Need U - 15

503 30 5
                                    

"Kalian hampir selalu ke Amerika bertujuh, tapi sekarang hanya berlima, bagaimana perasaan kalian?" 

"We are so nervous." Jawab Hoseok yang diangguki member lain. Tentu saja mereka gugup, apalagi tidak ada di antara mereka berlima yang fasih berbahasa Inggris.

"Leader dan member tertua kami tidak ada di sini, kami seperti anak ayam yang kehilangan induknya." Jawab Jimin dalam Bahasa Korea yg langsung diterjemahkan oleh translator. 

Jawaban tadi membuat pembawa acara dan penonton tertawa.

"Hahaha, aku mendapat kabar kedua member kalian tidak bisa hadir karena Baby Kim sedang demam?" 

"Benar, Princess kami agak manja kalau sakit. Itu sedikit merepotkan." Jawab Hoseok. 

"Sangat merepotkan lebih tepatnya," Lanjut Taehyung yang membuat studio kembali dipenuhi tawa

"Apa ini berarti kalian akan menjalani tour Amerika ini berlima?" 

Yoongi menggeleng, "Mereka akan menyusul." 

"Mereka? Apa ini berarti penampilan OT7 setelah hampir 3 tahun?" Tanya MC itu membuat penonton antusias. 

Selama hampir 3 tahun ini BTS hanya tambil berenam tanpa Jin. Jin terkadang memang muncul di live, Bangtan Bomb atau, nyempil sebentar di episode Run BTS. Tapi member tertua Bangtan itu belum secara resmi mengikuti jadwal grup setelah mengumumkan hiatus 3 tahun lalu. 

"Apa kau menantikan penampilan bertujuh kami?"

"Tentu saja! Aku merindukan Jinnie-ku!" Jawabnya cepat. 

Member tertawa melihat respons tak terduga itu.

"Untung saja Namjoon hyung tidak ada di sini. Dia akan menatap tajam ke arahmu jika berkata seperti itu di depannya." Kata Jimin. 

"Benarkah? Dia memang terlihat posesif sih."

"Lebih dari posesif." Sahut Jungkook mengingat Namjoon mengomel padanya hanya karena memeluk Jin dan tanpa sadar melakukan scenting. 

Padahal sejak remaja, Jin sering melakukannya pada Jungkook. Dia hanya merindukan hyungnya! 

"Baiklah, aku akan waspada. Jadi apa itu benar? OT7?"

"Kalau ingin tahu, datang saja ke konser kami!" Seru Taehyung mempromosikan world tour OT7 pertama BTS setelah wamil. 

Semuanya berjalan dengan baik. Tentu saja banyak yang menghujat hubungan Namjoon dan Jin di awal, tapi tidak sedikit pula yang memberi dukungan. Hingga kini mereka bisa bahagia bersama putri kecil a.k.a princess Bangtan.

"Aku tidak yakin bisa malakukannya." Kata Jin merasa insecure. 

Dia sudah lama tidak menyanyi, tidak dance, dan tidak tampil di depan ribuan orang.

"Aku yakin kau bisa, appa. Kau sudah berlatih dengan keras, dan semua setuju kau lebih dari siap untuk tampil bersama lagi." Kata Namjoon menggenggam tangan dingin Jin. 

"Apa Yeori sudah tidur?" Namjoon mengangguk.

"Dia di hotel dekat sini bersama eomma. Sudah minum susu, sudah tidur. Kau mau menemuinya dulu?" 

Jin menatap Namjoon yang memberikan tatapan menenangkan untuknya. 

"Sebentar lagi konser dimulai." 

Namjoon mengangguk. "Aku tahu. Tak apa jika ingin bertemu Yeori dulu, Jinnie. Kau bisa menyusul. Atau jika hyung merasa blm siap, tak masalah jika melewatkan konser ini." 

Jin merasa bersyukur Namjoon bisa memahami ketakutannya. Tidak mudah kembali melakukan sesuatu yang sudah lama kau sisihkan.

Member lain juga mendukung apapun keputusan Jin, tidak memaksa untuk ikut tampil jika memang belum siap. 

"Joon." 

"Ya sayang?""Army sudah merindukanku ya?" 

"Mereka selalu merindukanmu. Walau begitu, dirimu tetap prioritas pertama hyung. Tidak boleh memaksakan diri."

"Aku juga merindukan Army, ingin menemui mereka. Ingin mendengar teriakan mereka lagi selagi kita menari di panggung. Tapi... Aku takut. Bagaimana jika aku melakukan kesalahan?" Ungkap Jin pada Alphanya.

"Hei, ini konser bukan evaluasi bulanan. Kita disini untk bersenang-senang bersama penggemar. Tak apa melakukan kesalahan. Kau sudah melihat kompilasi video aku salah gerakan dance di promosi album lalu, kan? Semuanya baik-baik saja, karena penggemar merasa terhibur, aku pun senang."

Jin masih menunduk, merasa bimbang. 

"Aku juga rindu tampil bersama hyung. Bersenang-senang di panggung atau mungkin kita bisa sedikit bermesraan agar penggemar merasa panas." Kata Namjoon mencoba mencairkan ketegangan.

"Tapi jika tampil sekarang tidak membuat hyung antusias dan senang, hyung bisa menundanya. Kita masih punya banyak konser lain, tidak perlu buru-buru." lanjut Namjoon. 

Jin menghela napas. "Aku ingin tampil."

Namjoon mengangguk dgn senyum lesung pipinya. 

"Bantu aku ya, kalau lupa gerakan atau terlihat canggung, kau harus mengambil alih." 

Namjoon kembali mengangguk. "Tentu saja, appa." 

Jin menghela napas perlahan. Semua akan baik-baik saja. Ia punya Namjoon dan member lain. Ada Army juga, penggemar yang sangat ia rindukan setelah sekian lama tidak bisa menyapa langsung.

Ia rindu kembali ke dunianya. Tentu saja tanpa mengabaikan keberadaan princess kecil mereka, Kim Yeori. 

Jin tersenyum, ternyata semua memang baik-baik saja. Syukurlah.

END

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Need UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang