Xiao Yan mengunjungi Zhan seperti bocah kolot mencoba semua hal yang ada di ruangan Zhan benar-benar semuanya. Sesekali dia menyinggung mengakui harusnya barang ini miliknya, barang itu miliknya.
Zhan hanya menghela nafas panjang tak peduli, karyawan datang silih berganti, dan heran melihat Xiao Yan yang tertawa sendiri.
"Zhan, lihat!"
Zhan menoleh ke arah Yan yang menunjukkan bekas luka di dahinya yang hampir sembuh, Zhan mengernyit tak merasa bersalah sama sekali.
"Itu hanya luka kecil."Yan duduk di depan Zhan, matanya menegang berkata, "Yang membunuhmu waktu itu tentu ibuku kan?" Zhan tak menggubris, kakak tertua sedang memancing emosinya dia tidak terpancing emosi namun perutnya merasa mual setiap kali mengingat penyerangan dari orang yang dia cintai dan juga orang yang dia hormati.
"Aku bukan penghuni rumah itu lagi, jangan mengusikku lagi ge."Yan seolah terkejut, "Aihh! Kata siapa?" ekspresinya sangat di buat-buat yang membuat Zhan enggan melihatnya lagi.
Yan menaruh undangan kecil di hadapan Zhan, Zhan meliriknya sekilas dan melirik Yan bertanya maksud dari tindakannya kini. Zhan tau maksud dari undangan ini namun dia butuh penjelasan apa pun itu.
"Jangan menatapku seperti seorang kriminal, itu hanya undangan pertunangan, datanglah sebagai adikku, karna orang taunya seperti itu."Zhan mengangguk paham, acara itu besok malam maka dia tidak terlalu tergesa-gesa, dia juga akan mengajak Wang Yibo untuk menemaninya kesana, maka wacana malam ini adalah membeli beberapa potong pakaian formal untuk menghadirinya.
Zhan dengan antusias menunjukan kartu di depan wajah Yibo ketika pria muda memasak sebungkus mie instan lezat. Dia sekilas melirik dan paham jika itu adalah uang.
"Apa maksudmu?""Besok malam, kita bertemu orang tuaku."
Deg!
Yibo seketika membeku dan tertawa kecil, Zhan memeluk pinggang Yibo, entah apa status mereka kali ini namun Yibo terlihat sangat tidak nyaman.
"Itu malam pertunangan Yan ge dan Liu, sepupuku, kita harus datang, jadi ayo malam ini mengambil pakaian yang sama untuk besok malam."Yibo mematikan kompor dan berbalik untuk melihat wajah Zhan yang tersenyum hangat, "Apa perlu?"
Yibo sebenarnya dilema akan dirinya yang sekarang masih menempel dengan Zhan, di sisi lain dia membutuhkan uang tanpa harus sibuk bekerja seperti dahulu yang dia ingat di sisi lain juga dia tidak ingin berhubungan begitu dekat seperti ini dengan Zhan, dia pria yang membuat hidupnya menjadi bencana tak akan pernah dia lupakan sampai kapan pun.
"Apa tidak perlu?"tanya Zhan melepas pelukan manjanya dan melihat Yibo dengan serius akan pendapat Yibo.
Yibo menggeleng, dia tidak rugi akan ajakan kencan ke desaigner untuk membeli pakaian , tidak dia hanya rugi waktu, selebihnya bisa dia toleransi.
"Tidak, kita harus mengambil beberapa potong saja, seperti yang kau inginkan."Zhan mengangguk memberi hadiah kecupan seperti yang mereka lakukan akhir-akhir ini, hati Zhan berbunga-bunga dia hampir tidak pernah jatuh cinta sebelumnya, dengan adanya Yibo dia bisa menerima segala cinta yang bisa dia terima, dia sangat mencintai Wang Yibo begitu mencintainya.
Seperti janji satu jam setelah makan Zhan mengajak Yibo yang sedikit tak niat untuk keluar, Zhan menyopir sesekali Yibo melirik Zhan yang berceloteh menanyakan hal yang tak penting kepada Yibo.
"Bagaimana sekolahmu?"Tidak ada yang spesifik, pertemanannya juga tidak buruk, tidak ada yang menarik."
Zhan terkekeh kecil, ia teringat dengan masa sekolahnya dulu yang begitu buruk, tak ada yang bisa dia ingat dengan baik hari-harinya di penuhi dengan luka lebam atau pukulan keras yang membuatnya memeluk guling ketika malam hari karna kesakitan ketika lukanya kambuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harga Sebuah Cinta ( Zhanyi Yizhan)
FanficPria yang lebih tua memiliki keluarga yang tidak harmonis dengan status dirinya adalah anak hubungan gelap, dia jatuh cinta dengan anak sekolahan yang bahkan hanya mengerti sebuah uang dan pria yang lebih tua rela membayar anak sekolahan itu untuk t...