Miracle terbangun awal. Tersenyum melihat Czar yang tertidur pulas di atasnya. Mereke tertidur setelah Czar mencapai pelepasan terakhirnya. Miliknya pun masih tertanam di dalam. Prianya ini terlihat sangat kelelahan. Ketika dia berdiri tegak. Tubuhnya besar, otot-otot lengannya besar, dada bidangnya, tak lupa dengan bagian favoritnya. Pria besar ini terlihat kecil di matanya. Apalagi ketika sedang bermanja.
Menggemaskan sekali seperti anak kecil. Namun Miracle merasakan semua keanehan. Hawa panas yang tidak biasa. Telapak tangan Miracle menempel di dahi Czar— Panas.
"Czar?! Kau demam!"
Miracle menyentuh punggung Czar. Panas sekali. Seperti api yang terbakar.
"Ruby ..." Suara parau Czar memanggilnya dengan mata yang masih tertutup.
Dengan sekuat tenaga, Miracle mendorong tubuh Czar. Membalikan posisi mereka. Miracle mencabut kejantanan Czar dari dalam. Dalam keadaan panik Miracle meraih ponselnya. Menghubungi dokter keluarganya untuk datang ke kamar.
Miracle setia menggenggam tangan Czar dengan erat. Ketika prianya sedang di periksa oleh dokter. Tubuhnya sangat panas. Kedua orang tuanya juga datang untuk melihat keadaan Czar saat di periksa.
"Jangan khawatir nona ini hanya demam biasa." Kata dokter setelah melihat derajat termometer menunjukkan angka 39.
Miracle menghela napas lega. Meskipun tubuhnya sangat panas.
Untunglah hanya demam biasa."Tuan Lantsow hanya kelelahan karena terlalu banyak bekerja. Dari pemeriksaan saya, sepertinya tuan belum mengisi perutnya sejak kemarin."
Benar! Miracle baru ingat mereka bercinta sejak Czar pulang. Prianya pulang lebih awal, sebelum waktu makan malam. Miracle bodoh— Seharusnya dia memperhatikan itu. Padahal Czar selalu memperhatikan dirinya. Tak membiarkan dia telat makan satu menit pun. Selama ini dia hanya memikirkan dirinya saja sampai mengabaikan Czar.
Karena kelalaiannya, Czar jadi sakit seperti ini.
Dokter memberikan obat untuk Czar pada Miracle. Hanya satu punyakit tapi obat yang harus di minum Czar ada banyak sekali.
Mici merasa kasihan pada Czar. Mengurus dua perusahaan membutuhkan tenaga ekstra. Tanpa mengeluh dan tanpa terlihat lelah sedikitpun. "Miracle, jika Czar terbangun. Katakan padanya untuk tidak khawatir soal apapun. Papa mu yang akan mengurus semuanya termasuk perusahaannya. Katakan padanya jika Papa mu memberikan libur selama sebulan."
"Apa?!" Rue terkejut mendengarnya. Bukan 1 hari atau 1 Minggu. Tetapi 1 bulan. Mici pikir dia mau mengurus dua perusahaan sekaligus. "Kenapa tidak satu tahun saja?!"
"Kau dengar itu Miracle? 1 tahun!"
"Apa?!"
Sebelum keributan terjadi. Miciela menarik suaminya keluar dari kamar Czar. Melindungi ketenangan agar tidak hancur di dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Himmel
Lãng mạn[ 𝐋𝐢𝐧𝐠𝐬𝐭𝐨𝐧 𝐒𝐞𝐫𝐢𝐞𝐬 5 ] 𝐖𝐀𝐑𝐍𝐈𝐍𝐆 𝟏𝟖+ Dia seperti langit. Keindahannya tak terbatas. Bersinar. Sulit di gapai dan tak tersentuh. Cerminan sebuah harapan. Bersih dan tak ternoda. Penuh cinta dan kasih sayang. Membuat semua orang ta...