"Siapa?"
Tatapan yang dilayangkan Leon tajam, setajam mata elang. Kedua tangannya terkepal kuat di sisi tubuh, berusaha untuk tidak kehilangan kendali dan berakhir membuat orang asing ini babak belur.
Sementara Jiken tetap memasang wajah datar dan tenang, tapi tatapan matanya menunjukkan kilatan amarah yang membara. Aura panas seakan menyelimuti tubuh jangkungnya, sampai Carel pun harus sedikit menjauh. Tapi tidak lama, karena tangan besar Jiken kembali menangkap pergelangan tangannya.
Carel menarik napas panjang. "Yon, lo nggak usah kayak gitu juga mukanya. Dia ini juga bagian dari Sanjaya."
Leon mengangkat alis, sebelum menarik sudut bibirnya. "Oh? Anak dari jalang sialan itu?"
Jiken mengepal kuat kedua tangan. Bukan karena suara Leon atau hinaan itu, tapi karena arah mata abu-abu milik Leon lah yang sedari tadi fokus pada Carel. Jiken paling tak suka berbagi, dan itu termasuk Carel, keluarga satu-satunya yang ia miliki.
Leon mendekat dengan sebelah tangan masuk saku celana. Aura yang keluar dari wajah putih, rahang tegas dan tatapan tajam itu menunjukkan bahwa ia lah yang berkuasa. Begitu tubuh jangkung itu mendekat, sebelah tangannya terangkat.
Hanya saja, sebelum jemari kekar itu berhasil menarik Carel, Jiken lebih dulu memasang badan. Menyembunyikan miliknya di belakang punggung tegap itu. Leon dibuat mengeraskan rahang, tetapi masih berusaha untuk menahan diri.
Leon tersenyum miring. "Bastard." Nada suaranya memang pelan dan tanpa emosi, tapi mampu membuat wajah Jiken mengeras.
Jiken menggenggam sebelah tangan kecil milik Carel. "He's mine!"
Leon terkekeh sarkas. Matanya fokus pada genggaman erat dan terkesan posesif itu. Dan itu membuat cowok jangkung itu memasang tatapan tajam, yang sayangnya tak membuat Jiken takut. Justru, genggaman di tangannya kian erat, tapi tak menyakiti.
"Lepasin tangan lo dari kesayangan gue!"
Suara Leon kali ini tak lagi tenang, tapi lebih terdengar nada perintah yang tegas dan tak bisa dibantah. Hanya saja, itu tak membuat Jiken takut. Malah, jangkung itu memberikan tatapan penuh ejekan dari mata hitam legam itu.
"Siapa lo ngatur-ngatur gue, fucking jerk?"
Leon tak bisa lagi menahan diri. Kepalan tangannya sudah nyaris terangkat. Tetapi gerakannya terhenti, sebab kehadiran Zephyr yang sekarang berada di samping kanannya. Hewan berbulu itu cukup mengerikan, tapi dapat terlihat jika matanya hanya fokus pada sosok mungil di belakang Jiken.
Zephyr
Serigala itu jelas bukan binatang peliharaan Leon. Karena pemuda itu sudah menganggap Zephyr sebagai teman, bukan binatang peliharaan. Zephyr memang milik Leon, tapi hewan berbulu itu tak pernah sekalipun tunduk padanya. Dia akan melakukan apa pun yang dia sukai, bukan karena itu dari perintah Leon.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAREL
Genç KurguCarel Buana, remaja laki-laki yang hidup dalam kesendirian dari sejak kecil. Sang Ibu sudah meninggal, dan dia tak tahu tentang siapa sang Ayah. Kehidupan Carel tidak jauh-jauh dari hal 'toxic'. Tiap kali, dia harus berurusan dengan yang namanya sal...