Hampir menyerah

113 10 0
                                    

Yibo tertawa terbahak-bahak, dan Zhan lebih tercengang lagi, Yibo mengingat pelakunya bukan?

"Ahh aku mengingat semua perkataan mereka, dan aku ingat hal paling menjijikan yang pernah aku alami, kau tau?! beberapa orang bahkan membuat lelucon jika itu seperti diriku, aku merasa.. wah mereka mengenalku lewat suara, wahh aku sekotor itu."

Zhan menjawab, " Yibo!"

"Sssttt diamlah!" tegas Wang Yibo membentak Zhan begitu keras yang membuat Zhan sedikit terkejut.

Yibo mengambil ponsel dan menunjukkan video yang di kirim ke forum sekolah, Zhan merampas ponsel Yibo dan melihatnya dengan tak percaya, lebih buruk lagi disana namanya tersebut berkali-kali dan mengatakan semua hal buruk tentangnya, menuduhnya tak menjaga pria kecilnya, atau menjadikan pria kecil sebagai bahan seksual, bahkan lebih buruk lagi mengatakan jika Zhan pelaku dari kejadian itu.

"Mereka menyebut 'tuan muda Zhan' aku menyadarinya ketika sekretarismu juga menanggilmu dengan hal yang sama aku sepertinya terjatuh di sarang yang salah lagi."

"Tidak, aku bisa jelaskan."

"Ah aku mengingat hampir setengah ingatan, aku merasa aku butuh pelarian."

Zhan yang tak berdaya dia bersimpuh di hadapan Yibo, selain tak berdaya dirinya, dia merasa kakinya sudah sangat lemas untuk berdiri bahkan detak jantungnya tak karuan, berantakan.
"Yibo, aku tidak-" Zhan meremas perutnya yang terasa sangat perih.

Yibo duduk di tepi ranjang menatap dingin Zhan yang bersimpuh, dia membenci pria ini, "Aku ingin pergi."

Zhan menggeleng tanpa keraguan, dia tidak akan melepas Yibo, tidak seperti ini, dia tidak bisa melepas Yibo jika keadaan menjadi seperti ini, dia khawatir dia cemburu dan dia merasa obsesi.
"Dengar, jangan pernah berpikir seperti ini."

Zhan bangkit mendekati Yibo dan memijat jemari kecil dan menciumnya, "Jangan pergi kemana pun, ini rumahmu, kamu ingin apa? akan aku lakukan akan aku usahakan segalanya, tapi jangan pergi, aku ingin melindungimu, Wang Yibo."

Zhan menghapus air mata yang jatuh dari sang kekasih kecil, dia menggeleng cepat memintanya jangan menangis, "Tidak, tidak, jangan menangis seperti ini, entah kabar mana yang ingin kamu percayai, aku tidak keberatan, kamu percaya aku dalangnya? baiklah-baiklah aku tidak akan membela diri, aku menerima hukuman, aku mencintaimu."

Karna cuaca hujan, Yibo akhirnya tidur dengan sisa air mata, 3 jam dia menatap wajah gelisah itu sambil duduk di lantai membela pucuk kepala Yibo agar tidur nyenyak.
"Aku akan menjaga mimpimu.. jangan khawatir, kamu tidak akan menderita, aku sangat benci melihatmu menangis seperti ini, itu menyebalkan."

"Ge.." Yibo merintih dalam tidurnya yang membuat Zhan berdesis khawatir jika dia terbangun, Zhan menyamankan posisi duduknya

Zhan tersenyum kecil dan bergumam, "Aku akan melakukan apapun untuk membuatmu bahagia, bahkan jika itu berarti membenci diriku sendiri."

Zhan menatap wajah Yibo dengan tatapan penuh kasih dan obsesi. Ia menghapus air mata Yibo dengan lembut.

Zhan berkata dalam hati

"Aku tahu kau membenciku, tapi aku tidak peduli. Aku akan terus mencintaimu sampai akhir hayatku. Aku akan membuatmu menjadi milikku, bahkan jika itu berarti mengurungmu di sini selamanya."

Zhan menunduk dan mencium lembut kening Yibo. Zhan lantas bangkit memegangi dinding untuk menumpu tubuhnya yang ketara lelah, sebelum benar-benar kembali ke kamarnya Zhan mengunci kamar Yibo dan jatuh tak sadarkan diri di lantai kamarnya sendiri.

Ketika paginya Yibo sudah berteriak kesetanan menggedor pintu meminta Zhan untuk membuka pintunya, sayup-sayup Zhan menetralkan matanya yang buram, dirinya masih di lantai ketika bangun yang dia rasa mual dan menuju ke toilet dengan terburu-buru.

Harga Sebuah Cinta ( Zhanyi Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang