Part: 07

1.1K 95 6
                                    

"Apa yang telah terjadi?" Tanya Jimin sambil berjalan di samping pemuda cantik itu.

"Pria sialan kemarin itu." Gerutu Taehyung sambil mengepalkan tangannya.

"Aku sudah memperingatkanmu untuk tidak berpapasan dengannya. Dan sekarang lihat apa yang terjadi padamu." Kata Jimin menghela nafas sambil menggelengkan kepalanya karena frustrasi.

"Kenapa aku merasa kamu seperti mengenalnya atau semacamnya?"

Mereka berdua berhenti dan Taehyung menghadapnya sambil menyilangkan tangan.

"Ahm...uh.., aku tidak tahu siapa dia. Tapi dia memiliki aura yang berbeda dari orang lain yang kamu intimidasi." Balas Jimin berbohong sambil mengusap bagian belakang lehernya.

"Aku percaya padamu, hyung, apapun yang kamu katakan. Aku harap aku tidak bertemu dengan si brengsek itu la--" Kalimat Taehyung terpotong saat ia merasakan sebuah tangan dipundaknya.

"Halo sayang, pukulanmu awalnya sedikit menyakitkan, tapi sekarang aku baik-baik saja. Jadi sebagai bayarannya, akan lebih baik jika kamu membiarkan aku menidurimu." Kata pria berambut hitam itu terkekeh.

"Berapa kali aku harus memberitahumu bahwa akulah yang harus melakukan i--" Taehyung tidak dapat menyelesaikan kalimatnya ketika Jungkook memotongnya.

"Baiklah, atasanku, tapi kamu yang memasukkan penisku yang keras dan panjang ke lubangmu." Balas Jungkook tersenyum polos.

"Bukan itu maksudku! Dasar brengsek bodoh!" Teriak Taehyung sambil mengertakkan gigi.

"Maaf, apakah kamu berbicara? Bisakah kamu mengulanginya lagi?" Ejek Jungkook.

Pemuda cantik itu menarik rambutnya dengan kesal sementara Jimin terkekeh.

"Persetan denganmu, sialan!" Seru Taehyung menggeram.

"Persetan denganmu, sialan? Wow, kamu berani sekali ya. Aku pastikan akan menidurimu dengan cepat dan kasar nanti." Ucap Jungkook menggoda sambil menjilat bibirnya.

"Aku jujur, aku akan membuktikannya padamu!" Teriak Taehyung lalu berjalan pergi tak lupa menabrak bahunya dengan bahu Jungkook.

Taehyung melihat seorang gadis tertawa dan mengobrol dengan temannya. Dia menyeringai pada pria berambut hitam itu dan mendekati mereka.

"Maaf Nona, tapi bolehkah aku menanyakan namamu?" Tanya Taehyung sambil mengulurkan tangannya.

"Namaku Seunghwa, dan aku sudah tahu siapa kamu." Kata Seunghwa menyelipkan rambutnya ke belakang telinga sambil menggigit bibir bawahnya.

"Seunghwa, nama yang bagus untuk wanita cantik sepertimu." Cibir Taehyung, ia meraih tangan gadis itu dan mencium punggungnya.

Taehyung melihat pipinya memerah dan gadis itu menyukai perasaannya saat ini.

"Te-terima-kasih, k-kamu menarik sekali." Jawab Seunghwa tersipu, mengedipkan matanya.

"Apakah kamu keberatan jika aku berkencan denganmu?" Tanya Taehyung dengan nada keras memastikan maniak bajingan itu mendengar suaranya.

"Bi..." Gadis itu hendak menerima tawarannya tapi ia disela oleh seorang, "Kim, kamu tidak perlu berkencan dengannya. Kamu bisa berkencan denganku saja. Jadi, kapan dan dimana?" Tanya Jungkook sambil meraih pinggang pemuda cantik itu.

"Aku mau tidak."

"Maaf, pacarku marah padaku tadi karena aku kurang perhatian padanya. Dia hanya ingin membuatku cemburu makanya dia mengajakmu berkencan. Jangan berharap terlalu banyak." Kata Jungkook sambil mempererat cengkeramannya dipinggang Taehyung.

"Apakah kamu gay?" Tanya Seunghwa dengan sedikit kebingungan dan tak percaya ini.

"Aku tidak!" Seru Taehyung langsung membalas namun berusaha melepaskan tangan Jungkook yang ada dipinggangnya.

"Ya, benar. Kita berangkat sekarang.
Aku harus hukumannya. Menurutmu bagaimana, sayang?" Tanya Jungkook tersenyum polos menatap pemuda cantik itu yang sedang memelototinya tapi wajahnya memerah.

"Oh, oke" Kata Seunghwa dan pergi bersama teman-temannya.

"Yah! Itulah kesempatanku untuk memiliki pacar!" Gerutu Taehyung mendorong pria itu menjauh darinya.

"Aku tidak peduli, Kim. Bila aku bertemu denganmu lagi atau melihatmu berbicara pada gadis lain, akan ku pastikan kamu tidak bisa berjalan." Kata Jungkook nyengir lalu menampar pantat Taehyung. Taehyung tersentak ketika Jungkook meraih pinggangnya dan meremasnya erat-erat.

"Itu bagus sekali, aku akan segera memakannya." Pria berambut hitam itu mengedipkan mata padanya yang berjalan pergi.

"Aku benci kamu, bajingan! Mati saja sana!" Teriak Taehyung marah. Tapi Jungkook sudah pergi, terkikik seperti orang bodoh.

"Luruskanku." Kata Jimin menggoda pemuda itu sambil menepuk bahunya.

"Aku. Aku. Aku Lurus, hyung!" Seru Taehyung, Jimin hanya menggelengkan kepalanya dan menunjukkan jari tengahnya sebelum melangkah pergi.

Saat jam makan siang tiba, dua sahabat baik ini, Jimin dan Taehyung sedang dalam perjalanan menuju kantin. Pemuda cantik itu hanya tenang memandangi bukunya sedangkan Jimin mengedipkan mata dan menggoda para siswa yang lewat.

Tidak bohong, mereka berdua terlihat sangat tampan dengan pakaiannya. Jika mereka bukan pelajar, mereka mungkin akan mengakhiri karir modeling mereka secara serius.

Saat berjalan masuk ke dalam kantin, Taehyung melihat pria berambut hitam yang familiar di kantin, sedang berbincang dengan seorang gadis cantik dan gadis itu ada di sampingnya.

Tapi kenapa dia merasakan ada yang tidak beres dengan hatinya?

Apakah ia merasa cemburu?

'Tidak, aku lurus, aku lebih lurus dari kayu bambu, lebih lurus dari jari-jari orang.' Kata Taehyung menyeringai ketika sebuah ide muncul di benaknya.

Taehyung meninggalkan Jimin yang sudah menemukan tempat dan mendekat ke arah Jungkook yang sedang bercanda dengan gadis itu.

"Hei, Jeon!"

Pria itu menatap ke arah Taehyung setelah mendengar namanya di panggil, tapi rahangnya mendapat pukulan keras.
Gadis di samping Jungkook terkejut dengan apa yang dilihatnya.

"Apa yang sedang kamu lakukan, Tae?" Tanya Jungkook bingung sekaligus marah.

Pemuda cantik itu tidak akan berbohong, Jungkook terlihat seksi ketika sedang marah.

"Ada apa pacarku? Boyfie, apa kamu marah?" Tanya Taehyung sambil menyeringai menggoda.

Taehyung meletakkan tangannya di atas bahu Jungkook, bermain-main dengan kerah bajunya.

"Kim, bukankah kamu terlalu jujur? Oh, begitukah, sayangku ini iri. Kamu tidak perlu cemburu karena dia hanya teman baikku, aku milikmu sepenuhnya." Balas Jungkook menggodanya balik.

"Sial, aku hanya bercanda. Kamu merusak kesenanganku saja." Kata Taehyung sambil memutar matanya.

Lalu Taehyung hendak pergi tetapi Jungkook menahan pinggangnya saat ia mencoba melangkah mundur.

"Benarkah? Aku suka caramu menggodaku, aku merasa seperti aku milikmu." Ucap Jungkook menatap Taehyung.



-TBC-

Kookv milik kita semua💜💜

Jeon X Kim (kookv) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang