04.

577 18 0
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.

Klek...

Suara pintu terbuka, terlihat pemuda membawa mangkuk dan satu gelas air putih di kedua tangannya,pemuda itu tersenyum tipis sambil berjalan ke arahnya.

Dahi Zayn berkerut dengan mata menyorot melihat ke arah mangkuk yang di bawa oleh pemuda tersebut,hingga mulai terlihat karena pemuda itu meletakkan nya di meja dekat ranjangnnya,didalamnya adalah bubur yang polos tidak ada toping daging ataupun kecap disana.

Setelah meletakkan bubur dan air pemuda tersebut duduk di kursi sebelah ranjang "masih sakit?" Tanya pemuda tersebut memastikan.

Zayn menggeleng sebagai jawaban "makan dulu" Ucap pemuda itu lalu mengambil bubur tadi yang ia letakkan di meja.

"Dikit" Zayn menjawab lirih dengan melihat ke arah pemuda yang masih betah melihatnya, lalu jayden menganggukkan kepalanya menyetujui ucapan Zayn barusan, jayden? Ya itu jayden pawaketu kita.

Zayn mulai memakan bubur itu sedikit sedikit hingga baru 3 suapan dirinya menggeleng tidak mau memakan bubur itu lagi, ia mengambil air di samping ranjang nya lalu meneguknya, setelah itu ia mengembalikannya lagi ke tempat semula ia mengambilnya.

Jaydenn menaikan kedua halisnya dengan melihat ke arah Zayn seolah memberi pertanyaan kenapa sudah? Tidak enak?

Zayn langsung peka "Kenyang " Ucapnya.
Lalu Jayden membuka laci dan menggambil beberapa obat di sana yang diberikan dokter tadi, dan memberikannya pada Zayn "makan" Perintahnya.

Zayn memelototkan matanya,Yang benar saja ia harus memakan obat tablet, dirinya paling tidak suka memakan obat berbentuk seperti itu, Zayn menggeleng.

"Cepat jika tidak abang akan memanggil dokter untuk menyuntikmu" Ancam jayden, jayden kira ancaman itu akan berhasil.

"Gw-... " Belum sempat menyelesaikan ucapannya jayden menyela.

"Zayn" Tekan jayden geram, ia tidak suka ketika Zayn memakai bahasa gaulnya, apalagi di ini depannya.

Bohong jika Jayden tidak marah ketika zayn berkata kasar di tongkrongan ia marah namun ia tahan.

"Zayn ga bisa makan obat tablet"ucap zayn lirih.

" Coba dulu" Perintah jayden sepertinya sudah mutlak.

Tidak mau membuat jayden marah zayn mengambil obat tersebut dan memasukkan itu kedalam mulut nya, ia langsung terburu buru meneguk air dengan mata terpejam dan dahi berkerut sedikit.

"Bagus"ucap jayden tersenyum kecil.

Sesudah zayn memakan obat tersebut lidahnya terasa kelu karna ternyata obat itu pahit.

Author : namanya juga obat hadehhh.

Zayn masih bingung kenapa ia berada di sini tapi ia tak peduli yang penting sekarang perutnya tak sakit lagi.

Jayden tau apa yang sedang Zayn pikirkan, ia tersenyum tipis mengingat kejadian tadi

Flashback

"Disini" Zayn masih kekeh dengan jawabannya.

"Yasudah jika tidak mau ke uks, ikut ke rumah abang"Jayden geram karna Zayn sangat keras kepala.

"Bilangin guru zayn"ucap Jayden menatap patra,patra langsung mengangguk, setelah itu Jayden langsung menarik paksa tangan zayn keluar kelas tentu tidak terlalu erat karna bisa menyakiti zayn,meninggalkan anggota inti yang melongo di kelas, paketu kalah dengan pawaketu? Jelas karna Jayden lebih tua dari zayn, serta zayn sudah menganggap Jayden sebagai abangnya sendiri tentu ia takut jika Jayden marah.

Jayden dan zayn sudah sampai di parkiran, zayn didudukkan di sebelah pengemudi lalu jayden masuk dan menjalankan mobilnya menjauh dari area sekolah.

Hening tidak ada yang membuka suara,itu malah menambah rasa gugup zayn "maaf" Lirih zayn dengan menunduk takut serta merasa bersalah karna keras kepala.

Jayden hanya acuh, ia terus pokus ke depan, hingga zayn bersuara lagi " Maaf zayn minta maaf"zayn menggulang meminta maaf takut jika Jayden marah padanya.

"Masih sakit?" Jayden akhirnya membuka suara ia tak tega melihat zayn merasa bersalah,tentu itu mengurangi rasa gugup zayn yang disebelahnya, zayn mengangguk pelan jujur rasa sakit nya belum menghilang dari tadi.

"Tidur!"perintah jayden, zayn mengangguk lagi sebagai jawaban.

Setelah beberapa menit barulah zayn tertidur, terdengar suara dengkuran halus yang menandakan bahwa zayn sedang tertidur.

Jayden terus melajukan mobil nya tapi bukan ke arah rumahnya melainkan ke jalan menuju rumah sakit cinta kasih yang berada lumayan dekat dengan kampusnya.

Setelah di area parkiran jayden belum juga turun ia memandang lekat wajah zayn sedang tertidur "kau sangat keras kepala zayn,abang tidak suka" Ucap jayden setelah itu ia keluar lalu membuka pintu mobil sebelah zayn dan membopong zayn di punggung nya menuju ke dalam.

Flashback off

"Apa yang adik abang pikirkan sampai dahinya berkerut seperti itu hm? " Tanya jayden dengan mengacak ngacak rambut zayn.

"Kenapa kita bisa disini"tanya balik zayn.

"Abang yang membawamu kesini"jawab Jayden.

Klek....

Suara pintu terbuka mengalihkan perhatian mereka berdua, terlihat dokter dengan satu suster masuk ke sana.

"Saya meminta ijin untuk memeriksanya " Dokter tersebut tersenyum ke arah zayn.

"Tidak usah formal begitu paman" Tidak berkaca jayden tiba tiba bersuara,zayn mendengar apa yang barusan di katakan oleh jayden,apa paman katanya? Apa itu pamannya? Batinnya.

"Apa kabar mu Jayden?"tanya dokter tersebut, lalu menoleh ke arah zayn yang terlihat sedang kebingungan.

"Aku baik "jawab jayden " Perkenalkan zayn ini paman abang namanya paman teo"ucap jayden pada zayn, zayn hanya mengangguk sebagai jawaban.

Lalu dokter teo mulai memeriksa zayn dengan suster nya yang mencatat, zayn hanya diam dan Jayden pokus memperhatikan zayn yang sedang di periksa.

"Apakah kau tidak sarapan tadi?" Tanya dokter, zayn menggeleng "jangan dibiasakan tidak sarapan " Sambung nya.

"Bagaimana? " Tanya Jayden penasaran.

"Sepertinya zayn mempunyai penyakit mag?kau tau penyakit mag tidak boleh telat sarapan?jangan di menunda nunda makan zayn itu tidak baik"jelas dokter teo menatap zayn.

" Kapan pulang? " Tanya zayn.

"Setelah Jayden menebus obatnya kau bisa pulang" Jawab dokter teo.

Sebelum dokter teo pergi dari sana, ia sempat berbisik pada zayn "Jayden sepertinya tidak akan melepaskanmu sesudah ini, dia tipikal orang yang posesif jika sudah mengangkut orang ke sayangnya" Bisik nya, zayn hanya terkekeh pelan, ia menegok ke arah Jayden yang sedang melihat interaksi nya dan pamannya.

"Jangan mempengaruhi nya paman" Ketus jayden,kesal pada paman nya, apa ini paman nya sok asik pada zayn adik kesayangannya.

Setelah itu dokter teo dan suster pergi keluar dari ruangan zayn " Kenapa bisa tidak sarapan?sudah tau kau mempunyai penyakit mag masih keras kepala untuk tidak sarapan "ucap jayden dengan datar.

"Tidak sempat karna tergesa gesa" Jawab zayn seolah tidak ada rasa gugup yang menimpanya karena Jay berbicara dengan nada datar.

"Abang akan menebus obat nya"ucap jayden lalu beranjak dari sana keluar ruangan.

Zayn memandang punggung Jayden yang menghilang dari sana semoga tidak marah batin zayn.

Zayn Zhafir (hiatus sementata) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang