16:Ara?

476 73 12
                                    


Rey yang melihat Gibran dan Rahsya menangis dengan saling memeluk pun langsung ikut memeluk mereka dan ikut menangis disana.

Althar,Irsyad, Kevin dan Angga saling pandang melihat hal itu, kemudian dengan kompak nya mereka juga ikut memeluk dan menangis bersama.

"Ngomong-ngomong,siapa yang udah bikin Lo kayak gini?"

Pertanyaan yang keluar dari mulut Rahsya dengan nada yang dingin itu,sontak membuat mereka melepaskan pelukan nya dari Gibran,dan beralih menatap Gibran dengan wajah yang serius.

"Gak usah natap gue kayak gitu Lo semua,kayak mau nerkam gue aja"ucap Gibran menatap mereka secara bergiliran dengan wajah yang kesal.

"Tinggal jawab aja pertanyaan dari Rahsya,gak usah ngalihin pembicaraan kayak gini"sahut Rey.

Gibran yang mendengar ucapan itu dari Reynaldi hanya bisa membuang nafasnya dengan kasar sebelum menjawab pertanyaan dari Rahsya tadi.

"Yang udah bikin gue kayak gini itu.."lirih Gibran menggantung ucapan nya kemudian menatap Rahsya dengan takut.

"Geng Redmoon"lanjut Gibran dengan pelan.

"Diketua oleh Galih?,anak SMA highlight school?"tebak Rahsya yang hanya mendapatkan anggukkan dari Gibran.

"Gue gak bisa terima ini,gue harus balas mereka "gumam Rahsya dengan mengepalkan tangannya.

"Gue setuju,kita harus kasih mereka pelajaran "sahut Althar.

"Berani-beraninya mereka ngeroyok Gibran"gumam Irsyad kesal.

"Namanya juga geng sampah,jadi berani nya cuma kroyokan"sahut Kevin dengan tersenyum miring.

"Pokoknya kita harus balas mereka, apalagi mereka udah buat Gibran Babak belur kayak gini "ucap Angga yang berhasil mendapatkan anggukkan dari mereka tapi tidak dengan Gibran.Anak itu hanya menatap malas kearah mereka.

"Lo udah salah berurusan sama gue Galih, apalagi Lo udah bikin adik gue kayak gini "

"Lo harus dapat pelajaran dari gue!"ucap Rahsya dengan lantang.

"Gak usah!"sahut Gibran dengan santai.

"Gak usah?,dia udah bikin Lo kayak gini jadi dia juga harus dapat y-"

"Lo gak perlu kasih mereka pelajaran,karena mereka udah dapat pelajaran dari orang-orang yang nolong gue tadi"ucap Gibran memotong ucapan Rahsya.

"Nolong?"bingung Althar.

"Siapa yang udah nolong Lo?,gue harus berterima kasih sama dia"ucap Rahsya kepada Gibran dengan tersenyum tipis.

"Yakin Lo mau berterimakasih sama mereka?"balas Gibran dengan tersenyum remeh.

"Kenapa Lo malah nanya kayak gitu?"sahut Rey yang tidak paham dengan pertanyaan dari Gibran.

"Tau tuh, pertanyaan nya yang gak butuh jawaban itumahh"ucap Angga dengan terkekeh pelan.

"Yapss, tanpa Rahsya jawab juga kita udah tau jawaban nya,"setuju Kevin.

"Maksud pertanyaan Lo itu apa?"tanya Rahsya yang mulai penasaran dengan maksud dari pertanyaan Gibran.

"Karena gue yakin kalau Lo tau siapa yang udah nolongin gue,Lo gak bakalan mau berterimakasih sama mereka"jawab Gibran yang mampu membuat Rahsya terdiam.

"To the poin Gibran,siapa yang udah nolongin Lo?"ucap Rahsya menatap Gibran dengan tatapan yang dingin.

"Fierce Eagle"jawab Gibran dengan tersenyum miring.

Mendengar jawaban dari Gibran mereka semua kompak terdiam dengan waktu yang cukup lama, hingga tawa dari Althar terdengar di telinga Gibran.

"Hahaha,gak usah bercanda Gib"tawa Althar dengan memegangi perutnya.

Gibran AlverandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang