20. Kisah di masa lalu

148 23 8
                                    

Flashback ~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback ~

Rumah bukan lagi tempat yang nyaman Asteria tempati. Bukan karena rumahnya jelek, rumahnya sangat besar, fasilitas yang di miliki rumah ini sangat lengkap, bahkan di halaman depan terdapat air mancur buatan. Rumah milik Papa nya itu sangat indah.

Namun rumah indah itu, keindahannya tidak bisa Asteria rasakan lagi. Memang Asteria masih tinggal disini, rumah itu terasa kosong dan hampa semenjak Mama nya meninggal. Apalagi kini Papa sudah menikah lagi, tanpa persetujuan Asteria.

Asteria sudah mengutarakan penolakan pada Papa nya namun Pria itu tidak mempedulikan kemauan Asteria. Maka dari itu, Asteria lebih suka berada di luar rumah. Pagi sekali, perempuan berusia enam belas tahun itu sudah berangkat sekolah, menghindari untuk sarapan bersama Papa dan Ibu tirinya.

Akhir – akhir ini sekolah menjadi tempat yang sangat ingin dia kunjugi, karena disana Asteria dapat bertemu dengan seorang laki – laki tampan yang Asteria sukai.

"Kala pasti suka sama makanan ini!" Ujar Asteria yang kini sedang meletakan Box berisi makanan yang dia masak untuk laki – laki yang dia sukai, Niskala Justin.

Meskipun Justin tidak pernah memakan makanan yang dia masak, Asteria tetap memasak makanan untuk Justin. Makanan yang Asteria buat, selalu saja Justin berikan ke temannya yang lain. Namun Asteria tetap berpikir positif, mungkin saja Justin tidak suka dengan makanan itu.

Selesai meletakan Box berisi makanan itu pada meja Justin, Asteria bergegas untuk pergi dari kelas Justin, dengan harapan Justin akan memakan masakannya.

'Dug!'

Asteria yang tidak lihat jalan kini menabrak seseorang hingga dirinya terjatuh ke lantai.

"Duh!" Teriak Asteria.

"Eh sorry sorry. Lo enggak apa – apa?" Ucap orang yang Asteria tabrak tadi, bahkan orang tersebut kini menjulurkan tangannya pada Asteria.

Jantung Asteria berdegup sangat kencang, Asteria belum mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang dia tabrak, namun dia sudah mengenali orang itu. Orang yang sangat Asteria sukai.

"Selamat pagi, Kalaaa." Asteria mendongakan kepalanya dan melihat Justin dengan ekspresi wajah yang sangat ceria.

Berbeda dengan Asteria, Justin kini menghembuskan napas dengan kasar. Bola matanya kini memutar, uluran tangan Justin bahkan dia tarik kembali.

"Lo lagi lo lagi! Bosan gue lihatnya." Ucap Justin yang kini sudah merasa muak harus bertemu dengan Asteria.

"Loh kok bosan? Gue malah pengen terus ketemu sama lo, kala." Jawab Asteria masih dengan nada bicara yang ceria.

"Ya itu lo, gue beda lagi. Gue tahu ya gue ganteng, tapi menurut gue mending lo berhenti suka sama gue deh! Ini udah hampir satu tahun lo ngejar – ngejar gue." Ujar Justin dengan perkataan yang sama ketika dia melihat Asteria.

Hi, Husband!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang