"yahh sepertinya memang aku sudah terlalu tua"
Segara meletakkan tongkat golf nya ditempat semula diikuti Elgar dan Gio. mereka menghampiri semua orang dan berkumpul di sebuah meja yang sudah ditata sedemikian rupa.
"Opa emang udah tua. jadi cukup sadar diri dengan berdiam diri, jangan bertingkah" celetuk Steffan saat mendengar celetukan Segara.
tuk'
"sopan sedikit"
Regan yang berada disampingnya mengetuk dahi Steffan membuat sang empu meringis sambil cemberut mengelus dahinya.
Stella, Elina dan Renata hanya menggelengkan kepala mereka melihat itu. Segara tentu hanya menatap datar tanpa ekspres dan menenggak air putihnya.
Aza duduk ditengah-tengah antara Geon dan Bara. setusuk bakso bakar ditangannya sudah habis setengah. mulutnya tak berhenti mengunyah karena suapan daging dari Bara.
Stella beranjak dari sana dan mengambil troli berisi dua kue dengan lilin berbentuk angka 18. Ungu untuk Stella dan biru untuk Steffan.
Stella mendorong troli itu dengan senyuman manis dan berjalan kearah semua orang.
"Happy birthday to my prince and my princess" ucap Stella.
Lionel pun mengambil alih troli itu dan mendekatkan nya pada si kembar.
"Happy birthday"
Steffi dan Steffan pun beranjak memeluk Maminya. dengan kecupan hangat Stella bumbuhi di pelipis keduanya.
"I love you Mamii"
"Love you more, Dear"
Segara pun mengambil sebuah Paper bag dari tangan anak buahnya dan mengulurkan nya pada si kembar tanpa kata.
"Thank you, Opa. makin sayang deh. kali-kali beliin pulau yah" Ucap Steffan sambil membuka hadiah yang segara berikan, sebuah aset Agraish yang berada di Kota Z. hanya berupa sebuah perusahaan makanan yang cukup pesat.
dan Stella diberikan sebuah Tas keluaran terbaru dan limited edition, dan sebuah kalung yang hanya di ukir khusus dari Segara. tentu harga nya tak main-main
cup'
"makasih Opa ku sayangg" ucap Steffi sambil mengecup pipi Segara.
"itu belum seberapa. masih ada hadiah dari mereka"
Steffi dan Steffan pun melirik semua orang dengan senyuman di wajah mereka. mereka yang ada disana tentu mengerti dan hanya mengangguk.
"menyusul"
"Yess!!" sorak keduanya.
Regan hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah keduanya. dia mengulurkan sepiring kecil daging yang sudah dia pilah dan dipotong-potong serta sebuah sumpit kearah Aza.
Aza yang sedari tadi diam pun sedikit tersentak. dia mengambil piring dan sumpit itu lalu memakannya.
Bara turut mengusap saus barbeque yang mengotori sudut bibir Aza dengan lembut.
'lagi-lagi dia, kenapa kalo sama aku mereka cuek banget sih. apa bagus nya Aza. tunggu sebentar lagi dan liat!'
beberapa waktu pun berlalu. Steffi bersorak kala dia dengan puas bisa mengerjai Steffan. sementara Steffan hanya bisa terduduk lemas di samping Elgar.
"gitu doang, heboh banget nih bocah" gerutu Steffan.
"ehh eh eh kalo iri suka berisik yaa"
Aza sedikit tersenyum kecil melihat raut wajah Steffan yang cukup manis ketika kesal. persis seperti wajah Stella. dia kembali menyeruput sebuah yogurt ditangannya dengan tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Drama‼️
Historia Corta[tetep vote and komen meski dah END] Ryan, seorang pemuda yang terpaksa harus menjadi figuran yang merangkap menjadi antagonis licik karena tidak mau mati dua kali. bertransmigrasi ke sebuah novel yang akan mati di pertengahan cerita membuatnya haru...