A Potion🧪

40 4 0
                                    

Keesokan harinya, dengan keadaan yang sama seperti semalam, suhu tubuh luna belum pulih juga. ia masih merasakan tubuhnya panas, dan itu terasa saat ia memegang badan, kening dan merasakan nafasnya yang panas. hari ini luna memutuskan untuk tidak mengikuti pembelajaran yang ada, walau sebelumnya ia bersikukuh untuk tetap masuk. setelah Padma memberitahunya untuk tetap di asramanya dan beristirahat. "apa kau yakin, tidak ingini aku temani, luna?" tanya padma, yang sedang memakai dasi birunya dan jubah. memandang kearah luna dengan wajah pucatnya, bersandar sedikit lemah di kepala kasur miliknya.

luna mengangguk pelan, dengan kepala yang masih terasa berat. "aku tidak apa apa, aku tidak ingin kau mendapatkan masalah karena tidak masuk hari ini" ucapnya dengan bibir pucatnya.

"kau pergi saja, padma" ucap Hermonie yang datang dari arah luar menggunakan pakaian biasa, membawa sebuah mangkuk berisikan sup hangat dan segelas susu hangat di atas nampan yang ia bawa, berjalan dengan wajah tenang, kemudian duduk di atas kasur disamping luna. "biar aku yang akan menemani dia" sambungnya menatap kearah padma dan kemudian kearah gadis berambut pirang itu.

"tolong izinkan aku untuk hari ini, padma" ucap Luna, mengingatkan padma.

"baiklah, luna" jawabnya. "dan aku titip dia hermonie" sambung Padma, kemudian bergegas pergi meninggalkan mereka.

luna mengerutkan keningnya, melihat hari ini hermonie tidak memakai seragam dan jubah asramanya "apa kau tidak ada kelas. hari ini, Hermonie?" tanya luna.

"ada, tapi itu siang nanti" jawab Hermonie santai, meletakkan nampan di atas kasur "dan sekarang, aku akan menyuapi mu" Hermonie menyendokkan sup hangat dan mengulurkan tangannya, membantu luna untuk makan lebih mudah.

luna mengangguk, membuka mulutnya dan melahap sup hangat dengan sayuran sebagai pelengkapnya.

"Maafkan aku, Hermonie. kau jadi repot karena ku" ucap luna, kemudian menelan sup yang ada di mulutnya.

Hermonie bergumam, menyendokkan kembali sup hangat dan menyuapi luna. "kau temanku luna, saat aku sakit kau lah yang membantu ku. lalu apa salahnya jika aku membantumu" jawabnya, menyendokkan lagi sup itu kedalam mulutnya. "kalau aku repot, aku tidak akan di sini bukan?" sambungnya.

semua orang di angkatan mereka tahu, bahwa Hermonie dan Luna adalah teman yang sangat dekat terlepas dari Harry dan Ron. kedua gadis itu mulai dekat saat tahun kedua dimana luna membantu madam Pomfrey untuk menemukkann ramuan penangkal dari serangan seekor ular besar yang membuat tubuh beberapa orang di Hogwarts termasuk Hermonie menjadi beku, akibat dari seekor ular besar bernama Basilik yang terlepas dari Kamar Rahasia yang di buka oleh pewaris langsung Salazar Slytherin. yaitu Tom Riddle. selama Hermonie menjadi beku luna membantu madam Pomfrey dan membantu Hermonie dengan menjaganya di sepanjang malam sampai madam Pomfrey berhasil menemukan ramuan penawar yang bisa mengembalikan Hermonie seperti semula. semenjak hari itu, luna dan Hermonie terus dekat sebagai seorang sahabat bersamaan dengan Harry dan Ron yang perlahan menjalin hubungan pertemanan dengannya. Luna selalu ada di saat hermonie merasa sedih, sakit atau yang lain dan begitu sebaliknya. mereka saling melengkapi sebagai seorang teman dekat, terlebih lagi fakta bahwa Hermonie tidak punya teman dekat sesama perempuan di tahun pertamanya karena stastus dirinya yang berasal dari Muggle yang menyebabkan ia di jauhi oleh banyak teman perempuannya. begitu juga dengan luna yang tidak memilki teman karena dianggap aneh dan tidak waras oleh teman seasramannya. sifat mereka berdua yang tidak jauh berbeda yang membuat pertemanan mereka bertahan hingga sekarang.

"ini suapan yang terakhir"Hermonie menyendokkan suapan sup terakhir pada luna.

luna menelan sup itu, kemudian hermonie menyerahkan susu hangat dalam gelas pada luna, meminum perlahan susu tersebut hingga tidak tersisa. "Terima kasih, Hermonie" ucap luna, dengan senyum hangat di wajah pucatnya.

Hidden Love In HogwartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang