3

8 0 0
                                    

Author POV

flashback 2 years ago

"Ah anjing lo semua gara-gara net voli kalian putusin nih gue jadi ikut bersihin kolam" Atha mengeluh sambil terus menguras kolam taman di dekat SMA-nya

"Yaelah tha, lo juga ikut main ya cuma pas putus netnya aja lo ngewasit" Dana menimpali Atha dengan masih terus menguras air kolam

Atha dan ke 7 teman SMA-nya sedang menguras kolam taman karena mereka baru saja membuat net voli yang berada di taman itu putus sehingga sebagai hukuman petugas kebersihan taman meminta mereka untuk menguras kolam.

"Buset ini kapan selesainya njir, perasaan udah sejam kita nyerokin air ga abis-abis" Kenta mengeluh kesal dan akhirnya membanting timba kecil yang ia gunakan untuk menyerok air, satu persatu teman-teman Atha mulai terduduk lemas karena air kolam yang tak habis-habis.

"Ah elah ngeluh mulu, buruan selesaiin. Gue pengen balik coy laper" Atha masih terus menyiram dengan membungkuk tak melihat apakah ada orang lewat atau tidak sampai

"Tha udah tha"

"Thaa beneran udah"

"Apaan sih berisik banget, buruan lanjutin" teman-teman Atha mencoba menghentikan Atha namun gagal

"Terserah lo deh tha gue mau cabut mau cari aman" akhirnya Atha berdiri karena mulai mendengar derap langkah teman-temannya yang berlari keluar kolam, ia bisa melihat akhirnya mengapa teman-temannya berlari meninggalkannya.

Tepat di hadapan Atha terdapat seorang gadis yang basah kuyup dan penuh dengan lumut-lumut bekas kolam, Atha tidak bisa berkata-kata ternyata inilah alasan teman-temannya menyuruh berhenti.

"Eh mba hehe, anu errhh" Atha pelan-pelan berjalan mundur sambil mengambil sendal yang tadi ia sempat lepas, perempuan itu menatap tajam Atha dengan tangan mengepal. Entah mengapa Atha malah memutuskan untuk melarikan diri dari perempuan tersebut tanpa kata maaf padahal ia penyebab perempuan tersebut basah kuyup.

flashback off

"Astagaa pantes mukanya ga asing, anjir! malu banget gue." Atha mengusap wajahnya gusar karena ia ingat perempuan yang ia siram dengan air kolam dan masih menggunakan seragam sekolahnya adalah Vania, wajar saja jika Vania kesal dan selalu jengkel kepadanya bagaimana tidak? ia malah melarikan diri dan tidak meminta maaf.

Atha hanya terduduk lemas ia bahkan tak berani menatap atau bertemu dengan Vania, persetan dengan dirinya yang dulu sangat penakut pantas saja Vania menyebutnya sebagai pecundang.

Dengan langkah gontai Atha mulai melanjutkan membersihkan sampah-sampah yang masih tersisa.

***

Waktu terus berlalu hingga kini Atha dan Vania duduk bersebelahan mengeluh lelah, Atha membaringkan dirinya tak perduli dengan kemeja putih yang ia kenakan. Dasi yang sebelumnya terpakai rapi kini sudah awut-awut an, Vania pun mengipas-ngipas dirinya menggunakan tangannya karena merasa gerah.

Sejenak Atha teringat dengan perbuatannya, ia memberanikan diri untuk mencoba mengajak Vania berbicara.

"Van, gue baru inget sorry buat kejadian air kolam waktu itu. Telat banget buat minta maaf apalagi waktu itu gue langsung kabur, tapi gue bener-bener minta maaf" Atha memberanikan diri untuk hal ini, Vania hanya menoleh menatapnya jijik. Atha menghela nafasnya kasar, Vania jika tidak disiram air kolam oleh Atha pun menjadi orang yang paling ia benci karena sikap angkuhnya.

"Beneran Van, gue nyesel banget dulu harusnya gue siram lo lebih banyak njing" tentu saja itu hanya batin dari Atha karena mana mungkin ia berani mengucapkan hal tersebut.

ObliviousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang