Bab 6. Penuh Tanya

89 15 10
                                    

"FANG, tunggu" Ucap Gopal yang baru saja datang, menghentikan aksi Fang yang hendak melempar kursi.

"Ayo Ying kita ke UKS dulu" Ajak Yaya.

"Kenapa lo suruh gue berhenti hah, mereka itu udah sakitin Ying dan Yaya" Ucap Fang emosi.

"Jangan Fang, kelakuan lo itu justru malah nambah masalah buat kita semua" Ucap Gopal.

"Kenapa Pal, lo takut ya?" Ejek Solar.

"Bisa diem nggak lo? Dengerin gue baik-baik, kalau lo sakitin orang tua gue, maka gue akan sakitin orang tua lo juga, dan kalau lo sakitin teman-teman gue, gue juga bakal ngelakuin hal yang sama" Ucap Fang tegas.

"Lakuin aja, orang kita nggak punya teman kok" Ucap Taufan mengejek.

"Kasihan banget ya hidup kalian, tapi sekarang gue pengen nanya, apa lo udah nyakitin orang tua gue? Nggak kan? Itu berarti gue juga nggak mungkin celakain Bokap lo" Ucap Fang, lantas meninggalkan mereka semua bersama Gopal dan pergi ke UKS.

"Tapi gue rasa omongan dia ada benarnya Bang, menurut otak jenius gue, Fang itu bukan pelakunya, secara dia itu kan orang miskin, mana mampu dia bayar preman buat celakain Ayah" Ucap Solar

"Gue nggak tahu, gue nggak bisa mikir, gue nggak bisa tenang kalau dalang yang sebenarnya belum ketemu" Ucap Hali.

"Benar juga, baru kali ini kita di teror seperti ini, dan itupun semenjak Fang pindah kesini, gue selalu ngerasa ad orang yang ngikutin kita" Ucap Ice

"Apa itu hantu Kak Ice?" Tanya Thorn takut.

"Bukan Thorn, mereka itu manusia kok" Ucap Ice

"Terus sekarang Kak Hali mau kemana, Kakak kan nggak pake seragam?" Tanya Gempa.

"Kakak nggak mau bolos kan?" Tanya Blaze.

"Hmm, gue itu bukan lo, gue mau beli seragam dulu di Koperasi"  Ucap Hali mengacak rambut Blaze. Hali pun pergi dengan langkah tegapnya, meninggalkan kelas tanpa peduli ocehan dari Blaze.

*****
"Rupanya, mereka ini benar-benar kurang ajar terhadap orang lain, tapi saling menyayangi sesama saudara, Aku jadi penasaran bagaimana jika mereka kehilangan salah satunya" Ucap Kaizo.

"Dengar Bram, aku ingin anak buahmu mendapatkan salah satu dari mereka, Aku ingin sedikit bermain-main" Ucap Kaizo.

"Tentu saja Bos, akan segera saya lakukan" Ucap Bram mengangguk.

*****

Sepulang sekolah, Halilintar dan saudara-saudaranya, datang ke rumaha sakit. Amato juga sudah sadar, dan saat ini dia sedang di interogasi oleh Putra-putranya

"AYAH!, Ayah baik-baik saja kan?" Teriak Thorn langsung memeluk Ayahnya.

"Jangan main peluk sembarangan, karena Ayah masih sakit, dan jangan berisik ingat ini rumah sakit, bukan kebun Binatang" Ucap Solar menasehati kakaknya.

"Kak Hali bilang Ayah di pukuli kan, Apa Ayah tahu siapa pelakunya?" Tanya Ice to the point.

"Ayah sebenarnya kurang tahu, Tapi sepertinya kalian bisa cek di cctv. Mungkin plat mobilnya akan kelihatan dengan jelas" Ucap Amato.

"Apa benar mereka meminta kami untuk berhenti gangguin Fang?" Tanya Gempa

"Iya sayang, tapi memangnya Fang itu siapa?, tanya Ayahnya bingung.

"Fang itu, siswa baru disekolah, anak beasiswa, orangnya udah miskin belagu lagi" Ucap Solar bercerita.

"Sebaiknya kalian jauhi  dia ya, Ayah tidak mau kalian kenapa-kenapa" Pesan Amato.

"Kalau itu keinginan Ayah, Hali dan adik-adik akan lakuin. Tapi Ayah, kalau seandainya benar Fang yang suruh orang buat celakain Ayah, Hali nggak janji bakal berhenti gangguin dia" Ucap Hali.

"Ya udah kalo gitu, Hali mau ke kantor dulu, Ayah nggak usah pikirin kerjaan, biar Hali sama Taufan yang handle, Ayah istirahat aja, Gem titip Ayah dan adik-adik ya" Ucap Hali.

"Gue beneran ikut Bang?" Tanya Taufan nyengir.

"Lo budek ya? tadi kan gue bilang lo ikut" Ucap Hali memutar bola mata malas.

"Tapi gue kan nggak pinter ngurus kantor Kak, mending ajak Solar aja" Tawar Taufan.

"Nggak ada penolakan, gue cuma pengen lo bantuin gue cek Cctv kantor doang, ayo" Ucap Hali menarik tangan Taufan.

Happy reading ya guys

Maaf ya Author hanya seorang penulis amatir

Mohon jangan dihujat, Author senang kalau kalian suka ceritanya

Tapi kalau nggak suka, tidak apa-apa

See you 👋😁

The Devil Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang