Perasaan apa ini?

43 3 1
                                    

Ketika malam mulai padam, digantikan dengan cahaya alami sang mentari yang menerebos celah bangunan-bangunan, rumah-rumah di kota Tokyo tidak terkecuali rumah kediaman keluarga Kudo. Langit yang gelap kini menjadi jingga menandakan pagi yang baharu sudah menjelang.

Shiho terbangun dek kerana pantulan cahaya Sang matahari yang menyinari biliknya. Seakan teringat bahawa Hikaru berada di sebelahnya, Shiho menatap wajah imut Hikaru yang sedang tertidur dengan lena nya.

Suasana hening. Hanya terdengar napas pelan Hikaru yang tertidur pulas. Di balik wajah mungil yang terlelap, ada
mimpi-mimpi indah yang berkelana. Pipinya yang lembut tersentuh sinar redup, sementara bibirnya sedikit terbuka dalam keheningan tidur.
Hal itu membuatkan Shiho sangat Gemas dengan anak kecil di depannya ini. Perlahan, Shiho menghulurkan tangan dan dengan lembut menggeselkan jari telunjuknya di atas hidung Hikaru dari ujung sehingga ke pangkal. Hikaru kelihatannya bergerak sedikit bersamaan dengan kerutan di keningnya namun hal itu masih belum bisa membangunkan dirinya dari alam mimpi lagi. Sang pelaku hanya terkekeh geli melihat reaksi yang ditunjukkan Hikaru.

"Benar-benar anak yang imut "

Ketukan di pintu biliknya menyedarkan lamunan Shiho. Dia pon bangkit dari ranjang dengan berhati-hati kerana tidak mahu membangunkan Hikaru. Bergerak menuju ke pintu lalu menarik tombolnya untuk melihat siapa disebalik pintu itu. Shiho membuka pintunya lalu terlihat jelas sosok seorang pria yang berdiri dihadapan pintunya sambil tersenyum.

" Maaf Miyano, apa aku membangunkan mu? " Tanya Shinichi.

Menggelengkan kepalanya pada orang yang bertanya. Lalu berkata

" Tidak, aku sudah terbangun daripada tadi. Apa ada sesuatu yang kamu perlukan, Kudou-kun?"

" Soukka, aku hanya ingin mengajak sarapan. Pelayannya sudah menyiapkan makanan. Bibik Saki sudah keluar ke pasar untuk membeli barangan dapur. "
Ajak Shinichi

" Ouh, baiklah aku akan ke bawah setelah bersiap membersihkan diri " ucap Shiho menerima ajakan Shinichi tersebut. Shinichi hanya mengangguk mendengarkan kata Shiho tersebut.

" Apa Hikaru masih terlena? "  Tambahnya lagi.

" Iya, kamu bisa melihatnya di dalam. Aku akan ke kamar mandi terlebih dahulu " jemput Shiho, tuh ini juga rumahnya Shinichi jadi Shiho merasa dia tidak mempunyai hak untuk menyekat akses masuk Shinichi kemana-mana. Lagian asal tidak menganggu batas privasinya dia sih biasa-biasa aja.

Shinichi yang mulanya ragu pada akhirnya menjenguk Hikaru di dalam biliknya Shiho. Terlihat jelas anak itu tidur dengan cukup tenang di sana.
Bibirnya tersenyum melihat Hikaru.
Lalu mendekatinya dan mengelus kepalanya perlahan-lahan.

Shiho sudah Pon memasuki kamar mandi. Terdengar bunyi gemercikkan air dari kamar mandi di seberang ruangan. Suara pancuran air yang deras mengisi keheningan, berbaur dengan dentingan lembut titisan air yang jatuh ke lantai. Tidak mahu duduk berlama-lama dalam bilik Shiho, Shinichi akhirnya turun ke bawah dan menunggu gadis itu selesai menyiapkan diri. Tuh, dia tidak mahu dianggap pria mesum oleh orang lain di rumah ini kok.

Pria itu duduk di ruangan makan dna memilih membaca beberapa berita di tablet nya sambil menunggu. Setelah beberapa minit menunggu, akhirnya gadis yang ditunggu olehnya turun ke bawah. Terlihat jelas, rambut yang sedikit basah namun terlihat menyegarkan membuatkan para pelayan yang melihatnya kagum akan kecantikan gadis yang diketahuinya sebagai pacar majikan mereka. Hal itu tidak terkecuali bagi Shinichi juga.

 Hal itu tidak terkecuali bagi Shinichi juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My SaviorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang