26. Pillow talk

287 39 2
                                    

Habib
Malem Aina, lagi apa?

Senyuman Aina terkembang ketika dia membuka chat yang telah dia tunggu dari tadi. Setelah makan malam tadi, dia bersama ibu dan kakaknya mengobrol dan bercanda bersama. Mereka lalu Melakukan hal yang biasa dilakukan cewek-cewek waktu berkumpul. Maskeran sambil nonton drakor dua episode. Setelah itu Aina pamit ke kamar karena dia mau melanjutkan menulis buku terbarunya. Kini dia sudah tenang dan sendirian di kamar.

Kak Bella kakaknya tidak banyak berkomentar tadi. Walaupun Aina tahu kakaknya itu jelas tidak menyukai Habib, tapi sepertinya Kak Bella tidak berani mengajak berdebat di depan ibu mereka. Memang sedari dulu, pawangnya Kak Bella hanya ibu mereka saja. Kak Bella yang suka cari gara-gara dan nggak peduli biar harus jotos-jotosan sama Budhe Endang di arisan keluarga itu, bisa berubah jadi kalem hanya karena sepatah dua patah kata dari ibunya. Seperti anjing galak yang terlatih,  begitulah Aina melihat sosok kakaknya itu.

Ai_na
Malem. Aku seperti biasa lagi nulis. Kalau kamu lagi apa?

Habib
Seperti biasa juga. Baru selesai bikin konten video YouTube dan TikTok. Tapi belum bisa FYP juga. 🥲

Ai_na
Semangat ya! Kalau nanti ada satu video FYP pasti yang lainnya juga FYP!

Habib
Semoga ya...
Btw, gimana pendapat ibu dan kakakmu tentang aku?

Ai_na
Pendapat ibuku sih bagus. Dia kagum saat aku kasih tahu kamu gurunya Tina. Kami sebelumnya sudah pernah membahas soal Tina dulu. Ibu selalu bilang kamu guru yang keren banget!

Habib
Hehe. Aku jadi malu. Padahal aslinya aku nggak sekeren itu. N-nya biasanya hilang.

Aina mengerutkan kening karena tidak mengerti maksud Habib. Namun setelah dia berpikir sejenak Aina pun tertawa lepas. Keren kalau N nya hilang akan berubah jadi kere.

Ai_na
Hihihi. Aku mikir lama dulu baru tahu maksudmu apa. Nggak apa Habib. Kan kamu bilang sendiri, rezeki itu dari Allah. Semua manusia itu dapat cobaannya sendiri-sendiri. Tapi kita nggak akan diuji diluar batas kemampuan kita. 😊

Habib
Hehe iya. Nasehatin orang emang gampang. Padahal aku sendiri juga masih kurang bersyukur dengan segala nikmat-Nya. Aku bisa kenal dan ngobrol sama kamu begini aja adalah nikmat.

Ai_na
Hehe. Aku juga merasa beruntung bisa kenal sama kamu. Kamu membuat hidupku penuh warna. Makasih ya, buat hari ini.

Habib
Perasaan aku nggak ngapa-ngapain deh. 😅😅😅. Tapi aku juga seneng banget kita bisa ngobrol seharian ini. Minggu depan mau nonton nggak? Kamu suka super Hero Marvel nggak?

Ai_na
Ah! Deadpool and Wolverine ya! Aku sudah lama mau nonton tapi nggak ada temennya. Mau! Ayo kita nonton!

Habib
Ok, aku Carikan tiket dulu ya. Kamu maunya nonton yang jam berapa nih?

Ai_na
Yang agak siang aja ya. Biar pulangnya nggak malem-malem. Terus kita juga masih bisa ngobrol. Kalau pulangnya kita makan di Gacoan gimana?

Habib
Boleh. Eh udah malem nih, Ai. Tidur ya biar kulit cantikmu bisa regenasi. Mimpi indah.

Ai_na
Hehe. Iya, met istirahat juga Habib. Mimpiin aku.

Aina senyum-senyum sendiri. Obrolan sederhana dengan Habib membuat semua hormon kebahagiaannya keluar. Bagaimana bisa begitu ya? Padahal dengan mantan-mantan pacarnya yang dulu, dia tidak pernah sebahagia ini kalau melakukan pillow talk. Mengapa Habib berbeda?

Tiga ketukan di pintu terdengar. Aina menduga yang berada di balik pintu itu pasti adalah Kakaknya. Aina menghela napas. Dia harus siap bertempur dengan ratu debat ini. Aina meneguk dulu susu coklatnya sampai habis untuk mendapatkan energi.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Terpaksa Menikahi Dokter 2 (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang