•Prolog

42 5 0
                                    

Tiga orang remaja tengah berbincang bincang di trotoar setelah mereka pulang sekolah, mereka terlihat senang dan membahas banyak hal, lalu salah satu dari mereka–satu satunya perempuan diantara mereka bertanya

"Hei, kalian kalo mati terus idup lagi, mau di idupin di mana?"

"Hm, mungkin di anime?" Jawab seorang yang berada di sisi kanan perempuan

"Kayaknya sih iya deh, mending di anime aja" sahut salah satunya lagi

Si perempuan–Ami berfikir dan kembali bertanya "iya sih. Tapi mau di anime apa? Aku sih lebih milih anime yang adem ayem, jan banyak drama, war, etapi aku suka yang gendrenya action sma fantasy"

Lelaki di sebelah kanannya–Dito menyahut "Sama sih, biar nyantai"

Lalu seorang lagi–Arlan tiba tiba berceletuk "iya kalo emang di pindahin ke anime adem ayem, gimana kalo di pindahin ke KnY?, Ato Tpn?, Ato Aot?, Bnha? Kan ga lucu."

Ami memukul lengan Arlan "Jan do'ain weh, beneran mati nanti kan gawat."

Dito juga mengangguk "asli lan, jan nakutin. Etapi Bnha ga terlalu ngeri si"

Mungkin karena percakapan itulah ketiga sekawan itu tak memperhatikan jalan saat menyebrang, dan sepertinya ucapan sang gadis benar benar terjadi..

'TIINNN!!'









'BRUKK!'

Ketiganya tewas di tempat karena tertabrak truk dengan luka yang parah.














Seorang gadis bersurai biru dongker dengan gradasi ungu di ujungnya dan beberapa helai rambut putih di sekitar poni nya, tengah terbaring lemah di sebuah ranjang rumah sakit. Namun perlahan kelopak matanya terbuka menampilkan manik ungu gelapnya yang terlihat lelah. Netranya menyapu pemandangan tak asing di matanya,

'ah, aku dirumah sakit. Aku selamat? Tapi mana Dito dan Arlan?' batin gadis tersebut

Namun matanya berhenti ketika melihat seorang laki laki yang tengah berbaring di ranjang di sebelahnya, dia masih belum sadar, dan penampilannya hampir mirip dengan si gadis kalau ia sudah melihat dirinya di cermin.

'Huh?, Rambutnya kok warna warni?' batinnya lagi

Ga ngaca ya allah😔

Lalu seseorang mebuka pintu ruangan itu dan muncul seorang wanita dewasa (liat di chap sebelumnya) yang masuk dengan seorang dokter dan satu orang lelaki dewasa yang dia kenali,

'Aizawa..?'

Sang dokter lalu memeriksa si gadis dan menjelaskan kondisinya "Dia sudah baik baik saja, namun jangan buat dia terlalu lelah. Dan juga jangan buat dia terlalu emosi."  Lalu sang dokter permisi meninggalkan ke empat orang disana

Sang gadis masih bertanya tanya siapa wanita yang ada dihadapannya?, Kenapa salah satu karakter favoritnya di serial anime ada di hadapannya?, Dan siapa orang yang tengah berbaring di ranjang sebelahku?, Aku ada dimana?

"Syukurlah kau sudah sadar, Hayami" ucap sang wanita

Sang gadis hanya menoleh dan menatapnya sebentar sebelum menatap remaja di sebelah ranjangnya yang masih belum sadar

'saha eta?'

Lalu dia kembali melirik seseorang yang dia kenali–yang dia sebut Aizawa–dengan tatapan heran, yang ditatap hanya membalas dengan tatapan datar

"Ada apa, bocah?"

Yang ditanyai hanya diam dengan tatapan yang makin heran, sedangkan wajahnya datar. Lalu wanita tadi menghampirinya dan mengelus wajahnya dengan lembut

"Apa ada yang salah, Hayami?"

Sekali lagi yang ditanyai hanya diam tek menjawab, setelah lama terdiam sang gadis bicara dengan nada lemah

"Siapa...Hayami...?"

Pertanyaan itu sontak membuat doa orang yang ada disitu membeku terkejut, terbelalak dengan tatapan tak percaya. Wanita tadi reflek menghentikan elusannya dan perlahan menarik tangannya dengan sedikit gemetar

"Ha-hayami..?" Suara nya gemetar menahan tangis, lalu dia pergi berlari keluar.

'manggil dokter mungkin' pikir sang gadis

"Hei,"

Mendengar ada yang memanggil sang empu menoleh ke samping melihat kearah pria–aizawa– dengan tatapan 'ada apa?' lalu dia menghela nafas sebelum kembali bicara

"Kau..tidak ingat apa apa?"

Yang dijawab oleh gelengan, kembali menghela nafas setelah memastikan tapi pertanyaan dari sang gadis membuatnya terkejut kembali

"Hei..kau..aizawa kan?"

Yang ditanya malah nanya balik

"Kau..ingat aku?"

Hanya dijawab dengan anggukan pelan, tak lama wanita tadi kembali dengan dokter di belakangnya, dokter menyuruh kedua orang tadi untuk keluar dulu karena akan memeriksa dirinya.

Selama pemeriksaan dirinya hanya ditanyai apakah ia merasa pusing atau tidak, dan dijawab anggukan. Setelah selesai sang dokter hanya menyuruhnya duduk dan beristirahat sementara dokter memeriksa pasien disebelahnya yang telah sadar beberapa saat yang lalu.

Setelah selesai akhirnya dokter keluar dan menutup pintu, ia mengajak kedua orang dewasa tadi untuk berbicara diruangannya dan meninggalkan dua remaja kembar–jika mereka sudah melihat wajah mereka dicermin–yang tengah kebingungan.

Diruangan Dokter

"Jadi, bagaimana dok?" Tanya sang wanita dengan wajah khawatir, semntara Aizawa hanya diam menunggu sang dokter berbicara

Dokter mengeleng "mereka aminesia"

Perkataan tersebut kembali membuat dua orang dewasa berbeda gender tersebut membeku tak percaya dengan apa yang didengar.

Meanwhile...

Dua remaja kembar tengah bertatapan dengan wajah bingung, sesekali mereka berdua memiringkan kepala kekanan dan kekiri bak anak kecil.

Setelah beberapa lama melakukan hal tersebut, keduanya sontak berteriak dengan mencengkram kepala masing masing

"AKU ADA DIMANA!!??"




















T

B

C











GAJELAS? IYA

bentar nah capslocknya mati.

Segitu aja dulu, maaf banyak typo, maaf gaje, maaf intinya, do'ain aja kedepannya bakal jelas 😔🙏🏻.

Janlup vote n coment, saran dan kritikan diterima.

Baca doang vote kagak (⁠ノ⁠`⁠Д⁠´⁠)⁠ノ⁠彡⁠┻⁠━⁠┻



Emotionless  [BNHA X OC]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang