09: Concert

13 5 4
                                    

Double Update yaw!

This story contains adult content; please be a wise reader and enjoy it!

Jane menepati janjinya untuk datang ke konser tur grup band Easton. Ia menikmati penampilan mereka dari awal sampai akhir selama kurang lebih 3 Jam. Selesai acara, Jane menuju ke sebuah mobil yang menjemputnya tadi.

Jane dan Easton sudah merencanakan untuk pergi tepat setelah konser itu selesai. Lebih tepatnya, Easton yang mengajak Jane pergi di malam itu. Mobil yang ditumpangi Jane sekarang adalah mobil yang dikirim Easton untuk menjemputnya. Mereka akan pergi dengan mobil itu setelah Easton selesai dengan urusannya.

Jane menunggu hampir 40 menit. Ia terlihat suntuk karena hanya bisa bermain ponsel dan melihat orang berlalu-lalang. Sampai akhirnya seseorang yang dinanti-nanti datang membawa beberapa makanan dan minuman.

"Maaf, kau pasti menunggu terlalu lama," pria itu membuka tudung hoodie yang ia kenakan dan memperlihatkan wajah tampan dengan surai yang sedikit basah. "Untukmu," ia menyodorkan tas yang berisi makanan dan minuman itu untuk Jane.

"Apa kalian berpesta terlebih dahulu?" Jane menahan rasa kesal. Pasalnya, Easton tidak bilang bahwa Jane harus menunggu cukup lama untuk bertemu dengannya.

"Sedikit perayaan sembari melakukan evaluasi," Easton menutup tudung hoodienya lagi dan mulai melajukan mobil. "Maafkan aku ya," Easton memegang tangan Jane.

Perempuan itu tersadar dengan sikap Easton. Ia bertanya-tanya apa maksud Easton melakukan hal itu. "Kau mau minuman yang mana?" tanya Easton menawarkan dua minuman yang ia bawa tadi.

Jane menoleh, ia memilih salah satu minuman yang terlihat berwarna lebih terang dari yang lainnya. "Jadi, apa maksudmu mengajakku pergi setelah konser?" tanya Jane. Pasalnya, Easton terlihat sangat energik saat berada di atas panggung tadi. Ia berpikir bahwa seharusnya pria itu beristirahat, bukan malah mengajaknya pergi.

"Aku akan menjelaskannya nanti saat kita sampai," balas Easton. Ia melajukan mobilnya menuju sebuah perbukitan dimana ia menghentikan mobil itu tepat di sebuah tanah lapang yang langsung menampilkan suasana kota Los Angeles di malam hari.

Mereka keluar dari mobil. Easton sibuk mengeluarkan dua kursi lipat dari dalam mobilnya sementara Jane tercengang karena ia tidak tahu tempat seindah ini. Ia bisa melihat bagaimana gemerlap lampu kota yang masih bersinar dikala waktu sudah lewat tengah malam.

"Duduklah," Easton menarik Jane untuk duduk setelah ia siap menata kursi. Jane hanya mengikuti perkataan Easton tanpa berhenti melepaskan pandangannya dari lampu-lampu kota.

"Aku tidak tahu ada tempat ini di Los Angeles," ucapmya.

"Karena orang tidak akan naik bukit di tengah malam," Easton menjawab.

Jane mengalihkan pandangannya ke arah Easton, "lalu, ada apa?" ia menagih penjelasan dari Easton.

Sebelum menjawab pertanyaan Janevive, Easton menyeruput minumannya dan menarik nafas. "Karena kejadian kemarin, aku merasa bersalah padamu."

Jane mengernyitkan dahi nya, "maksudmu?"

"Saat kita selesai pemotretan."

"Oh, masalah itu," Jane mengalihkan pandangannya lagi.

"Aku tidak bermaksud. Tapi, kurasa memang aku yang tidak bisa mengendalikan diriku."

"Tapi aku juga menggodamu, bukan?" Jane tertawa kecut. "Kurasa tidak ada yang perlu meminta maaf."

"Syukurlah kalau kau memang tidak keberatan."

"Tidak. Karena aku tahu itu juga konsekuensi karena aku menggodamu," tangan Jane terlihat memeluk tubuhnya sendiri. Ia beberapa kali menggosokkan telapak tangannya di lengannya sendiri.

WINESOUL: JANEASTONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang