BAB 9 - Saudara

38 1 0
                                    

Sebuah daun gugur di rambut Helen, Kyran menatap daun berwarna jingga kecoklatan itu dan mengambil daun tersebut.

"Daunnya indah bukan?" Helen menatap daun tersebut.

"Apa indahnya sebuah daun, dan lagi aku tak ingin membuang waktuku disini, kembalilah keistanamu sendirian." Kyran membuang daun itu dengan kasar dan menginjak daun tersebut.

Helen hanya bisa diam melihat perlakuannya yang kasar terhadapnya, ia menghela nafas dan memperhatikan Kyran yang perlahan berjalan menjauh darinya. Kaisar hanya meminta mereka meluangkan waktu bersama, bukan mendekatkan diri, Helen sadar bahwa sekarang ia harus berjalan keistana sendiri.

Helen berjalan perlahan, Memandangi kucing yang sedang memakan sebuah ikan dengan anaknya disebuah halaman rumah warga, melihat pemandangan itu ia tersenyum dan mengalihkan padangannya pada jalan raya.

Dia berada didepan sebuah toko bunga, dia berpikir sebentar, kamarnya terlalu sunyi dan sepi, warna yang ada dikamarnya kebanyakan warna putih dan kuning emas yang cerah. Memang karakter Helen dalam novelnya adalah seorang wanita yang tidak terlalu suka benda yang menurutnya tak berguna, tapi untuk sekarang ia akan mengubah pemikiran itu, memutuskan untuk membeli beberapa bunga sebagai hiasan dikamarnya.

Salah seorang karyawan yang bertugas menyambut Helen, karyawan itu sadar bahwa dia adalah Helen, putri Kaisar. Senyum lebar tersungging diwajah karyawan itu dan karyawan itu menundukkan bahunya.

"Saya tidak menyangka Anda akan kesini juga, bunga apa yang sedang anda cari?" karyawan itu berbicara dengan ramah.

"Apa aku boleh melihat lihat terlebih dahulu?"

"Tentu, oh ya, saya bisa mengantar anda ke tuan Felix."

Helen mengangkat sebelah alisnya, ia bingung apa yang dimaksud dengan Felix? ah ya.. itu adalah saudara kandungnya, Felix pasti akan bersikap lembut padanya bukan?

"Felix ada disini?" Tanya Helen memastikan.

"Iya, Tuan Felix mencari sebuah bunga katanya untuk saudarinya, itu pasti anda Nona!"

"Tidak, itu bukan aku, tapi tidak masalah, tolong antarkan aku padanya ya."

"Siap non, silahkan ikuti saya!"

Karyawan itu membalikkan badannya, ia berjalan kelantai dua toko tersebut. Toko bunga ini merupakan salah satu toko bunga terbaik di Amberwinds, Toko Florist Weicy.

karna mereka mengoleksi seluruh bungan yang ditemukan disekitar kota, dan juga ada beberapa bunga mereka yang diambil dari kerajaan atau kekaisaran luar, bahkan mereka juga menjual bunga yang asalnya bukan dari benua ini, namun ya harganya mungkin sedikit mahal.

Tibalah mereka dilantai dua toko tersebut, banyak orang mengelilingi rak rak yabg berisikan bunga bunga disana. Helen melihat seseorang yang memiliki rambut Biru dan badan yang gagah disebuah tempat bunga yang memiliki kelopak Ungu.

"Itu tuan Felix nona, silahkan menghabiskan waktu kalian sebagai saudara dan saudari." Karyawan tersebut menundukkan kepalanya dan kembali ke lantai satu.

Helen tersenyum ia menghampiri sosok kakaknya, ia menepuk bahu kakaknya dengan lembut. "Kak, kamu sudah pulang dari sebuah misi ya?"

"..." Felix diam mendengar suara saudarinya, ia menoleh kebelakang, ekspresi acuh tak acuh, tak ada kelembutan didalamnya.

"kenapa kau disini?" Ucap Felix kembali mengfokuskan dirinya pada bunga berkelopak ungu itu.

"Aku tertarik pada sebuah bunga, jadi aku datang kesini dan aku tak menyangka akan melihatmu disini"

Helen memperhatikan bunga yang dilihat oleh Felix, itu adalah bunga Lily, bunga berwarna ungu yang berasal dari benua Southern.

"Bunga itu cantik sekali ya, untuk siapa kau membeli bunga itu?"

"Untuk Yelen tentu saja, aku tak memiliki urusan denganmu, entah rencana apa yang kau buat sampai kau memanggilku kak"

...

Sang kakak juga acuh tak acuh padanya, semua orang tidak ada yang peduli padanya, Helen menghancurkan dirinya sendiri karna sifat egoisnya pada Yelen. Semua orang dikekaisaran kini memiliki pemikiran bahwa Helen adalah putri yang egois dan serakah, yang tidak memiliki hubungan yang erat dengan saudara-saudara kandungnya.

"Aku benar benar hany ingin menyapaku kak, aku tak bermaksud apapun." Helen menundukkan wajahnya, wajahnya yang berseri tadi menjadi sedikit murung.

"Oh ya? kau pikir aku melupakan sifat licikmu itu? kau pikir aku akan percaya padamu setelah kau berusaha meracuni Yelen? Karna itulah tidak ada yang peduli padamu saat kau keracunan saat makan malam itu, mungkin semua orang berharap kau mat!"

Felix mengambil salah satu bunga lily yang tersedia dirak bunga, ia kemudian berjalan melewati Helen, espreksi dinginnya tak hilang, dan bahunya yang tegas bertabrakan dengan bahu Helen.

Helen terdiam, Mendengarkan perkataan kakaknya, apakah ini kehidupan asli seorang Helen Amersyn La Deviére? kupikir aku hanya perlu menjadi seorang putri mahkota sekaligus putri kaisar disini dan hidup dengan tenang. Apa yang dilakukan Helen sampai semua orang dikekaisaran membenci dirinya?

Helen membalikkan kepalanya kebelakang, bayangan Felix sudah tidak terlihat lagi, ia melihat salah satu bunga Lily itu, rasa tertariknya pada bunga Lily itu memudar seketika, ia memusatkan perhatiannya apda bunga lainnya, disitulah ia melihat, bunga yang memiliki kelopak merah muda dan juga benang sari berwarna kuning.

Bunga Primrose Oenothera yang mengingatkannya pada dirinya, ia menghampiri bunga itu dna menatapnya, kenangan membanjiri pikirannya seolah dia adalah Helen yang asli, Helen mengelus kumpulan kelopak bunga kecil tersebut, ia memutuskan untuk membelinya karna yang diberikan oleh ibunya sudah hilang ntah kemana.

***
Felix dengan gagahnya kembali keisaran, ia masuk dan disanalah, adiknya menyambutnya.

"Kakakk!" Yelen berseru dan berlari kearah kakaknya.

Felix menangkap saudari kecilnya itu dalam pelukannya yang hangat, pelukan antar saudara yang benar benar menyejukkan, para pelayan dna prajurit yang mrmandangi disekitar tersenyum ria pada mereka berdua, sungguh adik-kakak yang harmonis.

"Lihat, kakak membawakanmu ini" Felix memberikan bunga Lily yang ia beli ditoko bunga tadi, mata Yelen berbinar dan ia mengambil bunga tersebut.

Ia menatap kakaknya, mata lembutnya menunjukkan rasa terimakasih. "Terimakasih kak, ayo masuklah kedalam kakak pasti lelah, ayah juga pasti menunggu kakak!"

"Tentu, ayo masuk bersama"

"Kakak masuklah sendiri, aku masih harus menunggu seseorang"

"Siapa?"

"Kak Helen!"

Felix mengerutkan keningnya dengan kasar, ia menyadari bahwa Yelen berada disini bukan untuk menyambutnya, dikarnakan ia tidak mengumumkan kapan ia akan kembali kekaisaran. Yelen berada disini untuk menyambut kepulangan Helen yang ia duga duga.

'Sialan, trik apalagi yang kau gunakan?'

🌊🌊🌊

Yelen ini tokoh utama juga ya ^^ tapi untuk sekarang aku fokusin karakter Helen dulu.

jadi dua saudari ini tokoh utamanya, Kyran gak tau jadi ML nya atau gak, simak terus novel gaje ini yaa😍🙏

ailafyuall

ailafyuall

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tragic FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang