Kenzie bersama kedua temannya--Deva dan Bima, kini sedang menikmati Batagor yang begitu terkenal enaknya di kantin sekolah mereka. Kehadiran mereka bertiga di kantin tentu saja menjadi sorotan. Karena mereka merupakan murid yang termasuk dalam circle murid famous di sekolah karena ketampanan mereka. Tentu saja mereka tidak merasa terganggu, karena sudah biasa menghadapi hal yang seperti ini.
"Gila! Gue kalo disuruh habisin batagor segerobak, gue jabanin dah bakalan abis sendiri," ucap Deva dengan mulut yang masih mengunyah batagor. "Enak banget!" serunya.
Bima yang berada tepat di samping Deva, sontak memukul lengan atas Deva. "Sok-sokan mau abisin segerobak. Nih sepiring aja belom abis," ucap Bima sembari menunjuk piring Deva yang masih ada sebagian batagor.
Deva hanya cengengesan mendengar ucapan Bima.
"Ken, sibuk amat lo sama hp," tegur Bima pada Kenzie. Karena sedari tadi Kenzie hanya fokus pada ponselnya saja.
Kenzie yang merasa namanya terpanggil, mengangkat kepalanya lalu menatap pada Bima. "Ini lagi chat sama nyokap." Kenzie kembali fokus pada ponselnya. "Penting," katanya lagi.
Bima ber-oh ria mendengar jawaban temannya itu.
Suasana kantin saat ini sudah mulai sepi karena waktu istirahat sudah habis. Namun, Kenzie dan kedua temanya itu tak ada niatan untuk kembali ke kelas. Ya, seperti itulah mereka. Membolos dalam beberapa jam pelajaran yang menurut mereka bosan. Salah satunya pelajaran Sejarah.
"Kenyang banget gue," keluh Deva sembari menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi, begitu pun tangannya mengusap perutnya yang terasa begah.
"Iyalah, orang abis dua porsi. Ketambah es teh manis dua gelas. Begah dah tuh perut," kata Kenzie yang kini sudah menghabiskan satu botol Coca-Cola.
"Sok-sokan mau habisin satu gerobak," ledek Bima.
Mereka bertiga kembali membicarakan hal-hal random. Contohnya sekarang mereka sedang membicarakan balapan yang akan diadakan nanti malam di dekat pusat kota.
Dari balapan itulah awal pertemanan mereka. Pada saat awal kelas 10, Kenzie yang saat itu memang sudah bandel dan urakan mengikuti balapan liar, di pertemukan dengan Bima dan Deva di arena dan ternyata mereka berada di satu sekolah yang sama. Kebetulan saat itu Kenzie belum memiliki teman dari sekolahnya. Karena sering bertemu di arena, mereka memutuskan untuk bersahabat hingga saat ini, di bangku kelas 11.
***
Kini Kenzie berada di depan kelas 12 Bahasa 1 sembari menyandarkan tubuhnya pada tembok, sesekali matanya melirik pada jendela yang berada di sampingnya untuk melihat kegiatan di dalam kelas itu.
Beberapa kelas sudah bubar, membuat koridor berlalu lalang murid untuk pulang, sebagian untuk mengikuti ekstrakuliluler.
"Kenzie!" sapa seseorang pada Kenzie, membuat Kenzie menegakan tubuhya .
"Eh, Bang," sapa balik Kenzie pada orang itu yang ternyata kakak kelas Kenzie--Gira, termasuk teman tongkrongannya di arena balap.
"Lagi nungguin Fiona, lo?" tanya Gira, kemudian ia duduk di bangku panjang di sana.
Kenzie mengikuti Gira untuk duduk. "Iya, Bang," jawab Kenzie setelah mendudukan tubuhnya di samping Gira.
"Lo nungguin siapa?" tanya Kenzie.
"Pacar gue," tunjuk Gira pada seseorang yang baru saja keluar dari kelas yang berada di belakang mereka itu.
Ucapan Gira membuat Kenzie bangkit dari duduknya, kemudian langsung melihat ke dalam kelas, orang yang ia tunggu sedang membereskan alat tulis.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shoot 21+
RomanceTerisi beberapa one shoot yang akan membawa kamu berada di surganya dunia 🔥 Happy reading, Baby 💋