The Presence Of A New Leader (COMPLETE)

Penjagaan

Sma Angkasa mungkin menjadi sekolah elit di Purnamaju saat ini berisikan siswi yang bisa dibilang kaya, bahkan sistem KBM dari sekolah ini yang terbilang sangat teratur namun walaupun begitu sekolah ini masuk kejajaran Sma terkuat nomor dua.

Chika sebagai jakam dari Sma Angkasa saat ini dengan Jinan sebagai tangan kanannya kini sudah bersiap ketika ada kabar angin tentang Red Crows yang akan menyerang sekolahnya.

Tak ada satupun anak Ksatrya yang datang ini sudah pasti ulah dari Fiony yang sudah direncanakan, Chika saat ini terlihat tenang wajahnya tak menunjukan rasa takut sedikitpun atas berita ini.

Berbeda dengan Jinan yang masih ragu akan berita yang tak jelas itu,
"Chik! lo udah mastiin berita itu? Siapa tau itu cuma berita palsu" ujar Jinan yang duduk dihadapan Chika.

Chika yang sedari tadi duduk kini menyeringai lalu mengambil rokoknya yang tersimpan disaku,
"Berita itu benar adanya Nan, info itu berasal dari seseorang dan itu sudah jelas kebenarannya" balas Chika yang menyilangkan kakinya.

Jinan mengernyitkan dahinya melihat Chika yang seyakin ini dengan berita itu,
"Siapa dia? Kenapa lo jadi seyakin ini" ujar Jinan yang semakin penasaran.

Seringai dari Chika tentunya membuat Jinan semakin penasaran namun bukannya menjawab Chika malah berdiri dari duduknya,
"Gue mau nyamperin Gita dulu kasian dia diluar kepanasan" ucapnya sambil menepuk pundak Jinan.

Jinan hanya terdiam mematung sembari melihat Chika yang terus berjalan keluar kelas,
"Untuk generasi selanjutnya nanti, apakah mereka masih bisa akur begini?" Gumam Jinan.

Lalu dirinya menatap keatas sambil memejamkan matanya,
"Gue sungguh salut sama lo Fre" gumam Jinan.

Mengingat Angkasa dan Ksatrya itu selalu berselisih dan dalam sejarah kedua sekolah itu, ini kali pertamanya kedua Sma itu bisa saling berinteraksi tanpa harus bertempur terlebih dahulu.

Diluar Sma Angkasa saat ini fraksi Gitroops pun masih dengan setia berkumpul disana hanya karena satu perintah dari Gita, dengan mencepit sebuah batang rokok dijari lentiknya Gita duduk dengan terus memandangi Chika yang sedang mendekat kepadanya.

Gita tersenyum tipis sembari menghisap rokoknya itu menurutnya Chika itu sangatlah cantik, Gita baru menyadarinya setelah sering berinteraksi dengan Chika.

"Masa Sma gue terlalu banyak masalah ya? Gue gak sadar ternyata si Chika ini cantik banget" gumamnya.

Elli yang sedari tadi disampingnya kini tersenyum sembari memandangi wajah Gita yang masih menatap kearah Chika, dirinya pun mencubit pinggang Gita yang langsung membuat Gita meringis kesakitan.

"Lo ngapain sih Lli?" Ujar Gita kesal sembari mengusap bekas cubitan Elli.

Elli tertawa lalu mulai beranjak dari sana,
"Tuh ayang lo dateng!! Daritadi dipantengin mulu" ujar Elli sembari berlari kecil menuju Gracia.

"Ada apa? Kenapa Elli ngetawain lo?" Tanya Chika daat sudah didekat Gita.

Gita menoleh kepada Chika dengan wajah kesalnya membuat Chika tersenyum tipis,
"Gak tau! Anak gak jelas gitu, lo ngapain kesini?" Tanya Gita.

"Lah...emangnya gak boleh? Yaudah deh gue masuk lagi" Kesal Chika sambil ingin beranjak dari sana.

Namun dengan cepat Gita menahan lengan Chika lalu menyuruhnya duduk disampingnya saat ini,
"Gue kan basa basi doang ngambekan banget sih" ujar Gita mengelus ngelus pundak Chika.

Decakan terdengar dari Chika membuat Gita tersenyum,
"Perasaan waktu belum lulus masih dingin deh, siapa sih yang ngerusak kulkasnya" benak Chika.