━☆・*。
・゜
°。+ * 。
.・゜
゜。゚゚・。・゚゚。
゚。Happy Reading ❀
゚・。・゚𐙚˙⋆.˚ ᡣ
Setelah belajar mobil kemarin [Name] menjadi bersemangat untuk mengendarai mobil lagi. Sudah saatnya dia memakai tabungannya untuk membeli mobil.
Pagi ini [Name] sudah bersiap dengan kemeja panjang berwarna biru muda dengan celana panjang putih, rambutnya ia biarkan terurai karena sedang malas menata rambut.
[Name] menuju ke lantai bawah mencari seseorang untuk dimintai tolong mengantarnya ke penjual kendaraan.
Di ruang tengah tidak ada siapapun, di kolam luar maupun dalam juga tidak ada. [Name] pun menuju garasi dan syukurlah ada Gin disana.
[Name] mendekati Gin yang sedang memanaskan mesin mobilnya. “Hayo mau kemana pagi-pagi gini? Kencan nih pasti.”
Gin keluar dari mobilnya menatap [Name] dengan alis terangkat. “Mana ada kencan. Di hati, jantung dan nafas gue cuman ada keluarga bro..” ucap Gin dengan nada khas nya.
[Name] mendengus geli. “Terus kemarin kemana sama Thia?” Tanya [Name] selidik.
Gin kembali memasuki mobilnya mengabaikan pertanyaan [Name]. “Mending sekarang lo naik, mau nebeng kan?”
[Name] tersenyum segera memasuki mobil Gin. “Anterin ke penjual mobil ya.”
“Mau beli mobil kah? emang bisa pake?”
“Aku udah belajar kemarin.”
“Sama?”
“Souta.”
“Beneran nih sama Souta doang?”
[Name] memutar bola mata malas. “Ngapain nanya kalau udah tau, Gin Ge-he-boi.”
Gin tertawa sembari menjalankan mobil nya ke arah kota. “Kalau kalian pacaran jangan lupa pajak nya ya, beli helikopter buat keluarga.”
“Gila banget, nggak ada pacar-pacaran. Umur ku udah nggak cocok buat begituan.”
“Yakin? Nanti kemakan ludah sendiri loh. Lagian lo itu belum tua tua banget.”
[Name] menghela nafas lalu menggeleng pelan. Dia tersenyum tipis. “Kemarin kemana kamu sama Thia? Kalian ada hubungan ya? Bisa-bisanya kamu nggak pernah cerita.”
Gin melirik [Name] kesal. “Kirain udah lupa sama topik itu.”
“Tuh kan bener, kalau menghindar pasti fakta,” ucap [Name] bersemangat.
“Nggak ada yang spesial, kita cuman teman biasa.”
[Name] terkekeh dan mengangguk paham, “teman biasa ya.. oke, paham-paham.”
Gin menghela nafas pasrah melihat [Name] yang tidak mempercayai perkataan nya. Gin terdiam sedikit ragu untuk mengatakan sesuatu namun akhirnya ia membuka suara. “Thia bakal pergi keluar negeri.. dan itu mungkin bakal lama banget.”
[Name] terkejut sekaligus bingung. “Ada keperluan apa emangnya?”
“Dia nggak kasih tau alasannya. Tapi intinya, itu penting banget buat dia,” ucap Gin yang terdengar sedih bagi [Name].
“Terus kamu bakal gimana Gin?”
Gin menoleh lagi. “Apanya yang gimana?”
“Aku tau kamu paham maksudku, jangan sampai kamu nyesel di akhir.”
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Lee
FanfictionRion Kenzo X Fem!Reader Tentang aku, dia dan keluarga. "Kalian bisa taruh sumpah kalian disini, kalian nggak bakal mengkhianati keluarga." "Kami Bersumpah" ʚ ✩ ɞ 🥇#mikazuki [28-09-2024] 🥈#tnf [09-09-2024] 🥈#rionkenzo [24-09-2024] 🥉#Vtuber [26-09...