Jeon Wonwoo X Choi Seungcheol
••••
Lilin-lilin berwarna biru, dengan susunan rapi dan jumlah yang spesifik, sembilan buah. Mengirimkan pesan yang tak mampu dicerna oleh logika. Pesan dari kegelapan yang selalu mengintai. Pesan Sang Pembunuh kepada...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤
_______
Wonwoo adalah kekasih Junhui?
Mingyu mengernyit ketika merasakan kesadarannya semakin tenggelam akibat rasa sakit yang amat sangat di punggungnya, dia tersengal, berusaha mencari pegangan tetapi terlambat. Tubuhnya rubuh di karpet, penuh dengan darah. Junhui membungkuk dan mencabut pisau itu dari punggung Mingyu, dan mengacung-acungkan pisau yang penuh darah itu kepada Seungcheol.
Seungcheol yang menatap seluruh adegan itu dari sofa terdiam, dia yang terpaku di tempat duduknya, matanya membelalak menatap sang sahabat baik yang memegang pisau berlumuran darah, dan kemudian berpaling ke tubuh Mingyu yang sekarang terkulai di karpet.
"Jun..." Seungcheol menantap Junhui dan kemudian baru menyadari perbedaan yang ditemukannya di dalam penampilan Junhui itu. Lelaki imut itu berpenampilan lebih mencolok dan menggoda... Benarkah ini Junhui yang sama?
Junhui sendiri menatap Seungcheol dan tersenyum keji.
"Aku akan membunuhmu sialan..."
"Junhui?" Seungcheol bergumam gugup, beringsut dari kursinya ketakutan ketika sahabatnya itu melangkah semakin mendekat, "Junhui? ada apa?"
"Ada apa?" Junhui mulai tertawa pahit.
"Seharusnya kau itu sadar Seungcheol, bahwa aku tidak pernah benar-benar menjadi temanmu. Aku terpaksa dan mau mendekatimu atas perintah dari Wonwoo."
Apa?
Seungcheol berteriak dalam hati, begitu pilu. Kesadarannya kembali ketika menerima tatapan membunuh dari Junhui. Jadi selama ini Junhui hanya menyamar? Apakah Wonwoo yang mengirimkan Junhui kemari untuk membunuhnya?
"Kau orang yang tidak tahu terima kasih, Wonwoo begitu baik, begitu tampan, dan dia harus terikat kepada laki-laki lemah yang sama sekali tidak berharga."
"Terikat padaku?"
Seungcheol sama sekali tidak mengerti maksud perkataan Junhui, apakah Junhui mengira Seungcheol mengikat Wonwoo karena dia adalah satu-satunya korban yang gagal dibunuh oleh Wonwoo?
"Kau masih tidak ingatnya ya." Junhui pun tertawa cekikikan, tawa yang aneh karena matanya bersinar amat kejam.
"Betapa menyedihkannya kau Seungcheol, aku berani bertaruh bahwa kau akan menyesal setengah mati kalau kau ingat. Dasar laki-laki bodoh! demi membela lelaki yang tak berguna itu kau malahan menembak suamimu sendiri!"
Menembak suaminya? Tetapi Seungcheol menembak Wonwoo.... Apa maksud Junhui adalah suaminya?
"Ya, orang bodoh! Itulah kenapa Wonwoo tidak bisa melepaskanmu, itulah kenapa Wonwoo begitu terikat kepadamu. Kau adalah istrinya! Istri yang tidak tahu terima kasih karena melupakan suaminya begitu saja! Kau tak pantas untuknya, aku akan membunuhmu!"
