayan meletakkan sendok dan juga garpu disamping piring berisi kue itu dan juga dengan sebuah kertas dengan pesan

'Selamat makan, Yang mulia putri, Maaf tidak bisa menyambut kalian karna saya sangat sibuk sekarang.
semoga anda suka dengan camilan yang saya buat.

-Mr.Edward '

Setelah membaca surat itu, mereka meletakkan surat itu dimeja dan memutuskan untuk memakan kuenya. Kue blueberry yang dipesan oleh Yelen benar benar memiliki manis yang khas, krim bluberrynya yang meleleh dilidahnya membuatnya ketagihan. tak lain juga kue yang dipesan Helen.

Mereka berbincang bincang sambil memakan kue mereka masing masing, hingga Helena memperhatikan seseorang dangan jubah hitam duduk disebuah kursi, bersama dengan seorang wanita disampingnya.

Helen menyipitkan matanya, entah mengapa dia merasa penasaran, terlebih lagi pria itu memakai pakaian yang mencurigakan..

Hingga pria itu membuka jubahnya, Helen terkejut saat melihat separuh wajahnya, Itu adalah?!

pal pale pal pale author lelah mengetik,kira kira dia siapa ya 👀🤫

pal pale pal pale author lelah mengetik,kira kira dia siapa ya 👀🤫

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang