01. Mengikuti lomba!!

17 2 0
                                    

08.00

Jam pertama telah dimulai, semua Siswa-siswi pun pergi ke kelas masing-masing untuk memulai pembelajaran pada pagi hari ini

Guru Datang dan memasuki kelas 3-A yang ditempati oleh Jevan, guru itu adalah Pak Harry ia adalah Guru Mapel Matematika.

"Pagi Anak-anak, Gimana kabarnya?" Sapa Pak Harry dan mulai duduk ditempat meja guru

"Pagi juga pak, Sehat pak" Kompak mereka

Guru tersebut melihat ke arah Jevan dan memanggilnya untuk kedepan

"Jevan maju kedepan" Perintah Pak Harry

"Hah, iya pak" Jawab Jevan yang kebingungan

'Gue salah apa yah, perasaan gua ga ngelakuin apapun kesalahan deh' dia tenang tapi hatinya berisik

Jevan mulai berdiri dan berjalan kearah Pak Guru, ia pun sudah tepat berada di samping Guru itu

"Ada apa ya pak panggil saya?" Ucapnya lembut

"Saya mau minta tolong untuk mewakili sekolah kita untuk lomba Matematika Tingkat provinsi" Jelas Pak Harry

"Hah!, Ti-tingkat Provinsi?" Jelas dia kaget

"Iya, jangan kaget gitu ini peluang untuk kamu agar meningkatkan kemampuan kamu, kamu juga bisa masuk SMA favorit kamu. Mungkin kamu bakalan dapat Biasiswa" Meyakinkan Jevan agar mau

"Itu mulai kapan pak?"

"Minggu depan, kamu harus belajar dengan giat lagi, jika kamu menang dalam tingkat provinsi kamu bakalan naik ketingkat berikutnya"

"Ga usah mikir-mikir, Mau yah demi sekolahan kita"

"Iya udah deh pak, saya mau" jawabnya

Jevan aslinya mau banget, dia senang tapi ada satu halangan buat dia yaitu adeknya sendiri, jika dia ditinggal sehari aja udah tantrum. Logan tidak bisa ditinggal sehari aja sama Jevan

"Bagus saya akan daftarkan" lalu diangguka oleh Jevan

Pak Harry mempersilahkan Jevan untuk duduk dimejanya kembali, Jevan hatinya masih belum tenang bagaimana jika adeknya ga setuju padahal dia udah ditunjuk buat mewakili lomba, tidak mungkin dia menolak dan ini adalah peluang besar untuknya

09.30

Jam istirahat pun mulai berbunyi dan siswa-siswi mulai berhamburan menuju kekantin yang mereka idam-idam kan sedari tadi

"Eh bro mau ga kekantin?" Tanya Yoga

"Mau sih, tapi males ah ketemu ciwi² males kalau udah ngadagi jalan, kek orang mau diintrogasi" Keluh Al

"Ya elah Al al noh lihat adek loh noh si evan dia aja santai-santai aja ga kayak lo" celetuk Yoga

"Beda tahu, dia orang ga tegas, mana kalau sama mereka ngomongnya lembut banget, gimana anak orang ga klepek klepek jadinya" sewot Al

"Ya karena dia jaga perasaan wanita, wanita kan ga bisa dibentak" Jelas Yoga

"Kalau ga digituin tambah nglunjak tahu, kesel deh lama lama sama lo, sana katanya mau kekantin"

"Iya iya ngamok mulu kerjaan lo"

"Bodo, serah gue" Ia pun tidak mau menghiraukan si Yoga, ia pun memilih fokus pada game nya

Yoga pun pergi kekantin bersama Nafa dan Angga

"Loh Al ga ikut kantin?" Tanya AnggA

"Biasa, males di krubungi ciwi²" Jawabnya

"Hahahaha, ngakak gue gitu doang juga"

"Ga tahu, dia kan seleb + Nolep" Ucap Yoga

"Mana iya lagih" sambung Angga

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Family AlexanderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang