Paman yang menakutkan.

23 3 1
                                    

" Hey! Tidak biasa nya kau diam selama pelajaran prof Char, ada apa hm?."

" Tidak ada."

" apa karena sepupu ku itu makanya kau jadi begini.?"

Wajah menyebalkan bora semakin membuat Lyn kesal. Semenjak empat bulan lalu, tidak absen satu hari pun Bora menggodanya. Lebih tepatnya Sejak jeon jungkook, mendeklarasikan perasaannya di tengah kampus selepas ujian tengah semester empat bulan lalu. Kwon Bora sahabat Lyn, sekaligus sepupu pria itu tiba tiba berubah jadi sangat menyebalkan!

" Hah! Kau ini aneh sekali ya!."

" Aku tidak aneh!."

" Kau aneh sayang!, Mana ada gadis normal yang menolak pesona pria tampan dan mapan seperti jeon jungkook?."

" Aku kan sudah bilang tidak tertarik!. Lagi pula kenapa dia tidak cari wanita lain saja untuk di ganggu. Aku tidak ada waktu untuk cinta cintaan Bora!."

" Hah! Terserah kau saja lah. "

Mereka berdua terus berjalan keluar gedung fakultas. Saat tiba di parkiran kampus. Cengiran setan khas Kwon Bora terbit ketika mendapati sepupu tampannya sudah ada di parkiran.

" Hehehe.."

" Hey! Lyn aku baru ingat ada urusan di gedung radio, kau pulang sendiri saja ya hari ini? Bye!."

" Tapi tadi kau bilang———- gedung radio sedang di renovasi... " suara Lyn memelan seiring dengan tubuh Bora yang lari menjauh.

" CK! Bora menyebalkan, padahal dia sudah janji menemani beli buku!." Lyn berbalik, matanya kontan terbelalak saat jarak sosok itu sangat dekat dengan tubuhnya

" Ingin makan dulu?."

" Akh!."

Teriakan Lyn berhasil mengambil atensi orang orang yang ada parkiran. Beberapa pasang mata turut menatap aneh kearah meraka. Abaikan saja itu. Yang terpenting sekarang adalah memastikan apakah jantungnya tidak benar benar turun ke perut!.

" Paman! Jangan lakukan itu lagi!."

Alis pemuda jeon itu terangkat." Melakukan apa?."

" Jangan mengagetkan Lyn seperti itu lagi paman! Bagaimana kalau tadi Lyn mati karena jantungan?."

Kekehan kecil keluar dari sudut bibir Jungkook. Tangannya terangkat menampung wajah sang gadis. Usapan lembut ia berikan di kedua pipi pujaannya itu.

" Maafkan aku ya, karena aku,kau jadi kaget--——aku dimaafkan kan?"

" Hm, baiklahlah di maafkan. Sekarang awas! Lyn mau pulang."

Langkah Lyn kembali terhenti. Jungkook menarik tangannya. Membawa gadis itu mendekat ke arah mobil Jungkook yang sedari tadi sudah menunggu di parkiran kampus.

" Silahkan masuk sayang."

" Paman, Lyn akan pulang sendiri saja-——-"

" Tidak, kau akan ikut dengan ku. Kita akan makan lalu pergi ke toko buku-——-bukan kah tadi kau bilang ingin membeli buku ?"

" Iya, tapi Lyn bisa-——-"

" Ayo masuk." Jungkook membawa masuk tubuh Lyn kedalam mobil. Satu tangannya mendorong pelan tubuh sang gadis sementara tangan yang lainnya memastikan kepala Lyn tidak terbentur ke langit langit mobil.




***




Lyn tidak pernah menyukai sesuatu di dalam hidup nya, melebihi kesukaan nya terhadap 'hujan'. Dulu ketika masih  anak-anak. Lyn akan langsung berlari ke halaman saat hujan datang. Dia akan melompat kegirangan dibawah guyuran air hujan. Tapi kini seiring usianya bertambah dewasa. Lyn kembali terkurung. Tidak hanya di balik tembok rumah----—tapi juga di dalam dirinya sendiri.

Physical touch Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang