"Jiraiya-sama!"
"Oh, Shishui!"
Shishui melambaikan tangannya. Memberikan isyarat penyambutan ringan kepada rekan yang akan menjaga tawanannya.
Jiraiya mendengus. "Hal mendesak apa yang perlu kau lakukan? Kau bahkan mendesakku untuk segera datang."
Shishui memamerkan giginya. "Aku perlu mengurus istriku, Jiraiya-sama!"
Jiraiya mendecih. Ia melambaikan tangannya. Memberikan gerakan pengusiran untuk Shishui. "Pergilah! Aku tidak bisa membuat wanitamu menunggu, bukan?"
Dengan tetap memamerkan giginya, Shishui bangkit dari tempatnya duduk. Ia berseru, "terima kasih, Jiraiya-sama! Aku akan mentraktir anda minum setelahnya."
Jiraiya memutar bola matanya malas. "Aku bukan orang yang gemar minum. Tapi, boleh juga. Cepat selesaikan urusanmu!
Shishui terkekeh. Langkahnya bergerak. Ia segera menjauh dari hadapan Jiraiya. Melaksanakan keinginan istrinya.
(✯✯)
"Ini benar akan baik-baik saja, Shishui-san?"
Sebuah suara nyaring menginterupsi langkah Shishui. Shishui terkekeh. Tangannya terulur. Mengusak rambut istrinya.
"Ini adalah pertanyaan kesekian kalinya yang kau lontarkan padaku, Sayuri."
Sayuri mencicit, "meskipun dia terlihat baik, sebenarnya dia adalah orang kejam. Aku takut dia tidak mendengarkan penjelasanku."
Shishui melipat bibirnya. Ia menelengkan kepalanya ke arah kanan. "Apa tidak perlu sekalian?"
Sayuri memicingkan penglihatannya. Bibirnya menggerutu, "kalau begitu, rumahku tidak akan pernah kembali."
Shishui menepuk pundak Sayuri dengan perlahan. Memberikan semangat kepadanya. Ia berujar, "tidak ada yang mengetahui hasilnya kecuali kita mencobanya, bukan?"
"Tapi-"
"Aku menemanimu. Tidak akan terjadi hal buruk padamu! Aku menjamin itu!"
"Baiklah."
(✯✯)
"Jadi, ada perlu apa?"
Pertanyaan itu akhirnya [Name] keluarkan setelah sepuluh menit lamanya keadaan hening menyelimuti ruang tamu.
[Name] menghembuskan nafasnya kasar. "Boleh dipercepat saja? Putra-putraku sedang ada di dalam kamar sendirian. Aku tidak ingin meninggalkan mereka lama-lama."
"Tumben? Di mana baa-san?"
"Keiko kaa-san sedang menemani tou-san mewakiliku untuk bertemu dengan rekan kerjaku. Mikoto kaa-san sedang tidak enak badan tadi. Mikoto kaa-san pulang lebih awal. Tidak menginap."
Shishui menganggukkan kepalanya. Ia mulai beranjak. Tangannya terulur. Menggandeng tangan Itachi. Ia melangkahkan kakinya seraya berujar, "kalian bicaralah! Biar kami yang menjaga Ichiro dan Eiji!"
"Shishui, aku ingin-"
"Aku akan menjelaskannya di dalam, Itachi! Biarkan istrimu bersama istriku dahulu!"
Itachi menghembuskan nafasnya kasar. Ia mengikuti langkah Shishui dengan pasrah. Shishui terkekeh pelan. Ia menenangkan, "tidak akan ada hal buruk menimpa istrimu, Itachi! Tenang saja!"
(✯✯)
"Aku ingin menjelaskan sesuatu."
[Name] terdiam. Ia hanya memusatkan inderanya. Membuatnya tetap terjaga demi menangkap maksud dari istri Shishui ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]
FanficJam berdenting. Ia melipat bibir tipisnya. [Name] Uchiha, keturunan tunggal sekaligus pewaris sah keluarga kaya raya Uchiha, membulatkan tekad. Ia memang berhasil menyelesaikan permasalahan rumit klan, mencegah kudeta, dan menjaga anggota klan tetap...