ᴄʜᴀᴘᴛᴇʀ 21

206 20 0
                                    

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✤𝐻𝑎𝑝𝑝𝑦 𝑅𝑒𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔✤

_______

Begitu sampai di rumahnya, Seungcheol langsung berlari, menghambur memasuki rumah mencari ayahnya. Dia lalu menemukan ayahnya sedang menekuri kertas-kertas entah apa itu di meja kerjanya.

"Ayah!" Seungcheol berseru, membuat Profesor Choi mengangkat kepalanya, menatap Seungcheol dengan terkejut. Hal itu wajar karena Wonwoo dan Seungcheol tidak memberitahukan kedatangan mereka kepada ayahnya.

"Cherry..." Sang ayah bergumam, masih terpana, lelaki tua itu lalu menoleh ke arah Wonwoo yang berdiri di belakang Seungcheol dan meletakkan koper-koper mereka.

"Kenapa kau ada di sini?"

Seungcheol menatap ayahnya dengan tegas, "Wonwoo telah menceritakan kepadaku semuanya, ayah." Tatapannya menyayangkan, "Kenapa kau tidak menceritakan semuanya kepadaku? Mungkin kita akan bisa mengatasinya bersama-sama, dan jangan pernah ayah berpikir aku akan mau-mau saja meninggalkan ayah menghadapi semuanya di sini. Ayah harus ikut denganku ke Italia."

Profesor Choi masih tampak sangat kebingungan, hingga Wonwoo pun harus memecahkan suasana.

"Beristirahatlah dulu sayang, ini sudah larut malam, ayahmu pasti juga ingin beristirahat, kita bicarakan semuanya besok ya."

Seungcheol tampak ingin membantah, tetapi kemudian dia melirik ke arah ayahnya yang tampak begitu pucat dan lebih kurus. Apakah ayahnya itu sakit? Atau ayahnya terlalu banyak pikiran, dengan segala peristiwa yang mengancam nyawanya ini?

"Baiklah, aku akan istirahat dulu." Seungcheol tersenyum lembut kepada ayahnya, "Kita bicara lagi besok pagi ya, ayah." Dengan lembut Seungcheol memeluk Profesor Choi.

Sepeninggal Seungcheol, Profesor Choi menatap Wonwoo yang masih berdiri diam di sana.

"Kenapa kau menceritakan semuanya kepada Seungcheol?" Profesor Choi tampak begitu cemas, khawatir, dan kebingungan.

Wonwoo menghela napas panjang, "Puteramu itu begitu keras kepala, memaksaku pulang ke sini untuk melihatmu, memastikan kau dalam keadaan sehat, tentu saja aku tak bisa menyalahkannya karena memang kau adalah ayahnya, sudah sewajarnya dia begitu menyayangi dan mencemaskanmu."

Mata Wonwoo menelusuri seluruh penampilan Profesor Choi yang terlihat jauh lebih kurus dari terakhir kali dia melihatnya.

"Aku menceritakan semua kepadanya untuk mencegahnya memaksa pulang. Supaya dia tahu bahaya apa yang akan dihadapinya kalau dia pulang ke negara ini. Sayangnya aku salah duga, bukannya menahan diri, Seungcheol malah semakin memaksa untuk pulang karena mencemaskan dirimu. Kami akan membawamu ke Italia." Suara Wonwoo tajam, tidak terbantahkan.

Profesor Choi tampak sangat lunglai, menatap menantunya itu dengan sedih, "Kau tahu itu tidak akan ada gunanya, kondisiku sudah begitu parah hingga umurku pun sudah bisa diperkirakan akhirnya, belum lagi aku masih terikat perjanjian dengan organisasi kejam itu, mereka akan membunuhku. Dengan membawaku ke Italia, itu berarti akan membawa bahaya kepada kalian berdua karena pembunuh yang dikirimkan oleh organisasi itu akan mengejarku."

Dating with The Dark (WonCheol) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang